Pengawasan dan Evaluasi Pekerjaan Pemeliharaan Pengawasan pekerjaan pemeliharaan

86

4.3.7 Pengawasan dan Evaluasi Pekerjaan Pemeliharaan Pengawasan pekerjaan pemeliharaan

Keberhasilan pengelolaan suatu lanskap dapat didukung oleh pelaksanaan kegiatan pengawasan dan evaluasi terhadap pekerjaan pemeliharaan lanskap. Pelaksanaan pengawasan dilakukan secara rutin setiap hari. Kepala Seksi taman dan kebersihan Tampan menjabat sebagai pengawas staf yang bertanggung jawab terhadap seluruh perawatan taman dan kebersihan dari segala kekurangan yang terjadi di lapang, mengawasi kinerja dari pengawas kontraktor mandor, serta bekerjasama dengan pengawas kontraktor mandor dalam memantau pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan di lapang. Sedangkan pengawas kontraktor mandor bertanggung jawab atas wilayah pemeliharaan dan kinerja para tenaga kerja taman dan kebersihan. Pengawasan dilakukan dengan berkeliling di setiap wilayah pemeliharaan yang menjadi tanggung jawabnya. Pengawasan merupakan bagian utuh dari rangkaian proses internal terus- menerus dalam pengumpulan informasi, pencatatan dan pelaporan terhadap kondisi yang ada di lapangan Arifin et al. 2007. Pengawasan bertujuan untuk melakukan pemantauan pekerjaan harian, pengecekan absensi tenaga kerja pelaksana, mengoreksi kinerja tenaga kerja apabila terdapat kesalahan dalam proses pengerjaan pemeliharaan dan memerintahkan tenaga kerja untuk mengisi zona kerja apabila area pemeliharaan tersebut tidak terdapat pekerja kosong. Pengawas juga harus mengurusi segala keluhan tenaga kerja mengenai permasalahan gaji yang seringkali proses pembayarannya terlambat. Pengecekan terhadap perlengkapan atribut kerja yang digunakan seperti seragam, sepatu, topi, dan kartu pengenal kurang diperhatikan oleh pengawas. Pengawas mandor hendaknya selalu ada di lokasi wilayah pemeliharaan sehingga dapat memberitahu cara-cara pemeliharaan yang benar agar pemeliharaan dapat segera dikerjakan. Pengawasan pun dilakukan agar dapat mengevaluasi efektivitas kerja tenaga kerja pada suatu area yang menjadi tanggungjawabnya sehingga dapat memantau tenaga kerja yang kinerjanya kurang baik. Pengawas berhak mengajukan rekomendasi pemecatan karena alasan tertentu pada tenaga kerja jika kinerja tidak baik. Biasanya rekomendasi pemecatan dilakukan saat pergantian kontraktor baru. 87 Evaluasi pekerjaan pemeliharaan Menurut Arifin et al. 2007 evaluasi adalah suatu proses untuk menaksir kinerja dan keluaran yang dihasilkan oleh suatu program atau kegiatan pengelolaan taman. Evaluasi menguji kesesuaian kondisi taman dengan rencana rancangan taman dan kualitas standar, memberi masukan untuk memperbaiki permasalahan yang ada dan membantu pengelolaan untuk perencanaan mendatang. Kegiatan evaluasi yang dilakukan yaitu berupa kegiatan pemeriksaan hasil kerja tiap hari secara tertulis. Evaluasi harian dilakukan di lapang yaitu dengan sistem checklist. Kegiatan ini dilakukan oleh pengawas staf dan pengawas kontraktor mandor, hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman dan bersifat lebih transparan dalam melakukan penilaian. Acuan pemeriksaan hasil kerja pada pelaksanaan checklist yaitu SOP kerja pemeliharaan yang telah ditetapkan oleh Departemen Utilitas Kebersihan. Checklist yang digunakan dalam pemeliharaan taman dan kebersihan adalah checklist pekerjaan harian, checklist tenaga kerja, dan checklist alat kerja Lampiran 10. Checklist pekerjaan harian bertujuan untuk memantau hasil pekerjaan tenaga kerja terhadap pemeliharaan taman dan kebersihan terkait dengan kebersihan, keindahan, kenyamanan, dan keamanan di area kawasan rekreasi Tampan. Checklist tenaga kerja bertujuan untuk memantau jumlah tenaga kerja pada saat pelaksanaan pemeliharaan dan melihat kompetensi tenaga kerja, baik itu dalam pengetahuan tentang pekerjaan pemeliharaan maupun cara penerapannya. Checklist alat kerja bertujuan untuk memantau kelengkapan, jumlah dan kondisi alat kerja yang digunakan pada saat pelaksanaan pekerjaan. Tujuan dari keseluruhan checklist ini agar pada akhir periode semua pekerjaan telah selesai dan sesuai dengan SOP kerja pemeliharaan. Namun pada pengamatan lapang, sistem checklist tidak berjalan efektif seperti kegiatan checklist hanya dilakukan oleh pengawas kontraktor mandor tanpa didampingi oleh pengawas staf. Hal ini diperlukan pengawasan yang lebih ketat dari Kepala Bidang Manager dan Kepala Bagian taman dan kebersihan Tampan serta meningkatkan kedisiplinan dan keseriusan akan tanggung jawab tugas yang harus dijalankan. 