Kondisi Umum .1 Deskripsi Umum Kawasan

21

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Umum 4.1.1 Deskripsi Umum Kawasan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PT PJA merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pembangunan dan jasa konsultasi di sektor rekreasi dan hiburan. Bisnis Utama PT PJA adalah rekreasi, resort, dan properti real estate. PT PJA mengelola area pariwisata terintegrasi dengan lokasi berdekatan dengan pantai. PT TIJA sebagai anak perusahaan mengelola kawasan pariwisata rekreasi dan resor dan kegiatan usaha penunjang yaitu entertainment, konvensi, dan wisata belanja. Kontribusi bidang rekreasi terhadap pendapatan perusahaan sekitar 60 dan 40 merupakan kontribusi bidang properti. Objek wisata yang terdapat di TIJA adalah Taman dan Pantai Pantai Festival, Indah, Timur, Danau Tugu, dan Karnaval, Dunia Fantasi Dufan, Ocean Dream Samudra, Atlantis Water Adventure, Sea World Indonesia, Pasar Seni, Gondola, Ecopark, Putri Duyung Cottage, Marina Bay, Ancol Beach City Mall yang berada di Karnaval, Perhotelan Mercure hotel dan Raddin hotel, dan Wisata Kuliner resto dan kafe. Bisnis bidang properti dikelola langsung oleh PT PJA. Kegiatan bidang properti adalah sebagai pengembang lahan penjualan kavling dan pemukiman, pembangunan perkantoran, dan pengembang bangunan komersial seperti hotel dan pantai Marina. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk memiliki visi menjadi perusahaan properti dan pengembang kawasan wisata terpadu, terbesar dan terbaik di Asia Tenggara yang memiliki jaringan terluas. Misinya adalah 1 sebagai komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi kebanggaan bangsa, 2 mengutamakan pelayanan prima kualitas produk dan jasa yang unggul serta teknologi yang tepat bagi kepuasan pelanggan dan mitra usaha, 3 memberikan kepuasan kepada stakeholder dengan pertumbuhan usaha yang tinggi berlandaskan Good Corporate Governance dan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial budaya, 4 senantiasa menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik melalui sajian hiburan berkualitas yang berunsur seni, budaya dan pengetahuan, 22 dalam rangka mewujudkan komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat menjadi kebanggaan bangsa.

4.1.2 Letak dan Luas Kawasan

Taman Impian Jaya Ancol TIJA terletak di Kelurahan Pademangan, Kecamatan Ancol, Jakarta Utara. TIJA berbatasan langsung dengan Pantai Utara Pulau Jawa dengan luas 552 Ha berada di atas lahan hasil dari reklamasi pantai. Lokasi yang dimiliki TIJA cukup startegis karena berada di tengah Ibukota Jakarta. Dalam hal ini dapat menjadi peluang karena TIJA merupakan kawasan rekreasi yang memiliki lanskap pantai yang jarang ditemui di Jakarta.

