untuk menghadiahi investasi tertentu dan menyediakan subsidi kredit investasi. Ketiga, pertumbuhan berkesinambungan melalui akumulasi aset yang terdistorsi
atau seimbang, adanya dukungan publik terhadap pengembangan pendidikan primer dan sekunder, perbaikan kesehatan publik, perlindungan modal alam. Ini
mencegah penurunan dalam pengembalian untuk aset privat khusus modal fisik dan menyediakan tingkat modal manusia yang minimum dan semakin besar yang
diperlukan untuk memfasilitasi inovasi teknologi dan pertumbuhan produktivitas faktor total TFP. Definisi pertumbuhan itu sendiri adalah adanya kenaikan
kapasitas produksi riel suatu wilayah yang disertai kemampuannya dalam menjaga kenaikan tersebut. Kemudian konsep ini diadopsi dalam teori dan model
pertumbuhan regional Capello, 2007.
2.1.6 Tipologi Klassen
Alat analisis ini dapat membantu pengambil keputusan di daerah untuk menetapkan prioritas anggaran daerahnya, terutama yang berkaitan dengan sisi
pengeluaran. Tipologi Klassen digunakan untuk mengidentifikasi persoalan secara cepat berdasarkan data sebelumnya yang tersedia, terutama berkaitan
dengan perencanaan kebijakan. Analisis ini pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan
pendapatan per kapita daerah. Melalui analisis ini diperoleh empat karateristik pola dan struktur pertumbuhan ekonomi yang berbeda, yaitu: daerah cepat-maju
dan cepat-tumbuh high growth and high income, daerah maju tapi tertekan high income but low growth, daerah berkembang cepat high growth but
income, dan daerah relatif tertinggal low growth and low income. Kriteria yang digunakan untuk membagi daerah kabupaten dan kota dalam
penelitian kali ini adalah sebagai berikut. Pertama, daerah cepat-maju dan cepat- tumbuh adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi menurut jenis
lapangan usaha dan besarnya kontribusinya terhadap pembentukan PDRB lebih tinggi dibanding rata-rata Provinsi Banten. Kedua, daerah maju tapi tertekan
adalah daerah yang memiliki kontribusi ekonomi menurut jenis lapangan usaha terhadap pembentukan PDRB lebih tinggi, tetapi tingkat pertumbuhan ekonomi
menurut jenis lapangan usaha lebih rendah dibanding rata-rata Provinsi Banten. Ketiga, daerah berkembang cepat adalah daerah yang memiliki pertumbuhan
ekonomi menurut jenis lapangan usaha yang tinggi tetapi kontribusi jenis lapangan usaha tersebut terhadap PDRB lebih rendah dibanding rata-rata Provinsi
Banten. Keempat, daerah relatif tertinggal adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi menurut jenis lapangan usaha dan besarnya kontribusinya
terhadap pembentukan PDRB lebih rendah dibanding rata-rata Provinsi Banten lebih rendah dibanding rata-rata Provinsi Banten. Dikatakan tinggi apabila
indikator di suatu kabupaten dan kota lebih tinggi dibandingkan rata-rata seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten dan digolongkan rendah apabila indikator
di suatu kabupaten dan kota lebih rendah dibandingkan rata-rata seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten. Sumber data yang digunakan dalam
Analisa Tipologi Klassen dalam penelitian ini adalah kontribusi jenis lapangan usaha dalam pembentukan PDRB daerah serta laju pertumbuhannya dibandingkan
rata-rata Banten selama periode 1994-2009.
Gambar 2.2 Tipologi Klassen
2.2 Bukti Empiris