Bukti Empiris TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

menurut jenis lapangan usaha lebih rendah dibanding rata-rata Provinsi Banten. Ketiga, daerah berkembang cepat adalah daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi menurut jenis lapangan usaha yang tinggi tetapi kontribusi jenis lapangan usaha tersebut terhadap PDRB lebih rendah dibanding rata-rata Provinsi Banten. Keempat, daerah relatif tertinggal adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi menurut jenis lapangan usaha dan besarnya kontribusinya terhadap pembentukan PDRB lebih rendah dibanding rata-rata Provinsi Banten lebih rendah dibanding rata-rata Provinsi Banten. Dikatakan tinggi apabila indikator di suatu kabupaten dan kota lebih tinggi dibandingkan rata-rata seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten dan digolongkan rendah apabila indikator di suatu kabupaten dan kota lebih rendah dibandingkan rata-rata seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten. Sumber data yang digunakan dalam Analisa Tipologi Klassen dalam penelitian ini adalah kontribusi jenis lapangan usaha dalam pembentukan PDRB daerah serta laju pertumbuhannya dibandingkan rata-rata Banten selama periode 1994-2009. Gambar 2.2 Tipologi Klassen

2.2 Bukti Empiris

Berbagai persoalan berkaitan dengan kebijakan pemerintahan suatu negara dalam memacu pertumbuhan ekonomi atau meningkatkan pendapatannya. Pertanyaannya adalah, seberapa efektif peran pemerintah pusat dalam mempengaruhi pertumbuhan pendapatan daerah, sehingga mampu mempercepat konvergensi pendapatan. Sejumlah penelitian menemukan hasil konvergensi pendapatan yang bervariasi, Cashin dan Sahay 1996, Garcia dan Soelistianingsih 1999, Rappaport 1999, Haryanto 2001 misalnya, terdapat konvergensi pendapatan dalam penelitiannya. Kendati demikian, kedua penelitian tersebut menunjukkan konvergensi pendapatan tidak benar-benar mempunyai pengaruh yang signifikan, hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah yang kurang memadai dan tidak didukung oleh kualitas sumber daya manusia. Padahal, kualitas sumber daya manusia yang tinggi dan merata merupakan syarat yang harus terpenuhi seperti asumsi model pertumbuhan neonklasik, mengenai tingkat preferensi teknologi yang sama kualitas pendidikan. Kecepatan konvergensi pendapatan lebih cepat di kelompok negara maju karena alasan diatas, namun adapula penelitian yang tidak menemukan pengaruh positif dari kebijakan anggaran Lall dan Yilmaz, 2000. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilaksanakan di sejumlah negara seperti yang tercantum dalam tabel 2.1, diketahui terdapat kecenderungan IPM mengarah konvergen. Meskipun hanya sebagian yang menunjukkan bukti signifikan misalnya penelitian oleh Konya dan Guisan 2008 dan Foulkes 2010. Ini membuktikan bahwa wilayah atau kawasan yang menjadi objek penelitian mempunyai tingkat preferensi yang sama, peran pemerintah yang kuat dalam meningkatkan kualitas SDM. Sementara faktor urbanisasi dianggap penting dalam mendorong terjadinya konvergensi IPM di daerah tertentu Foulkes, 2010 Tabel 2.1 Bukti Empiris tentang Konvergensi IPM No Peneliti Tujuan Penelitian Sumber Data Wilayah Studi Hasil Penelitian 1 Noorbakhsh 2004 σ dan β konvergensi IPM Sampling IPM Negara Asia, Afrika dan Amerika Latin periode 1975-2001 Sejumlah negara Asia, Afrika dan Amerika Latin Bukti lemah yang menyatakan konvergensi IPM pada negara tersebut 2 Hiranmoy dan K Bhattacarjee 2009 β Konvergen Absolut IPM IPM Negara Bagian India periode 1981-2001 Negara Bagian India Konvergensi IPM tidak terbukti secara signifikan 3 Konya dan Guisan 2008 σ dan β konvergensi IPM IPM negara Uni Eropa periode 1975-2004 Negara Uni Eropa Konvergensi IPM terbukti signifikan 4 David Foulkes 2010 β konvergensi kondisional IPM Urbanisasi, Investasi Modal Langsung dan Kelembagaan periode 1970-2001 111 negara di dunia Urbanisasi berpengaruh signifikan β konvergen kondisional IPM

2.3 Kerangka Pemikiran