Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan IPM di Banten

suatu daerah banyak ditentukan oleh urbanisasi penduduk daerah tersebut. Besarnya jumlah penduduk secara ekonomi akan menciptakan peluang ekonomi baik sebagai daerah pemasaran maupun penyediaan tenaga kerja. Selain itu kepadatan penduduk di suatu daerah, identik dengan majunya pembangunan perekonomian daerah tersebut. Jadi secara konsisten dapat dikatakan naiknya jumlah penduduk pada level tertentu akan mempercepat laju konvergensi ketimbang daerah yang minim penduduk. Sementara sektor jasa dianggap berpengaruh signifikan terhadap konvergensi IPM di Banten, meskipun sumbangannya hanya 0,0021 untuk setiap kenaikan 1 aktivitas sektor jasa di Provinsi Banten. Selain faktor urbanisasi penduduk, konsentrasi aktivitas ekonomi yang beralih dari sektor pertanian ke sektor jasa dan industri dianggap daerah tersebut sudah melangkah ke produk ekonomi yang modern. Contohnya, daerah terbelakang cenderung sektor lapangan usahanya didominasi oleh sektor pertanian, sedangkan daerah maju lebih banyak kontribusi perekonomiannya berasal dari sektor jasa dan industri. Berangkat dari kondisi ini, sektor jasa relevan berpengaruh terhadap laju konvergensi Indeks Pembangunan Manusia di Banten. Tabel 5.5 Estimasi β konvergen kondisional

5.1.3 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan IPM di Banten

Banyak faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Banten. Model persamaan yang akan digunakan adalah Fix Effect Model dari Panel Data yang kemudian telah dikoreksi kembali dengan Panel Corrected Standard Errors PCSEs guna menghindari model dari gangguan autokorelasi dan heteroskedastis. Indeks Pembangunan Manusia yang sekarang digunakan pemerintah di banyak negara untuk menilai capaian kinerja perekonomian dan pembangunan ekonomi yang berkualitas. Berdasarkan hasil estimasi model data panel setelah melalui serangkaian uji, maka diperoleh model terbaik dengan hasil estimasi sebagai berikut lnIPM it = β + β 1 lnKAP it + β 2 lnPOPS i,t-1 + β 3 JASA it + it ...................... 15 lnIPM it = 3,9026+0,0711lnKAP it +0,0128lnPOPS i,t-1 +0,0019JASA it + it ..... 16 Sejumlah faktor yang digunakan sebagai variabel bebas seperti PDRB per Kapita, tingkat kepadatan penduduk per km 2 dan share sektor jasa pada PDRB ternyata berpengaruh signifikan terhadap laju pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia di Banten selama periode penelitian. Ketiga faktor tersebut mempengaruhi secara nyata terhadap laju IPM di Banten. Nilai R-Square yang cukup tinggi sebesar 0,9907 menggambarkan variasi variabel tak bebas dari persamaan regresi PDRB dapat dijelaskan oleh variabel bebas di dalam persamaan sebesar 99,07. Tabel 5.6 Hasil estimasi faktor yang mempengaruhi IPM di Banten Indikasi terdapat multikolinearitas dalam persamaan dapat dilihat dari t- statistik dan F-statistik hasil regresi. Pada tingkat kepercayaan 95 nilai F-test 190.64 dan nilai t-test hasil estimasi menunjukkan semua variabel penjelas berpengaruh signifikan, sehingga tidak ditemukan multikoliniaritas. Penggunaan model persamaan terbaik dengan PCSEs sekaligus menghindari adanya gangguan autokorelasi dan heteroskedastis dalam model persamaan ini. Adanya kenaikan PDRB per kapita KAP it sebesar 1 ternyata memberikan kenaikan IPM it Sektor jasa adalah identik dengan kegiatan ekonomi yang dilaksanakan di daerah sudah maju atau berkembang, berbeda dengan daerah masih tradisional sektor jasa belum tumbuh karena memang kebutuhan atas jenis lapangan usaha tersebut belum banyak diminati. Sektor jasa akan tumbuh seiring dengan majunya sebesar 0,0711. Indikasi ini membuktikan pertumbuhan positif dari kemampuan daya beli masyarakat berdampak cukup besar bagi pertumbuhan IPM. Semakin baik tingkat kesejahteraan maka alokasi pendapatan yang digunakan untuk konsumsi juga akan meningkat. Demikian, secara langsung akan meningkatkan kualitas kesehatan dan meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat. Kepadatan penduduk juga mempunyai peran yang cukup penting dalam mempercepat laju pertumbuhan konvergensi kabupaten dan kota di Banten. Sebagai gambaran, wilayah selatan Banten yang jumlah penduduk nya relatif renggang kalau dikomparasikan dengan luas wilayahnya ternyata perkembangan ekonominya cenderung lamban. Pada batas tertentu, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah masih dianggap kewajaran yang memberikan keuntungan secara ekonomis. Masalah urbanisasi dan tingkat kepadatan penduduk perlu dikendalikan karena justru menimbulkan dampak negatif apabila kurangnya kebijakan yang mengatur masalah tersebut. Akibatnya, kegiatan ekonomi lebih banyak dan tinggi intensitasnya di bagian utara Banten. IPM akan naik sebesar 0,0128 seandainya tingkat kepadatan penduduk meningkat sebesar 1. Nilai tersebut sebenarnya akan lebih baik lagi apabila terdapat distribusi penduduk atau aliran migrasi antar daerah sehingga membuka peluang tumbuhnya aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. perekonomian suatu wilayah. Adanya korelasi yang linear antara besarnya kontribusi sektor jasa dalam PDRB terhadap kenaikan Indeks Pembangunan Manusia, meskipun nilai tidak terlalu besar namun apabila pemerintah daerah memberikan prioritas kepada kelangsungan kegiatan ekonomi ini kemungkinan akan berdampak besar terhadap peningkatan IPM. Kenaikan share jasa sebesar 1 akan mendorong laju pertumbuhan IPM sebesar 0,0019.

5.2 Pembahasan