28 Menurut data dari Departemen Pariwisata dan Kebudayaan 2010, trend
pariwisata tahun 2020 diperkirakan untuk perjalanan wisata dunia akan mencapai 1,6 milyar orang. Diantaranya 438 juta orang akan berkunjung ke kawasan Asia-
Pasifik. Melihat jumlah wisatawan yang sedemikian besar, maka kondisi ini memberikan peluang bagi industri pariwisata di Indonesia khususnya kawasan
rekreasi TIJA dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara.
Sumber: Taman Impian Jaya Ancol 2012
Gambar 6. Jumlah Pengunjung Kawasan Rekreasi TIJA tahun 2007 - 2011
4.2 Konsep Lanskap Taman Impian Jaya Ancol
Potensi yang dimiliki TIJA yaitu lanskap alami berupa pantai dan laut yang posisinya berada di tengah Kota Jakarta dengan lahan seluas 552 Ha,
memiliki aksesibilitas yang mudah untuk dicapai, serta menyajikan pemandangan dan panorama yang memikat dengan pantai yang menghadap ke Laut Jawa.
Dengan potensi yang dimiliki TIJA merupakan suatu keuntungan besar bagi perencanaan dan pengelolaan kawasan TIJA dalam proses pengembangannya.
Konsep lanskap yang diterapkan pada kawasan rekreasi TIJA yaitu Waterfront City. Pada dasarnya merupakan pembangunan pantai terpadu yang
meliputi pembenahan, penataan dan pembangunan pantai, sebagai proses menangani masalah perkotaan yang jauh lebih besar. Dalam mengelola
sumberdaya daratan dan lautan, TIJA tetap mempertahankan lanskap pantai dan laut sebagai kawasan rekreasi utama dan berusaha menghadirkan dan menjaga
ekologi tanaman pantai. TIJA juga memiliki pemikiran kreatif dalam menarik minat pengunjung yaitu selain menampilkan rekreasi berupa pantai dan laut,
disamping itu juga menghadirkan berbagai macam unit rekreasi bertema. Rekreasi
2007 2008
2009 2010
2011 Jumlah Pegunjung Orang 13372067 13938676 14446719 14333140 14978726
12000000 13000000
14000000 15000000
16000000
29 pantai yang ditampilkan berupa keindahan panorama laut dan rekreasi olahraga
seperti berenang, memancing, voli pantai, dan jogging.
4.2.1 Konsep Tata Ruang
Taman Impian Jaya Ancol memiliki tata ruang yang dibagi menjadi 1 Area PenerimaanGerbang, 2 Area Parkir, dan 3 Area Rekreasi Pantai.
4.2.1.1 Area PenerimaanGerbang
Gerbang wisata adalah tempat awal memasuki area wisata atau tempat akhir keluar meninggalkan area wisata. Jalur masuk menuju pintu gerbang
terpecah menjadi sebuah koridor. Koridor pada setiap gerbang terkesan terbuka,
bebas dari hambatan, teratur, informatif, dan mudah untuk dicapai. Seluruh gerbang di kawasan TIJA terdapat loket tiket kontrol untuk pengunjung serta
memberikan kartu tanda kontrol kendaraan bagi yang membawa kendaraan untuk faktor keamanan. Pada saat keluar area, pengunjung yang tidak dapat
menunjukkan kartu tanda kontrol kendaraan wajib menunjukkan STNK dan
dikenakan denda administrasi.
Area PenerimaanGerbang pada kawasan Taman Impian Jaya Ancol dibagi menjadi 6 enam yaitu dapat dilihat pada Tabel 7 dan Gambar 7.
