dan kualitas pendidikan. Indeks ini diaplikasikan untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu negara karena dianggap lebih mewakili aspek pencapaian
kinerja pemerintah. Berangkat dari pernyataan ini, maka dalam penelitian ini akan menggunakan IPM sebagai variabel untuk menghitung konvergensi di daerah,
dimana dalam hal ini sesuai judul penelitian adalah Konvergensi IPM di Provinsi Banten.
Alasan pemilihan judul penelitian ini, IPM dapat menggambarkan mengenai kualitas hidup masyarakat di Banten seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1.
Kesejahteraan masyarakat yang terdiri atas kualitas pendidikan, kualitas kesehatan dan tingkat daya beli masyarakat di Banten sudah tergambarkan dalam nilai IPM
itu sendiri. Penelitian ini juga bermaksud untuk menjelaskan konvergensi IPM di Banten berarti pemerataan kualitas hidup dan kesejahtaraan masyarakatnya
semakin meningkat.
1.2 Perumusan Masalah
Pemerintahan di banyak negara manapun di dunia, terlepas dari sistem bentuk pemerintahan yang dipilih, berharap pembangunan yang mampu
mensejahterakan penduduknya. Hanya saja, kerap kali kebijakan kadang tidak mengenai sasaran. Ketentuan tentang Otonomi Daerah dan ketentuan tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, bertujuan pemerataan kesejahteraan dalam konteks Model Neoklasik yakni konvergensi
pendapatan yang diimbangi dengan laju pertumbuhan tinggi asumsi, adanya stabilitas sosial politik dalam pembangunan. Sehubungan latar belakang diatas
dan kebijakan desentralisasi terutama sejak berdirinya Banten lepas dari Provinsi Jawa Barat 8 Oktober 2000, penelitian akan menganalisis pertumbuhan Indeks
Pertumbuhan Manusia IPM sebelum dan setelah terbentuknya Provinsi Banten. Secara sederhana akan dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah terjadi konvergensi IPM di Provinsi Banten selama periode 1994- 2009.
2. Faktor apa yang mempengaruhi Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia di Banten.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian ini ingin mengetahui apakah Kabupaten dan Kota Provinsi Banten, baik semasa bergabung dengan Jawa Barat
dan setelah pembentukan Provinsi Banten. Sejumlah tujuan penelitian ini diharapkan mampu menjawab pertanyaan diatas adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis laju konvergensi IPM di Provinsi Banten selama periode penelitian, sehingga dapat diketahui kualitas kemajuan kesejahteraan di
Banten. 2. Melakukan estimasi faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan IPM,
sehingga mengetahui kontribusinya terhadap IPM di Provinsi Banten selama periode 1994-2009.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dalam konteks konvergensi di Provinsi Banten, khususnya berkaitan dengan IPM Pendapatan, Kesehatan dan
Pendidikan. Terkait dengan pendapatan Button dan Pantecost 1995, indikasi temuan yang bisa menandai konvergensi maka akan memudahkan bagi pembuat
kebijakan untuk mengkaji efektifitas portofolio kebijakan yang sudah dilaksanakan dan mendesain strategi yang lebih baik dimasa depan dalam
menetapkan kebijakan pemerataan pembangunan yang berkualitas di Provinsi Banten.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN