55 Luasan kawasan TIJA yang terbagi menjadi 3 tiga wilayah dengan luas
area taman soft material dan kebersihan hard material yang berbeda-beda sehingga berpengaruh terhadap perencanaan jadwal pemeliharaan, jumlah
peralatan pemeliharaan, perhitungan jumlah tenaga kerja, dan anggaran biaya tiap area pemeliharaan. Area kebersihan terdiri dari jalan aspal, pedestrian, parkir,
trotoar, plaza, pasir pantai, laut, kali, saluran, batu dan tanggul. Sedangkan area taman terdiri dari lapangan rumput, semak, perdu, pohon pelindung, pohon
kelapa. Setiap kontraktor bertanggung jawab atas wilayah pemeliharaan serta tenaga kerjanya sehingga jumlah tenaga kerja pemeliharaan disesuaikan dengan
luasan area pemeliharaannya Tabel 10. Tabel 10. Luasan Area Taman Soft Material dan Kebersihan Hard Material
No Kontraktor
Wilayah pemeliharaan
Luas Area Luas
Total m2
Tenaga Kerja
Orang Taman
soft material
m2 Kebersihan
hard material
m2
1 PT Multi Cipta
Grahamas Tampan Barat
113.155 293.528
406.683 94
2 PT Total
Landscape Persada
Tampan Timur 38.555
333.995 372.550
96 3
PT Citra Mutia Mandiri
Pantai Karnaval 49.360
100.617 149.977
32
Sumber: Departemen Utilitas Kebersihan TIJA 2012
Menurut Carpenter et.al 1975, kawasan rekreasi TIJA memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pemeliharaan karena lanskap yang
membentuknya bervariasi. Penggunaan beragam jenis tanaman seperti tanaman penutup tanah, semak, perdu, palem, dan pohon dapat dikategorikan dalam tingkat
kesulitan yang tinggi, sedangkan area alami berupa pantai dan laut dikategorikan dalam tingkat kesulitan yang rendah. Hal ini berpengaruh pada pembagian tenaga
kerja di setiap wilayah pemeliharaan yang disesuaikan dengan tingkat pemeliharaannya.
4.3.2.2 Waktu kerja dan jadwal pemeliharaan
Pelaksanaan pemeliharaan dilakukan secara rutin setiap hari termasuk hari libur nasional. Pengaturan waktu kerja dan pengalokasian tenaga kerja yang tepat
56 dapat membantu tercapainya target pemeliharaan. Waktu kerja kegiatan
pemeliharaan Taman Impian yang telah ditetapkan oleh pihak pengelola dimulai dari jam 05.00-21.00 WIB yang diatur dengan sistem shift atau pergantian waktu.
Waktu bekerja setiap harinya sebanyak 8 jam untuk tiap tenaga kerja atau disesuaikan dengan kondisi di lapang. Waktu kerja kegiatan pemeliharaan
kebersihan dilakukan dengan sistem 2 shift, yakni shift 1 dimulai pada pukul 05.00-13.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 08.00-09.00 WIB, lalu dilanjutkan
dengan shift 2 dimulai pada pukul 13.00-21.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 17.30-18.30 WIB. Sedangkan waktu kerja kegiatan pemeliharaan taman dimulai
pada pukul 06.00-15.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00-13.00 WIB. Hari kerja tenaga pemeliharaan selama 6 hari dalam seminggu dan diberikan waktu
libur 1 kali dalam seminggu. Waktu libur masing-masing tenaga kerja berbeda- beda karena telah dipertimbangkan terlebih dahulu oleh tim pengawas, jika ada
kekosongan dari unit pekerjaan maka pekerja lain dapat menggantikannya. Hal ini bertujuan agar tenaga kerja akan dapat saling melengkapi mengisi sehingga
keadaan kawasan rekreasi tidak terlantar dan dapat ditangani. Bagi kontraktor Tampan Barat dan Tampan Timur memiliki 4 pengawas
mandor yakni 2 pengawas utama dan 2 pengawas cadangan, sedangkan untuk kontraktor Pantai Karnaval memiliki 2 pengawas mandor. Waktu kerja
pengawas utama diatur dengan sistem shift atau pergantian waktu, shift 1 dimulai pada pukul 05.00-13.00 WIB sedangkan shift 2 dimulai pada pukul 14.00-21.00
WIB. Dengan waktu kerja tersebut, pengawas diharapkan datang sebelum tenaga kerja pemeliharaan bekerja dan pulang setelah semua tenaga kerja pemeliharaan
selesai bekerja. Waktu libur pegawas berbeda-beda, apabila pengawas sedang dalam masa libur maka untuk pengawasan di lapang digantikan oleh pengawas