Tabel 7. Area PenerimaanGerbang Kawasan Rekreasi TIJA
No Nama
Gerbang Jam
Operasional Fungsi
Keterangan
1 Gerbang
Marina 05.00 –
21.00 WIB Sistem loket masuk-keluar
kendaraan dan pejalan kaki Gerbang berdekatan dengan
Pelabuhan Marina, berbatasan dengan kawasan residence
perumahan Ancol Barat
2 Gerbang
Barat 24 jam
Sistem loket masuk kendaraan, loket masuk-keluar untuk
pejalan kaki Pengalihan satu jalur khusus untuk
keluar mulai jam 21.00 – 09.00 WIB
3 Gerbang
Timur 24 jam
Sistem loket masuk-keluar kendaraan dan pejalan kaki
Gerbang utama dengan akses masuk terpanjang dan padat
4 Gerbang
Karnaval 05.00 –
21.00 WIB Sistem loket masuk-keluar
kendaraan dan pejalan kaki Gerbang sering dilalui oleh
pengunjung yang menonton event musik di Mata Elang Internasional
dan berbelanja di Mall Ancol Beach City
5 Gerbang
Selatan 05.00 -
21.00 WIB Sistem khusus untuk pintu
keluar bagi pejalan kaki dan berkendara sepeda
Gerbang alternatif ketika puncak musim liburan, hari libur nasional,
event-event tertentu yang mengalami peningkatan
pengunjung
6 Gerbang
Area Busway
05.00 – 22.00 WIB
Sistem loket masuk-keluar khusus untuk pejalan kaki
Gerbang khusus bagi pengunjung yang naik Transjakarta Busway
30 Gambar 7. Area Penerimaan Gerbang Taman Impian Jaya Ancol
31
4.2.1.2 Area Parkir
Salah satu fasilitas yang harus dipenuhi oleh sebuah tempat rekreasi yaitu tempat parkir. Tempat parkir adalah suatu area tanah tertentu di luar badan jalan,
yang digunakan untuk menyimpan kendaraan. Area parkir pada kawasan rekreasi TIJA memiliki bentangan yang cukup luas dan dapat mengakomodir kendaraan
pengunjung. Tempat parkir yang disediakan oleh TIJA berada di Pantai Festival, Pantai Indah, Pantai Timur, parkir Beach Pool, Pantai Karnaval, dan parkir Ex-
Drive In. Seluruh tempat parkir yang disediakan oleh TIJA tidak memungut biaya tambahan gratis kepada pemilik kendaraan. Tempat parkir dapat menampung
mobil, motor, dan bus rombongan. Tempat parkir terletak pada rute terdekat menuju tempat yang akan dituju.
TIJA menggunakan konsep area parkir berada di luar bangunan outdoor karena secara umum jenis rekreasi TIJA berada di ruang terbuka. Secara umum
parkir pada kawasan TIJA menurut cara penempatannya yaitu parkir di luar jalan off street parking, dimana jenis parkir ini mengambil tempat pada suatu area
diluar badan jalan dan memiliki pelataran parkir khusus yang terbuka. Namun, pada area parkir kawasan pantai timur terbentuk oleh adanya kegiatan pengunjung
yang berekreasi di sekitar pantai, sehingga bentuk dan tata letaknya mengikuti tepian jalan. Jenis parkir ini disebut dengan parkir tepi jalan on street parking,
yang mengambil tempat di sepanjang badan jalan dengan maupun tidak melebarkan badan jalan untuk fasilitas parkir. Jenis parkir ini menguntungkan
bagi pengunjung yang menginginkan dekat dengan tempat yang dituju, akan tetapi dapat menganggu kelancaran kendaraan yang sedang melaju.
Seluruh area parkir di kawasan rekreasi TIJA menggunakan perkerasan conblock. Terdapat batas-batas kendaraan parkir dan pengamannya, penerangan,
serta pohon kelapa dan vegetasi peneduh. Sistem keamanan tempat parkir cukup baik karena adanya sistem penjagaan oleh security. Setiap pengunjung yang
hendak keluar menggunakan kendaraan harus menunjukkan STNK agar tercipta suasana aman dan lancarnya pengaturan kendaraan di area parkir.