4.1.3 Aksesibilitas

Aksesibilitas menuju kawasan rekreasi TIJA dapat melalui jalur Tol Tanjung Priok dan Jalan RE Martadinata. Akses menuju lokasi dapat ditempuh melalui perjalanan darat berupa mobil, motor, sepeda, bus pariwisata, angkutan kota,Transjakarta Busway, dan kereta rel listrik. Bagi pengunjung yang membawa kendaraan seperti mobil dan bus pariwisata dapat dilalui dari jalur Tol Tanjung Priok dan keluar langsung di exit tol Ancol, sedangkan pengunjung yang menggunakan motor dan sepeda dapat melalui jalan RE Martadinata. Pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi atau pejalan kaki dapat masuk kawasan rekreasi TIJA melalui Gerbang Utama Barat, Gerbang Utama Timur, Gerbang Karnaval, Gerbang Marina, Dan Gerbang Area Busway. Bagi pengunjung yang menggunakan jasa angkutan seperti kereta rel listrik dapat turun di stasiun Jakarta Kota kemudian naik angkutan kota berupa mikrolet dengan jurusan Kota-Ancol dapat dilalui dari jalur Jalan RE Martadinata. Akses TIJA juga dapat dilalui dengan menggunakan Transjakarta Busway koridor V dengan jurusan PGC-Ancol dan Koridor VII jurusan Kampung Melayu-Ancol. Pemberhentian terakhir berada pada shelter di dekat Dunia Fantasi DUFAN. Keberadaan dan beroperasinya moda transportasi yang ada menjadi semakin mudah bagi pengunjung menuju kawasan rekreasi TIJA. 23 4.1.4 Aspek Biofisik 4.1.4.1 Iklim Data iklim Jakarta Utara Maritim Tanjung Priok berdasarkan Badan Meteorologi dan Geofisika Kemayoran BMG tahun 2011 yang terletak pada posisi 6,10 LS dan 106,83 BT dengan ketinggian stasiun pada 2 mdpl menunjukkan bahwa kawasan TIJA memiliki suhu rata-rata maksimum terjadi pada bulan Juni dan Oktober sebesar 29,3 C dan suhu rata-rata minimum pada bulan Januari 27,3 C. Curah hujan rata-rata maksimum terjadi pada bulan Januari sebesar 258,4 mm dan curah hujan rata-rata minimum terjadi pada bulan September sebesar 28 mm. Kondisi kelembaban rata-rata maksimum terjadi pada bulan Januari dan Februari sebesar 80 dan kelembaban rata-rata minimum terjadi pada bulan September sebesar 69. Kecepatan angin rata-rata maksimum terjadi pada bulan Maret sebesar 6,4 knots dan kecepatan angin rata-rata minimum terjadi pada bulan Mei sebesar 4,0 knots. Dari data tersebut terlihat bahwa kawasan rekreasi TIJA memiliki iklim yang cukup kering. Hal ini berpengaruh terhadap kegiatan pelaksanaan pemeliharaan yang harus lebih disesuaikan dengan cuaca pada saat tertentu dan kemungkinan terjadinya banjir akibat gelombang pasang surut air laut.

4.1.4.2 Tanah dan Topografi

Jenis tanah TIJA secara umum merupakan bukan tanah asli atau tanah urugan. Tanah yang berada di Kawasan TIJA berupa tanah rawa yang memiliki sifat tanah yang mudah terpisah karena memiliki tekstur pasir yang dominan dan miskin terhadap unsur hara. Dalam menunjang pelaksanaan pembangunan proyek TIJA, kawasan ini mengalami reklamasi dengan menggunakan pasir dari laut Ancol sebanyak 100,7 juta m 3 dengan ketebalan mencapai 2,5 m. Proses ini memerlukan waktu hingga 5 tahun, selanjutnya ditimbun kembali dengan tanah urugan dan tanah latosol yang berasal dari Bekasi dan Tangerang. Tekstur tanah di pengaruhi oleh perlakuan awal dalam pemilihan jenis tanah urugan, untuk memenuhi kriteria tanah untuk penanaman maka jenis tanah yang memungkinkan untuk urugan pada kawasan TIJA yaitu tanah merah super dengan pH 5 - 6 pH netral serta diperlukan adanya pemeliharaan atau penambahan pupuk, kapur dan 24 kompospupuk buatan. Topografi yang ada relatif datar dengan ketinggian 0 - 5 mdpl dan kemiringan lahan sebesar 1 dengan kondisi dipengaruhi pasang surut air laut yang rentan genangan air dan banjir.

4.1.4.3 Hidrologi

Kawasan TIJA mengalami pencampuran air laut sehingga daerah tepi pantai memiliki kandungan garam kalsium dan magnesium tinggi dimana air tidak layak untuk di minum dan tidak layak untuk dijadikan sumber air penyiraman. Kawasan TIJA memiliki dua sistem saluran DAS, yaitu Kali Ancol dan Kali Bintang Mas. Kali Bintang Mas merupakan saluran penting di kawasan TIJA karena berfungsi sebagai badan penerima air buangan limbah rumah tangga dan banjir kanal dari kawasan Gunung Sahari dan sungai Ciliwung. Drainase yang terdapat di kawasan TIJA menggunakan sistem drainase terbuka. Pembuangan dari drainase ini menuju ke kali Martadinata.

