27 Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kepatuhan dan Kemandirian Santri Remaja di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah

Tabel 10 Lanjutan Pendapatan Orangtua RupiahBulan Jumlah Persentase 5.000.001 Total 63 100 Sumber data sekolah Besar Keluarga Berdasarkan Hurlock 1991, lebih dari separuh contoh 60.3 berasal dari keluarga sedang dan 28.6 persen contoh lain dari keluarga kecil serta hanya 11.1 persen contoh yang memiliki keluarga besar Tabel 11. Menurut Gunarsa dan Gunarsa 2000 kepadatan dalam sebuah keluarga dan jumlah anggota yang semakin besar dapat menimbulkan ketegangan yang berakibat lebih buruk pada perilaku antar anggota keluarga itu sendiri. Keluarga dengan dua atau tiga orang anak cenderung menjadi sangat mudah berselisih dibanding keluarga dengan satu dan enam atau lebih orang anak Hurlock 1973. Selain itu, kisaran pendapatan orangtua juga menunjukkan bahwa keluarga sudah mampu memenuhi kebutuhan masing-masing anggota keluarganya dengan Rp 200.000Rp 600.000kapitabulan. Tabel 11 Sebaran contoh berdasarkan besar keluarga Besar keluarga Jumlah Persentase Kecil ≤ 4 orang 18 28.6 Sedang 5-6 orang 38 60.3 Besar ≥ 7 orang 7 11.1 Total 63 100 Kecerdasan Emosional Menurut Goleman 1999 kecerdasan emosi atau Emotional Intelligence merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Seseorang dikatakan memiliki emosi yang positif jika ia dapat memberikan tanggapan yang positif terhadap suatu objek Ali Asrori 2009. Sesuai dengan beberapa item dari tugas perkembangan remaja dan 11 indikator yang digunakan untuk melihat tingkat EQ seorang anak Hastuti 2008 maka remaja dikatakan memiliki kecerdasan emosional yang baik jika sudah memiliki kesadaran emosi diri, kemampuan mengelola emosi, motivasi, kemampuan dalam berempati dan berhubungan yang baik. Kecerdasan emosional dapat dilihat dari lima dasar kecakapan emosi dan sosial tersebut Goleman 1999 antara lain : Kesadaran diri Kesadaran diri mengharuskan remaja mengetahui apa yang sedang dirasa sehingga dapat menggunakan perasaan tersebut untuk mengambil suatu keputusan sendiri. Lalu remaja juga diharapkan dapat memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat sehingga dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Goleman 1999. Tabel 12 menunjukkan bahwa lebih dari separuh contoh 66.7 kadang-kadang dapat mengetahui sifat baik yang dimiliki, akan tetapi contoh belum dapat mengetahui penyebab kekesalan yang dirasakan 66.7, bagaimana rasanya ketika sedang marah 66.7, belum menyadari sifat jelek yang dimiliki 58.7, dan masih terlambat dalam menyadari kekecewaan yang dirasakan 54.0. Contoh terkadang juga merasa jenuh dan bosan ketika merasa tidak nyaman 49.2, sedih jika tidak dapat membantu teman yang sedang dalam masalah 49.2 dan putus asa ketika mendapat nilai jelek 36.6. Walaupun lebih dari separuh contoh 57.1 selalu dapat menyadari kekurangan yang dimiliki. Tabel 12 Sebaran contoh berdasarkan pernyataan kesadaran diri No Pernyataan Selalu Kadang- kadang Tidak pernah Total n n n n 1 Saya mengetahui sifat baik yang saya miliki 18 28.6 42 66.7 3 4.7 63 100 2 Saya tidak mengetahui penyebab kekesalan yang saya rasakan 7 11.1 42 66.7 14 