4.2.1.3 Area Rekreasi Pantai
Menurut Dahuri et al. 1996 rekreasi pantai adalah jenis rekreasi yang menyediakan keindahan dan kenyamanan alam dari kombinasi cahaya matahari,
32
Promenade lebar Children playground
laut dan pantai berpasir putih bersih. Berbagai kegiatan yang umum dilakukan oleh para wisatawan dalam rekreasi pantai antara lain berenang, berjemur,
berdayung, berjalan-jalan atau berlari-lari di sepanjang pantai, menikmati keindahan dan kedamaian suasana pantai serta bermeditasi. Daerah pantai
merupakan area rekreasi yang mendominasi dari seluruh kawasan rekreasi TIJA. Pantai-pantai yang terdapat di kawasan rekreasi TIJA yaitu Pantai Festival, Pantai
Indah, Pantai Danau Tugu, Pantai Timur, dan Pantai Karnaval Gambar 8.
1. Pantai Festival
Pantai Festival merupakan pantai yang letaknya berdekatan dengan Marina Ancol. Area pantai ini memiliki promenade yang lebar dengan pemandangan
terbuka kearah laut Gambar 9. Pantai ini tidak diperuntukkan berenang karena lautnya yang curam sehingga membahayakan bagi pengunjung. Namun, masih
ada kegiatan rekreasi yang dapat dilakukan seperti naik perahu, duduk di tepi pantai, dan bersosialisasi di hamparan pasir. Terdapat pula children playground
yang disewakan untuk menunjang sarana yang ada pada pantai yang dapat dinikmati oleh anak-anak Gambar 9. TIJA telah mengupayakan fasilitas
pendukung seperti toilet, tempat makan, tempat ibadahmushola, tempat sampah, dan area parkir. Ketersediaan fasilitas tersebut untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi para pengunjung.
Gambar 9. Sarana dan Prasarana di Pantai Festival
2. Pantai Indah
Pantai Indah merupakan salah satu pantai yang sangat ramai dikunjungi karena peruntukkannya sebagai area aman untuk berenang. Kegiatan rekreasi
lainnya yang dapat dilakukan yaitu naik perahu dan bermain pasir. Terdapat pula
33 Gambar 8. Area Rekreasi Pantai Taman Impian Jaya Ancol
34
Plaza dan panggung Menara pos pengawas pantai
plaza yang menggunakan perkerasan keramik dengan kombinasi warna yang unik dan ditambah dengan adanya panggung pementasan musik yang menghadap ke
arah laut. TIJA telah mengupayakan fasilitas pendukung seperti toilet, tempat makan, tempat ibadahmushola, tempat sampah, area parkir, tempat bilas
pemandian dan menara pos pengawas pantai Gambar 10. Adanya menara pos pengawas pantai untuk memantau keselamatan para pengunjung ketika beraktivas
renang. Ketersediaan semua fasilitas tersebut untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pengunjung.
Gambar 10. Sarana dan Prasarana di Pantai Indah
3. Pantai Danau Tugu
Lokasi Danau Tugu termasuk mudah dicapai karena memiliki ciri khas Tugu Ancol yang berdiri ditengah-tengah danau. Danau Tugu ini tidak
diperuntukkan untuk berenang, namun dijadikan sarana olahraga permainan laut seperti perahu layar, perahu angsa, dan sepeda boat. Sebagian area ini
menggunakan perkerasan conblock berupa promenade dan agar tetap memberikan kesan alami dari lanskap pantai juga digunakan pasir putih. Fasilitas yang terdapat
pada Danau Tugu seperti ayunan dan tempat duduk dengan bentuk yang unik sehingga tempat ini dapat dijadikan area untuk berkumpul para pengunjung.
4. Pantai Timur
Pantai Timur merupakan pantai terpanjang di kawasan rekreasi TIJA yang mencakup Pantai Elok, Pantai Ria, dan Beach Pool. Pantai Elok merupakan area
pantai yang memiliki panjang tanggul dan jogging track sebesar 500 meter. Pada pilar-pilar tanggul dapat digunakan tempat untuk bersantai dengan duduk-duduk
35
Replika kapal pecah Dermaga cinta
di tepi pantai menikmati udara laut yang berhembus. Pantai ini tidak diperuntukkan untuk berenang karena lautnya yang curam, namun masih ada
kegiatan yang rekreasi yang dapat dilakukan seperti berjalan-jalan di sepanjang pantai. Terdapat pula children playground seperti permainan ayunan, perosotan,
dan permainan anak tangga. Salah satu vegetasi yang ada yaitu waru laut Hibiscus tiliaceus yang besar dengan percabangan batang unik yang melintang
sehingga dapat meneduhkan dan memberi kesan alami dari lanskap pantai. Pantai Ria merupakan pantai yang posisinya berjajar dengan Pantai Elok.