4.1.4.4 Vegetasi dan Satwa

Jenis vegetasi yang ada pada TIJA adalah jenis pohon, semak, perdu, penutup tanah, tanaman merambat dan epifit. Pada pengamatan lapang, umumnya vegetasi yang mendominasi kawasan rekreasi TIJA adalah vegetasi daerah tropis, karena letaknya yang berada di tepi pantai maka vegetasi dari ekosistem ini sangat dominan. Vegetasi tepian pantai yang sudah beradaptasi dan dapat ditemui adalah kelapa Cocos nucifera, bakung laut Crinum asiaticum, pandan Pandanus sp, ketapang Terminalia catappa, dan waru laut Hibiscus tiliaceus. Pada koridor jalan protokol banyak digunakan jenis palem-paleman dan tanaman semak. Tanaman jenis semak yang sering digunakan adalah ruellia Ruellia malaocsperma ‘Dwarf ’ berbunga ungu. Dominasi Ruellia menyebabkan kemonotonan pada tiap jalur jalan. Kekurangan dari Ruellia ketika sore hari bunganya layu dan terlihat tidak segar, itu mengakibatkan kesan taman tidak indah untuk dipandang. Hal ini perlu diperhatikan karena TIJA merupakan tempat rekreasi yang beroperasi selama 24 Jam yang tidak hanya dinikmati pada pagi hari saja. Rumput yang sering digunakan yaitu rumput peking Agrotis stolonifer dan rumput gajah Axonopus compressus. Pada event-event tertentu, tanaman yang 25 ditampilkan pada area gerbang adalah jenis tanaman hias yang memiliki warna yang sangat kontras dan mencirikan dari event tersebut. Tanaman hias ditampilkan dalam bak atau pot tanaman, karena dekorasi ini bersifat temporer. Penggunaan ornamen tambahan berupa umbul-umbul dan sculpture ditampilkan untuk memperkuat ciri dari dekorasi event-event tertentu. Untuk daftar nama tanaman yang terdapat di TIJA dapat dilihat pada Lampiran 2. Jenis satwa yang berada di TIJA antara lain beberapa macam spesies burung, ular, kadal, katak, kupu-kupu, anjing, kucing, monyet, biawak, serangga. Keberadaan satwa liar seperti kucing, anjing, dan monyet sangat mengganggu area lingkungan rekreasi karena kotoran satwa tersebut dapat mencemari sekitar area rekreasi dan satwa tersebut sering berkeliaran sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung. Keberadaan satwa liar seperti kucing, anjing, dan monyet sangat mengganggu kenyamanan pengunjung dari segi area lingkungan rekreasi menjadi tercemar karena kotoran satwa dan sering berkeliaran. Dalam pengendalian sementara Departemen Utilitas Kebersihan bekerjasama dengan Dinas Peternakan untuk menangkap satwa liar dan dialihkan ke Kebun Binatang Ragunan Gambar 5. Pengendalian tersebut dilakukan dalam waktu 2 bulan sekali. Dengan adanya pengendalian dapat mengurangi intensitas satwa tersebut datang ke TIJA dan lingkungan aman sehingga tercapainya kenyamanan bagi pengunjung. Gambar 5. Penangkapan Satwa Liar di Kawasan Rekreasi TIJA