cadangan. Pengisian absen untuk tenaga kerja pemeliharaan dilakukan secara manual oleh masing-masing kontraktor dengan mengutus pengawas untuk
berkeliling wilayah pemeliharaan dengan sistem pencatatan di lapang sekaligus mengawasi pekerjaan pemeliharaan. Pada pengamatan di lapang sering ditemukan
keterlambatan kembali bekerja setelah istirahat. Hal ini dapat membuat waktu kerja yang tidak efektif atau pengurangan waktu kerja yang diakibatkan oleh
kelalaian dari tenaga kerja, namun pelaksanaan pemeliharaan masih dapat berjalan
57 dengan lancar. Agar kegiatan pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan oleh tenaga
kerja berjalan dengan baik dan mecapai hasil yang optimal maka diperlukan pengawasan yang intensif oleh pengawas lapang terhadap tenaga kerja,
komunikasi yang baik antara pengawas lapang dengan tenaga kerja seperti dengan memberi motivasi serta membagi ilmu pengetahuan tentang cara pemeliharaan
yang baik di saat pekerja melakukan pekerjaan pemeliharaan. Salah satu langkah awal yang baik dalam merencanakan suatu pelaksanaan
pekerjaan taman untuk dapat mencapai hasil yang lebih optimal maka diperlukan penyusunan jadwal pemeliharaan. Seluruh kegiatan pemeliharaan di lapang harus
mengacu pada jadwal pemeliharaan yang telah ditetapkan oleh Bagian Taman dan Kebersihan Taman Impian Tampan yang tertera dalam SOP kerja pemeliharaan
untuk menentukan standar penampilan dan pedoman perilaku kerja pertamanan. Menurut Arifin dan Arifin 2005 penyusunan jadwal pemeliharaan adalah
sebuah keputusan mengenai waktu dan pekerjaan yang harus dilakukan sehingga pengelolaan dan pemeliharaan taman dapat berjalan dengan baik. Jenis pekerjaan
pemeliharaan yang dijadwalkan adalah pemeliharaan soft material dan hard material. Terdapat ketidaksesuaian kegiatan pemeliharaan yang dilakukan di
lapang dengan jadwal pemeliharaan yang telah ditetapkan. Contohnya pekerjaan pengendalian hama dan penyakit tanaman harusnya dilakukan setiap 1 kali dalam
2 minggu, namun kenyataannya kegiatan ini bersifat insidental yang dilakukan apabila terjadi serangan pada tanaman. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya
rasa tanggung jawab dan tingkat disiplin dari pekerja, serta akibat cuaca dan iklim yang tidak menentu. Perbedaan antara jadwal frekuensi pemeliharaan taman dan
kebersihan Tampan berdasarkan SOP kerja pemeliharaan dan jadwal frekuensi pemeliharaan di lapang dapat dilihat pada Tabel 11.
Kontraktor menyusun jadwal pemeliharaan didasarkan pada implementasi di lapang dan setiap bulannya membuat laporan untuk diberikan kepada pihak
pengelola. Jadwal pemeliharaan yang telah disusun kurang dikomunikasikan secara jelas oleh kontraktor kepada tenaga kerja pemeliharaan. Namun pada
kenyataan di lapang masing-masing tenaga kerja sudah berpengalaman dalam melakukan pekerjaan pemeliharaan yang sama dalam beberapa tahun sehingga
secara tidak langsung sudah mengetahui frekuensi pemeliharaan dan sudah
58 memiliki target dalam menyelesaikan setiap pekerjaan. Untuk itu, dalam
penyusunan jadwal pemeliharaan kontraktor harus didasarkan pada kebijakan dan prioritas yang benar serta penyampaian informasi yang jelas sehingga membuat
pekerja dapat bekerja lebih disiplin dan terarah.
Tabel 11. Jadwal Frekuensi Kegiatan Pemeliharaan Taman Impian Tampan
No Kegiatan pemeliharaan
Frekuensi pemeliharaan SOP kerja Pemeliharaan
1
Pengamatan
2
1 Penyiraman
Harian Harian
2 Pemangkasan
a. Rumput
Mingguan Mingguan
b. Semak, border, tanaman pergola,
rambat 2 Mingguan
Bulanan c.
Pohon dan perdu Bulanan
Insidental d.
Pelepah dan buah kelapa 2 Mingguan
Mingguan 3
Pendangiran dan penyetikan Mingguan
Harian 4
Pemupukan 3 Bulanan
Insidental 5
Pengendalian hama dan penyakit 2 Mingguan
Insidental 6
Peyulaman Insidental
Insidental 7
Pengangkutan sampah Harian
Harian 8
Pembersihan jalan Harian
Harian
Sumber: 1. Departemen Utilitas Kebersihan TIJA 2012 2. Pengamatan Lapang 2012
4.3.3 Pengelolaan Tenaga Kerja Pemeliharaan 4.3.3.1 Tenaga Kerja