Pantai ini tidak diperuntukkan berenang karena lautnya yang curam. Pantai Ria menampilkan keindahan laut dan terdapat replika kapal pecah di tengah-tengah
dataran pantai Gambar 11. Fungsi dari replika kapal pecah yaitu sebagai tempat bermain anak juga sekaligus menjadi suatu pengetahuan bagi anak-anak mengenai
suatu gambaran kapal sungguhan yang terdampar di tepi pantai. Kegiatan lain yang bisa dilakukan yaitu duduk di tanggul tepi pantai menikmati panorama
keindahan laut. Beach pool merupakan tempat yang disediakan khusus untuk aktivitas
berenang layaknya kolam renang buatan, karena posisinya yang berada ditengah dermaga cinta Gambar 11. Tempat ini merupakan salah satu tempat yang sangat
ramai dikunjungi, karena letaknya langsung terlihat ketika melintasi jalur jalan ke arah timur. Terdapat tempat bilas pemandian dan menara pos pengawas pantai
untuk memantau keselamatan para pengunjung saat melakukan aktivitas renang.
Gambar 11. Sarana dan Prasarana di Pantai Timur
36 5.
Pantai Karnaval Pantai Karnaval memiliki karakter alam yang cukup menawan dengan
panjang pantai mencapai 1,5 km. Pantai ini sering menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal boat yang singah. Pantai Karnaval adalah salah satu pantai yang dapat
digunakan untuk berenang. Namun sebagian area Pantai Karnaval lautnya curam sehingga disediakan dek kayu agar pantai bisa tetap dinikmati untuk memancing.
Area Pantai Karnaval memiliki hamparan rumput dengan bentangan yang cukup luas dan biasanya difungsikan untuk kawasan promosi dan entertainment
dengan membuat panggung hiburan terbuka berbagai event musik. Ketersediaan fasilitas pendukung seperti tempat makan yang memiliki gaya unik menjadikan
pantai ini digemari para pengunjung untuk berwisata kuliner.
4.2.2 Konsep Sirkulasi
Sirkulasi adalah prasarana penghubung vital yang menghubungkan berbagai kegiatan dan penggunaan dalam sebuah tapak. Sistem sirkulasi
menggambarkan seluruh pola-pola pergerakan kendaraan, barang, dan pejalan kaki di dalam dan keluar-masuk tapak. Semua jenis sistem sirkulasi pada kawasan
rekreasi TIJA ditunjang oleh adanya suatu jalan. Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi semua bagian jalan termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas Tani 2009. Pada kawasan rekreasi TIJA terdapat jalan protokol yang merupakan
jalur aksesibiltas utama dari Ancol Barat sampai dengan Ancol Timur. Jalan protokol dapat dilalui oleh kendaraan bermotor dan sepeda dengan jalur dua arah
yang dipisahkan oleh median jalan. Jalur kendaraan bermotor dan sepeda dipisahkan dengan garis berwarna kuning dan diberi pembatas fisik berupa
bollards. Sebagian besar jalan protokol menggunakan kombinasi perkerasan aspal dan conblock. Sedangkan jalan penghubung yang ada berfungsi sebagai jalan
pelengkap yang menghubungkan antar unit dan antar area. Jalur jalan untuk pejalan kaki dengan alur mengikuti batas garis luar antar
unit serta sepanjang jalan penghubung dan jalan protokol. Jalur pejalan kaki dibuat lebih tinggi daripada level jalan kendaraan dan diberi elemen pembatas.
