Hubungan Ketimpangan Pembangunan dengan Pertumbuhan

103

5.3. Hubungan Ketimpangan Pembangunan dengan Pertumbuhan

Ekonomi di Provinsi Gorontalo. Mengikuti Hipotesa Neo-Klasik, variabel yang dapat digunakan sebagai independen variabel adalah pendapatan perkapita yang menunjukan tingkat pembangunan suatu negaradaerah. Sedangkan persamaan yang digunakan adalah dalam bentuk kuadratik karena hubungan antara ketimpangan pembangunan dengan tingkat pembanguan adalah bersifat non linear. Dengan demikian fungsi regresi yang dapat digunakan adalah persamaan regresi sebagai berikut: logY 2 Y log log logI w      logY 2 Y log log GR log      Dimana I w : Indeks Williamson GR :Indeks Gini Y : PDRB perkapita φ : kofisien regresi : epsilon Untuk memudahkan penyelesaian, maka kedua model di atas dikembalikan pada rumus awalnya, yaitu : 2 Indeks Ketimpangan Y Y    Dengan menggunakan aturan logaritma, maka:                   1 log log log 2 log log 2 log log log Indeks Ketimpangan Y Y Y Indeks Ketimpangan Y estimasi                Koefisien regresi yang diperoleh dari hasil taksiran adalah :   log    dan     1 2 log Y     . Dari print out Eviews Lampiran 10 diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan model non linear diperoleh hasil bahwa antara ketimpamgan pembangunan Indeks Williamson dan Indeks Gini dengan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan positif yang signifikan. Perbedaan hasil untuk kedua nilai indeks adalah sebagai berikut: 104 a. Indeks Williamson. Nilai koefisien regresi sebesar 0.122248 menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 pertumbuhan ekonomi menyebabkan peningkatan nilai ketimpangan sebesar 0.122248 dari semula, cateris paribus. Demikian sebaliknya jika terjadi penurunan pada pertumbuhan ekonomi. Probabilitas sebesar 0.0079 menunjukan bahwa hubungan positif antara kedua variabel adalah sangat signifikan. Dari koefisien determinasi diperoleh bahwa 18.995 pertumbuhan ekonomi memberikan kontribusi dalam memperbesar tingkat ketimpangan di Provinsi Gorontalo. b. Indeks Gini Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan yang diukur dengan Indeks Gini lebih erat dibanding Indeks Williamson. Kedua variabel memiliki hubungan yang sangat signifikan. Setiap peningkatan 1 pertumbuhan ekonomi menyebabkan ketimpangan pembangunan bertambah besar dengan peningkatan sebesar 0.920869 dari semula cateris paribus. Demikian sebaliknya jika terjadi penurunan pada pertumbuhan ekonomi. Dari koefisien determinasi diperoleh bahwa 71.888 pertumbuhan ekonomi memberikan kontribusi dalam memperbesar ketimpangan pembangunan di Provinsi Gorontalo. Dengan pendekatan dalam kedua model ini dapat dikatakan bahwa tingkat ketimpangan yang tercipta di Provinsi Gorontalo memang disebabkan oleh laju pertumbuhan ekonomi. Orientasi mencapai laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak dibarengi dalam distribusi pembangunan yang lebih merata sehingga menciptakan ketimpangan.

5.4. Rekomendasi Kebijakan