Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja

60 penyakit dan penyiraman, pekerja tersebut dialihkan pada pekerjaan penyapuan atau pengeringan jalan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja di lapang. Pembagian tugas yang tidak tetap dan kurang sesuai dengan keahliannya membuat pekerja tidak fokus terhadap tugasnya sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan. Untuk meningkatkan kinerja para pekerja tersebut, perlu adanya motivasi kerja. Menurut Herujito 2001 motivasi merupakan dorongan, hasrat, bahkan kebutuhan, karena hal tersebut merupakan latar belakang yang melandasi kelakuan manusia. Pada kawasan rekreasi TIJA tenaga kerja lapang merupakan tenaga kerja harian. Pembayaran gaji tenaga kerja dilakukan pada akhir bulan. Gaji tenaga kerja pemeliharaan disesuaikan dengan UMR Upah Minimum Rata- rata pada tahun tersebut. Pemberian gaji yang tepat waktu sangat menjadi motivasi para tenaga kerja dalam bekerja. Hal ini terbukti di lapang ketika salah satu dari kontraktor yang memberikan gaji telat sehingga menyebabkan kinerja tenaga kerja pemelihara menjadi menurun dan efek malas-malasan timbul. Hal ini harus diperhatikan karena akan sangat berpengaruh terhadap hasil kerja dari kegiatan pelaksanaan pemeliharaan.

4.3.3.2 Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja

Kontraktor bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan akibat yang timbul oleh tenaga kerja. Dalam hal ini keselamatan kerja penting untuk menjadi perhatian bagi setiap kontraktor dengan menyediakan peralatan penunjang keselamatan kerja. Peralatan penunjang keselamatan kerja hendaknya berfungsi dengan baik untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan maupun dapat mencegah cidera akibat perilaku pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain berfungsi memberikan keselamatan, peralatan keselamatan sebaiknya memberikan kenyamanan juga saat digunakan dalam melaksanakan pekerjaan oleh tenaga kerja. Peralatan penunjang keselamatan kerja meliputi sarung tangan, masker penutup dan kacamata, sepatu boots, serta sabuk pengaman safety belt. Sarung tangan diberikan kepada seluruh tenaga kerja pemeliharaan, namun tidak semua mengenakannya dengan alasan faktor ketidaknyamanan ketika melaksanakan 61 pekerjaan tertentu. Terlihat di lapang, salah satu tenaga kerja yang mengenakan sarung tangan yakni tenaga kerja penyiangan dan pendangiran yang tujuannya untuk melindungi tangan dari bahaya terkena kape dan terluka oleh duri tanaman atau gulma pada saat pencabutan. Masker penutup dan kacamata diberikan kepada tenaga penyemprotan hama dan penyakit tanaman serta tenaga kerja pemangkas rumput. Penggunaan keselamatan kerja bagi tenaga kerja penyemprotan hama dan penyakit bertujuan untuk melindungi diri dari bahaya keracunan yang mungkin terjadi dan diberikan susu untuk menetralisir apabila racun masuk ke tubuh. Sedangkan penggunaan keselamatan kerja bagi tenaga kerja pemangkas rumput bertujuan untuk melindungi diri dari berbagai benda yang berbahaya terlempar ketika terkena mesin pangkas. Sepatu boots diberikan kepada seluruh tenaga kerja pemeliharaan, namun tidak semua tenaga kerja menggunakan sepatu boots karena faktor ketidakyamanan ketika melaksanakan pekerjaan membuat ruang gerak menjadi terbatas. Sabuk pengaman safety belt ini merupakan keselamatan kerja yang sangat penting untuk diberikan kepada tenaga kerja pemangkasan pohon. Pepohonan yang berada di kawasan TIJA termasuk dalam kriteria pohon tinggi. Pemangkasan pohon biasanya dilakukan dengan memanjat pohon dalam pemangkasan pohon peneduh, pemangkasan pelepah kering dan buah kelapa, serta pohon jenis palem. Pada pengamatan di lapang, sabuk pengaman safety belt tidak digunakan oleh sebagian besar tenaga kerja saat memanjat pohon karena alasan tidak nyaman dalam menggunakan saat melaksanakan pekerjaan dan pekerjaan ini sudah biasa dilakukan sehingga menurut pekerja ini tidak terlalu penting. Hal ini diperlukan perhatian dari pengawas mandor untuk mengarahkan dan peningkatan kedisiplinan dari tenaga kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan akibat dari perilaku tenaga kerja itu sendiri. Hal yang perlu dilakukan sebelum memulai semua pekerjaan pemeliharaan di lapang hendaknya pengawas lapangan melakukan briefing yang tujuannya untuk menjelaskan sistem pemeliharaan dengan jelas dan benar, mengarahkan tenaga kerja dalam kedisiplinan yang harus dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan berlangsung. Sehingga dengan itu diharapkan tercapainya pemeliharaan yang optimal dan keselamatan tenaga kerja terjamin. Keselamatan kerja ini didukung dengan adanya kesejahteraan yang diberikan oleh pihak 62 kontraktor dalam bentuk jaminan yaitu jaminan kesehatan sebesar 6 , jaminan kecelakaan sebesar 0,89 , jaminan kematian sebesar 0,3 , dan jaminan hari tua sebesar 3,7 2 ditanggung oleh tenaga kerja. Jaminan yang diberikan oleh kontraktor kepada tenaga kerja merupakan bentuk perhatian yang sangat bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

4.3.3.3 Koordinasi antara Pengelola dan Kontraktor