Jalur pejalan kaki berupa trotoar menggunakan perkerasan conblock dengan lebar
37 1,6 meter. Tata hijau pada sisi jalur pejalan kaki mutlak ada sebagai pembatas
fisik dan pengaman barier. Pada beberapa jalur pejalan kaki dikombinasikan dengan pembuatan ramp yang tujuannya untuk memudahkan akses pergerakan
tanpa hambatan bagi pengunjung usia lanjut dan menggunakan kursi roda bagi penyandang cacat. Jalur pejalan kaki juga disediakan pada sepanjang area tepi
pantai berupa promenade yang lebarnya 4 meter. Median jalan pada kawasan rekreasi TIJA berfungsi memisahkan jalur lalu
lintas yang berlawanan arah, dilengkapi dengan elemen lanskap berupa vegetasi, shelter, petunjuk arah, dan lampu jalan. Median jalan pada kawasan Pantai Timur
merupakan median dengan bentangan yang cukup luas, keberadaannnya pada waktu-waktu tertentu sering dimanfaatkan pengunjung sebagai ruang interaksi.
Kemudahan sistem sirkulasi di kawasan rekreasi TIJA ditunjang dengan adanya fasilitas berupa rambu-rambu jalan dan signage dengan desain yang unik pada
persimpangan jalan Gambar 12. Saat ini tikungan untuk memutar kendaraan pada kawasan rekreasi TIJA banyak yang ditutup dengan tiang-tiang kecil dan
putaran yang difungsikan berada pada ujung jalan dai Ancol Timur, tujuannya agar tidak terjadi kemacetan pada jalur jalan.
Gambar 12. Signage di Kawasan Rekreasi TIJA
4.2.3 Konsep Tata HijauTaman
Konsep tata hijau kawasan TIJA berdasarkan lanskap kawasan rekreasi sebagai waterfront city yang berusaha mempertahankan keadaan alami dari
lanskap pantai. Komposisi tata hijau pada kawasan TIJA memiliki persentase 80 dari luas keseluruhan kawasan. Dari kedua hal tersebut, TIJA dapat dikatakan
sebagai salah satu Ruang Terbuka Hijau RTH dan Ruang Terbuka Biru RTB di Kota Jakarta. TIJA ingin memberikan nuansa yang mengesankan suasana pesisir
38 pantai yang tropis, namun tetap memperhatikan tingkat kenyamanan pengunjung
untuk berekreasi. Vegetasi yang ditampilkan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dari pantai tropis. Dalam memenuhi tingkat kenyamanan pengunjung,
ada pula tanaman lain yang diadaptasikan dengan keadaan lingkungan TIJA sebagai penunjang dari vegetasi aslinya, sehingga dapat tumbuh dan menambah
variasi dalam penggunaan vegetasi di kawasan rekreasi TIJA. Pada koridor jalan protokol banyak digunakan vegetasi yang memiliki
bentuk unik dan sesuai dengan lanskap alami kawasan rekreasi TIJA yaitu beragam jenis palem. Jenis palem yang banyak digunakan yaitu kelapa Cocos
nucifera, palem bismarkia Bismarckia nobilis, palem raja Roystonea regia, palem putri Veitchia merrillii, palem ekor tupai Wodyetia bifurcate, palem
kenari Phoenix canariensis, palem lontar Borassus flabellifer, dan palem sadeng Livistona rotundifolia. Sedangkan pada koridor jalan penghubung
digunakan tanaman peneduh seperti angsana Pterocarpus indicus, trembesi Samanea saman, dan pohon kupu-kupu Bauhinia blackeana. Vegetasi
memiliki pola yang lebih formal dan ditata secara sejajar serta lebih teratur untuk memberi kesan mengarahkan pandangan pengunjung.