88 Kegiatan evaluasi di lapang dilakukan dengan cara pertemuan antara tenaga kerja dan pengawas untuk membahas segala hal yang kaitannya tentang taman dan kebersihan. Pertemuan ini bersifat insidental yang dilaksanakan apabila terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam pekerjaan yang masih harus diperbaiki dan menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh tenaga kerja yang berpengaruh pada hasil kerja di lapang. Hal ini diharapkan dapat meminimalkan terjadinya kesalahan pekerjaan pemeliharaan agar pengerjaannya dapat diselesaikan sesuai dengan target pemeliharaan. Keseluruhan kegiatan evaluasi dilaksanakan agar pelaksanaan pemeliharaan menjadi lebih baik dan pihak pengelola lebih mudah untuk memberi arahan pemeliharaan yang sesuai kepada masing-masing pengawas mandor. Apabila terdapat beberapa kondisi lapang baik taman maupun kebersihan yang tidak memenuhi SOP kerja pemeliharaan, pengelola akan memberikan catatan kepada kontraktor tersebut. Catatanteguran tersebut apabila diabaikan dan tidak ditindaklanjuti maka akan dikenakan peringatan lanjutan. Jenis peringatan berupa pemberian memo berdasarkan tingkat kesalahan yang dilakukan dibagi menjadi 3 jenis, yakni memo biru dikeluarkan setelah diberi teguran lisantertulis dengan denda yang dikenakan senilai Rp. 1.500.000, memo kuning merupakan peringatan lanjutan yang dikeluarkan apabila telah menerima memo biru dengan denda yang dikenakan senilai Rp. 2.000.000, dan memo merah dikeluarkan apabila telah menerima memo kuning dengan denda yang dikenakan senilai Rp. 3.000.000. Memo dapat dikeluarkan tanpa surat teguran sesuai dengan keadaan urgensi di lapang. Memo kuning dan merah dapat langsung dikeluarkan tanpa melalui tahapan terlebih dahulu, sesuai dengan keadaan urgensi di lapang. Teguran di lapang harus dilampiri bukti administratif berupa checklist dan foto keadaan area. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dan lebih menyadari rasa tanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan. Selama periode magang, tidak ada kontraktor yang mendapatkan memo, karena cukup ditegur mereka langsung menindaklanjuti teguran tersebut, biasanya teguran dilakukan oleh pimpinan dari pihak pengelola. Kepala Bidang, Kepala Bagian, dan Kepala Seksi pengawas staf bersama-sama melakukan inspeksi dengan mengawasi lapang secara langsung. 89 Biasanya dilakukan minimal satu kali dalam sebulan untuk melihat hasil pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan sudah sesuai standar penampilan serta mencari permasalahan-permasalahan yang terdapat di kawasan rekreasi. Dalam pelaksanaan inspeksi, pengelola membawa form penilaian kontraktor yang nantinya akan didiskusikan dalam rapat. Form penilaian kontraktor bertujuan untuk mengetahui kinerja kontraktor dan diharapkan kontraktor dapat menjadi lebih baik dalam pekerjaan untuk periode selanjutnya Lampiran 11. Form penilaian kontraktor ini berisi penilaian mengenai kriteria umum dan kriteria khusus lingkup pekerjaan serta catatan pemberian memo dan catatan-catatan penting selama pelaksanaan pekerjaan. Kegiatan ini dilanjutkan dengan mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh General Manager, Kepala Bidang Manager, Kepala Bagian, dan Kepala Seksi pengawas staf untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang ada serta pemberitahuan tentang perubahan instruksi.

4.3.8 Kapasitas dan Efektivitas Kerja Pelaksanaan Pemeliharaan