4.1.4.5 Visual Kualitas Pemandangan

Pemandangan yang terdapat pada lanskap TIJA sangat indah terutama pada pemandangan lanskap daratan pantai serta tanaman lanskap pantai yang 26 mendukung. Objek wisata pantai menjadi objek utama bagi pengunjung TIJA. Dengan adanya konsep lanskap alami berupa lanskap pantai, maka pemandangan yang khas tercipta dari hamparan laut yang indah. Potensi lainnya terdapat pada bagian daratannya yang saat ini didominasi oleh vegetasi yang berada pada taman- taman jalan. Hal ini memberikan nilai tambah tersendiri karena kondisi seperti ini sulit dijumpai di tengah padatnya kota Jakarta sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Pada saat weekend, tingginya kunjungan dari pengunjung akan mengakibatkan lingkungan terancam kotor karena terlihat banyaknya sampah yang dibuang ke sembarang tempat maupun di batuan deket pantai serta lumut yang terdapat di bebatuan. 4.1.5 Aspek sosial ekonomi 4.1.5.1 Sejarah Taman Impian Jaya Ancol Taman Impian Jaya Ancol berdiri sejak abad ke-17, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yaitu Adriaan Valckenier memiliki rumah peristirahatan di tepi pantai. Seiring perjalanan waktu, kawasan itu kemudian berkembang menjadi tempat wisata. Namun, saat Perang Dunia II meletus dan disusul perang kemerdekaan, kawasan ini menjadi sebuah kawasan berawa yang tidak terawat dan daerah sumber penyebaran penyakit malaria. Pertama kali ide pembangunan kawasan TIJA dicetuskan oleh Presiden Pertama RI Ir. Soekarno dan didampingi Gubernur DKI Jakarta dr. Soemarno Sasroadmodjo. Ide ini sempat tertunda pelaksanaannya dan baru dapat diwujudkan saat pemerintahan Jakarta dijabat oleh Ali Sadikin pada tahun 1966. Untuk mewujudkan Ancol sebagai sebuah kawasan wisata terpadu Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan BPP proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta pendapatan masyarakat daya beli masyarakat. Dengan akte perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992, status BPP proyek Ancol diubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol sehingga terjadi perubahan kepemilikan dan prosentase kepemilikan saham, yakni 72 untuk Pemda DKI, 18 untuk PT Pembangunan Jaya Ancol, dan 10 untuk masyarakat. Luas kawasan yang dikelola adalah 552 Ha PP 51 tahun 1960 dengan HPL 477 Ha 27 HPL No 1 Tahun 1987 berlokasi di kelurahan Ancol Jakarta Utara. Pada 2 Juli 2004 dengan akte perubahan No. 13 Ancol ditingkatkan menjadi perusahaan terbuka dan menjadi Badan Usaha Milik Daerah BUMD pertama yang “go public”. Langkah “go public” ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, karena akan lebih terkontrol, terukur, efisien dan efektif dengan tingkat profesionalisme yang tinggi serta menciptakan sebuah Good Clean Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan menjadikan perusahaan terus tumbuh dan berkembang secara sehat di masa depan.

4.1.5.2 Masyarakat Sekitar Kawasan

Kondisi saat ini memperlihatkan bahwa kawasan di sekitar lokasi TIJA telah berkembang menjadi kawasan yang lebih maju dan padat. Kepadatan ini dapat dilihat dari jumlah pemukiman, pusat perbelanjaan dan kawasan perdagangan yang semakin berkembang di sekitar kawasan. Terserapnya tenaga kerja lokal yang berasal dari penduduk sekitar lokasi kawasan TIJA merupakan tujuan dan tuntutan awal pembangunan kawasan. Setidaknya 20 dari tenaga kerja di Kawasan TIJA merupakan penduduk lokal yang tinggal di sekitar kawasan tersebut. Ancol juga memiliki masyarakat binaan yang diberi nama badan usaha Ancol Sayang Lingkungan, melalui program ini Ancol membuktikan bahwa keberadaannya memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat sekitar.

4.1.5.3 Pengunjung

Pengunjung TIJA sangat bervariasi dengan berbagai tingkatan umur dan segala lapisan masyarakat. Berbagai area yang ada di TIJA ditujukan untuk dapat mengakomodir segala tujuan wisata bagi setiap pengunjung. Berikut ini merupakan jumlah pengunjung yang datang ke TIJA pada periode tahun 2007 - 2011 Gambar 6. Jumlah pengunjung tiap tahunnya mengalami peningkatan, namun pada tahun 2010 mengalami sedikit penurunan akibat ketatnya persaingan antar tempat rekreasi yang semakin banyak. Puncak kunjungan biasanya terjadi pada musim liburan sekolah maupun libur nasional. Berdasarkan data bulan April 2012, harga tiket masuk TIJA adalah Rp. 15.000 per orang, Rp. 15.000 per mobil, dan Rp. 10.000 per motor. 28 Menurut data dari Departemen Pariwisata dan Kebudayaan 2010, trend pariwisata tahun 2020 diperkirakan untuk perjalanan wisata dunia akan mencapai 1,6 milyar orang. Diantaranya 438 juta orang akan berkunjung ke kawasan Asia- Pasifik. Melihat jumlah wisatawan yang sedemikian besar, maka kondisi ini memberikan peluang bagi industri pariwisata di Indonesia khususnya kawasan rekreasi TIJA dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara. Sumber: Taman Impian Jaya Ancol 2012 Gambar 6. Jumlah Pengunjung Kawasan Rekreasi TIJA tahun 2007 - 2011

4.2 Konsep Lanskap Taman Impian Jaya Ancol