Pada area pantai terdapat vegetasi eksisting dari ekosistem tepian pantai seperti kelapa Cocos nucifera, bakung laut Crinum asiaticum, pandan
Pandanus sp., dan ketapang Terminalia catappa. Area pantai banyak digemari pengunjung karena dapat melakukan rekreasi aktif dan pasif. Vegetasi yang ada
seperti pohon kupu-kupu Bauhinia blackeana dan waru laut Hibiscus tilaceous dapat memberikan keteduhan saat pengunjung beraktivitas. Pola penanaman di
desain natural untuk menunjang kesan alami dari lanskap pantai. Pada area penerimaan welcome area, vegetasi yang digunakan memiliki
warna menarik dan kontras. Pada saat perayaan event, welcome area di dekorasi atau dihias baik dalam penggunaan soft material maupun hard material yang
bertujuan untuk menyambut suatu perayaan tertentu. Penggunaan soft material dan hard material disesuaikan dengan hari perayaan yang sedang berlangsung dan
dekorasi ini bersifat temporer Gambar 13. Jenis tanaman semak yang sering digunakan pada kawasan rekreasi TIJA
yaitu Ruellia Ruellia malaocsperma ‘Dwarf ’. Display Ruellia yang bunganya
39 berwarna ungu banyak ditampilkan karena memiliki warna, bentuk daun dan
kelopak yang menarik. Tanaman Ruellia yang tegak berdiri saat terkena sinar matahari, bunga bermekaran, dan perpaduan warna hijau tua dan ungu semakin
melengkapi keindahan taman pada kawasan rekreasi TIJA. Namun untuk saat ini penggunaan tanaman Ruellia akan dikurangi mengingat area taman menjadi
monoton dengan penggunaan Ruellia yang berlebihan. Pengadaan tanaman yang tidak monoton sangat perlu untuk diperhatikan mengingat unsur dinamis pada
sebuah taman kawasan rekreasi dapat menjadi pusat perhatian bagi pengunjung. Keadaan tanaman pada setiap taman sewaktu-waktu dapat berubah disesuaikan
dengan kondisi tanaman atau atas permintaan General Manager dari unit Departemen Utilitas dan Kebersihan TIJA.
Gambar 13. Penggunaan Soft Material dan Hard Material Saat Perayaan Imlek
4.2.4 Konsep Utilitas
Beberapa jaringan utilitas pada kawasan rekreasi TIJA adalah sebagai berikut:
1. Jaringan Listrik
Jaringan listrik yang diterapkan TIJA menggunakan transmisi saluran kabel bawah tanah Installation of underground power lines. Penggunaan
jaringan distribusi listrik bawah tanah adalah salah satu alternatif untuk lebih terjamin keamanan dan kenyamanan guna menghindari gangguan pelayanan
kepada pengunjung. Secara visual, pemasangan jaringan listrik bawah tanah dapat menjaga visualisasi keindahan dan keasrian lingkungan sekitar yang dapat
mengganggu pandangan. Selain itu, dapat meminimalisir gangguan terhadap pohon sehingga pohon tidak menempel dengan kabel listrik, serta tidak
mengganggu kenyamanan sirkulasi kendaraan pada kawasan rekreasi.
40 2.
Jaringan Drainase Drainase sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk
mengurangi danatau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase pada kawasan rekreasi
TIJA berupa drainase buatan yang dibentuk untuk menentukan debit akibat hujan dan dimensi saluran. Letak saluran drainase menggunakan drainase bawah tanah
sub surface drainage yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media di bawah permukaan tanah pipa-pipa. Hal ini dikarenakan
tuntutan artistik dan tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak mengizinkan adanya saluran di permukaan tanah dari suatu kawasan rekreasi. Jaringan drainase
menggunakan sistem konstruksi saluran terbuka dan tertutup. Saluran terbuka merupakan saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan bebas. Saluran
terbuka yang ada meliputi selokan kecil, kali, dan parit pembuangan. Sedangkan saluran tertutup menerima air limpasan dari daerah yang diperkeras maupun yang
tidak diperkeras dan membawanya ke sebuah pipa keluar dari tapak. Saluran tertutup meliputi gorong-gorong culvert yang salah satunya berada di samping
jalur pedestrian. Pembuangan dari drainase memanfaatkan kali Ancol dan kali Bintang Mas menuju ke laut.
3. Jaringan Air
Sumber air bersih untuk pengunjung maupun karyawan berasal dari PT PAM Jaya. Pemeliharaan taman menggunakan pemanfaatan air buangan unit
Atlantis Water Adventure yang telah diolah dan mendapat tambahan pasokan air dengan melakukan pengolahan air laut menjadi air tawar. Air bersih pada kawasan
rekreasi TIJA digunakan untuk bilas pemandian, toilet, restoran dan penyiraman taman. Terdapat reservoir di area pantai untuk stok air bersih yang digunakan
untuk cadangan ketika terjadi krisis air PAM. Air kotor yang berasal dari air limbah toilet disalurkan dan diolah ke Septic Tank yang dilengkapi dengan sistem
resapan. Air limbah dari restoran diolah di dalam Instalasi Pengelolaan Air Limbah IPAL.
41
4.2.5 Konsep Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah yang saat ini dilakukan pada kawasan TIJA yaitu konsep pengelolaan sampah Ancol Zero Waste. Adapun yang melatar belakangi
dibentuknya Ancol Zero Waste yaitu untuk mendukung pencapaian program Ancol Green Company dengan mengurangi buangan limbah, sinergi pengelolaan
lingkungan dengan masyarakat sekitar, pengurangan beban lingungan dengan melakukan pengelolan secara swadaya, dan peningkatan efisiensi usaha dengan
mengubah cost center menjadi profit center. Implementasi dari Ancol Zero Waste bersinergi dengan implementasi UU No.18 Tahun 2008 pasal 13 tentang
pengelolaan sampah bahwa “pengelola kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas
lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah”. Hal ini menuntut kawasan TIJA untuk menjadikan kawasan yang berbasis pembangunan
berkelanjutan sustainability development melalui 3P profit, people, planet.
Profit yang dimaksud mengurangi biaya, hemat energi dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. People yaitu konsep dimana pengelolaan Ancol Zero
Waste dapat mengoptimalisasi konsep pemberdayaan masyarakat sekitar Ancol. Sedangkan dari fungsi Planet yaitu dapat menjadi model pengelolaan lingkungan
yang baik untuk memberikan pelayanan optimal kepada pengunjung kawasan, dapat mengurangi pemanasan global dengan pengolahan sampah yang baik, serta
dapat meningkatkan kualitas lingkungan.
Permasalahan sampah yang terdapat pada kawasan rekreasi TIJA dapat diatasi dengan mempraktekkan nihil sampah zero waste. Prinsip penanganan
masalah sampah dapat melalui langkah 3R, 4R atau bahkan 5R reduce, reuse, recycle, reform, replant Arifin et al. 2007. Pada konsep Ancol Zero Waste
pihak pengelola dalam pengelolaan sampah melakukan reduce mengurangi jumlah sampah yang dibuang, recycle mendaur ulang bahan-bahan yang dapat
didaur ulang atau membuat kompos, dan replant menanam tanaman dengan menggunakan produk daur ulang sampah yaitu kompos.
Bangunan Ancol Zero Waste berlokasi di Pantai Karnaval Ancol dengan luas sebesar 1,140 m
2
dan tinggi 14 m. Total volume sampah yang dihasilkan dari kawasan rekreasi TIJA sebesar 71,750 m
3
. Adapun pemilahan sampah di kawasan
42
a b
rekreasi dibagi menjadi 3 jenis yaitu sampah daun composting, sampah daur ulang recycle, dan sampah lain-lain everything else Gambar 14. Tempat
sampah ini dibuat secara permanen di kawasan rekreasi. Hal ini diharapkan pengunjung dapat bekerjasama secara baik dalam membuang sampah sesuai
dengan jenis sampahnya sehingga memudahkan petugas pengangkutan sampah dalam memilah sampah tersebut.
Gambar 14. Bangunan Ancol Zero Waste a dan Tempat Sampah Terpilah b Pada kawasan rekreasi TIJA terdapat tenaga kerja kebersihan yang setiap
harinya membersihkan kawasan rekreasi dan pengunjung yang akan membuang sampah pada tempat sampah terpilah, dari masing-masing tempat sampah akan
diangkut dengan menggunakan gerobak dan mobil pengangkut sampah menuju Tempat Pembuangan Sementara TPS di kawasan rekreasi TIJA. Truk sampah
pengangkut cointainer TPS akan membawa sampah daur ulang tempat sampah berwarna biru dan sampah daun tempat sampah berwarna hijau akan dibawa ke
penampungan sampah Ancol Zero Waste untuk dilakukan proses composting dan recycle. Sedangkan untuk sampah lain-lainnya tempat sampah berwarna kuning
akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir TPA. Adapun bagan alur dari sampah Ancol dapat dilihat pada Gambar 15.
43
Gambar 15. Alur Sampah Ancol
Sampah inorganik yang dihasilkan sudah dipilah sesuai dengan jenisnya dan sudah di press, seperti botol plastikPET bening, botol plastikPET warna,
gelas plastikcup, cup plastik wadah pop mie, plastik PP kantong plastik bening, plastik PE kantong plastikasoy, plastik emberan tutup botol, mainan,
dll, plastik boncos bungkus chikisnack, kaleng alumunium softdrink, kaleng kaleng susu, kaleng sarden, dll, dan kardus. Hasil dari pengolahan sampah
inorganik yang telah di press didistribusikan kepada beberapa pihak terkait penjualan sampah inorganik. Kompos hasil daur ulang digunakan untuk keperluan
tanaman di kawasan rekreasi maupun di pembibitan nursery. Menurut Arifin et al. 2007, pengelolaan dan penanganan sampah harus
dilakukan secara terpadu mulai dari sumber pertama sampai dengan di pembuangan akhir atau di tempat proses pendauran ulang maupun pembuatan
kompos. Hal ini telah dilakukan oleh pihak pengelola dengan di implemetasikannya konsep Ancol Zero Waste diharapkan dapat menjadikan
kawasan rekreasi bebas dari sampah.
44 Proses pengolahan sampah yang telah masuk ke dalam penampungan
sampah Ancol Zero Waste dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Proses Pengolahan Sampah Ancol Zero Waste
No Proses
pengolahan sampah
Alat dan Bahan Gambar
Keterangan
1 Jembatan
Timbangan Timbangan portable
digital • Kapasitas = 1 - 60 ton
• Fungsi alat = menghitung berat truk masuk berisi sampah
dan truk keluar kosong 2
Penerimaan Tempat
penampungan sampah
• Luas area = 100 m
2
• Daya tampung = 200 m
3
• Kapasitas perhari sampah yang dihasilkan = 169 m
3
3 Pemilahan
• Keranjang sampah • Timbangan lantai
berkapasitas 5 ton • Luas area = 70 m
2
• Pemilahan sampah organik daun, dahan, dan ranting dan
anorganik kertas dan botol plastik
4 Pencacahan
• Mesin cacah kapasitas 40
tonhari • Conveyor dengan
panjang 5 m • Sampah yang dicacah = 135
m3hari atau 67 tonhari • Hasil cacahan = 2cm halus
dan cenderung bertepung 5
Pengomposan • Instalasi
penyiraman lindi dan pompa
• Blower • Ducting pipe
• Luas area = 600 m
2
• Selama proses pengomposan volume menyusut 50-60
6 Pengayakan
halus • Mesin ayak
dengan kapasitas 3 tonjam
• Volume kompos yang diayak sekitar 21 tonhari
• Volume hasil ayakan sekitar 17 tonhari
7 Penampungan
akhir Blower
• Luas area = 100 m
2
• Tahap pematangan akhir, kompos dalam proses
penyetabilan materi 8
Pengemasan • Timbangan lantai
• Plastik kemasan • Karung kemasan
• Luas area = 50 m
2
• Kompos dikemas dalam plastik dan karung sedangkan plastik
dilakukan pengepressan 9
Gudang Tempat
penyimpanan • Luas area = 100 m
2
• Tempat penampungan akhir kompos maupun plastik yang
telah dimasukan dalam kemasan
45
4.3 Pengelolaan Lanskap Taman Impian Impian Jaya Ancol