22.2 63 100 3 Saya terlambat menyadari kekecewaan yang saya rasakan 19 30.2 34 54.0 10 15.8 63 100 4 Saya menyadari kekurangan yang saya miliki 36 57.1 25 39.7 2 3.2 63 100 5 Ketika saya merasa tidak nyaman lagi dengan suatu keadaan maka cepat atau lambat pasti saya akan merasa jenuh dan bosan 30 47.6 31 49.2 2 3.2 63 100 6 Saya tidak menyadari sifat jelek yang saya miliki 10 15.9 37 58.7 16 25.4 63 100 7 Saya merasa sedih jika tidak dapat membantu teman yang sedang dalam masalah 23 36.5 31 49.2 9 14.3 63 100 8 Saya merasa putus asa ketika mendapat nilai jelek 20 31.7 23 36.6 20 31.7 63 100 9 Saya tidak tahu bagaimana rasanya ketika saya sedang marah 9 14.3 42 66.7 12 19.0 63 100 Ket : = pernyataan negatif Tabel 13 menjelaskan bahwa lebih dari separuh contoh 63.5 memiliki kesadaran diri yang tergolong baik. Dengan demikian, berarti dapat dikatakan bahwa contoh sudah mampu mengenal dan menamakan perasaannya, memahami penyebab perasaan, mengenal perbedaan perasaan dan perbuatan. Selain itu juga dapat dikatakan bahwa contoh sudah dapat beradaptasi dan menyadari manfaat dari sejumlah peraturan yang berlaku di pesantren tersebut. Tabel 13 Sebaran contoh berdasarkan kategori kesadaran diri Kesadaran akan emosi diri Jumlah n Kurang 0-9 Sedang 10-18 23 36.5 Baik 19-27 40 63.5 Total 63 100 Min-maks 15-27 Rata-rata ±SD 19.56 ± 2.526 Pengaturan diri Salah satu tugas kemampuan remaja dalam hal mengatur diri adalah menangani emosi sedemikian rupa sehingga memiliki dampak yang positif. Lalu remaja juga diharapkan peka terhadap kata hati, sanggup menjalankan makna dari sebuah pepatah yang mengatakan “bersusah-susah dahulu baru bersenang- senang kemudian,” dan dapat pulih kembali dari tekanan emosi yang dirasakan Goleman 1999. Berdasarkan Tabel 14 dijelaskan bahwa contoh terkadang merasa kesal jika permintaannya tidak dipenuhi 69.8, berusaha untuk sabar, menahan diri dan bersikap tenang dengan tidak membalas ketika menghadapi kemarahan orang lain 58.7, berusaha untuk sabar ketika diperolok-olok teman 57.1, berusaha mengalihkan perhatian serta menghibur diri ketika sedih 54.0, merasa lebih bangga walau mendapat nilai jelek 52.4, berloncat- loncatberteriak kegirangan jika sedang gembira 49.2, sulit mencari kata-kata untuk menjelaskan perasaan 46.0, menerima dengan terpaksakesal jika rencana rekreasi tertunda 44.4 dan merasa gengsi untuk meminta maaf jika terbukti bersalah 42.9. Lalu lebih dari separuh contoh 56.9 menyatakan selalu memaafkan teman yang telah menyakiti perasaannya. Hal tersebut membuktikan bahwa contoh terkadang masih menyimpan rasa kesal walaupun sudah memaafkan teman yang telah menyakiti perasaannya. Tabel 14 Sebaran contoh berdasarkan pengaturan diri No Pernyataan Selalu Kadang- kadang Tidak pernah Total n n n n 1 Saya sulit mencari kata-kata untuk menjelaskan perasaan yang sedang saya rasakan 27 42.9 29 46.0 7 11.1 63 100 2 Walaupun saya mendapat nilai jelek, saya akan tetap merasa lebih bangga karena itu merupakan hasil kerja saya sendiri 28 44.4 33 52.4 2 3.2 63 100 3 Saya tidak akan memaafkan teman yang telah menyakiti perasaan saya 4 6.9 21 36.2 33 56.9 63 100 4 Ketika menghadapi kemarahan orang lain, saya bersabar, menahan diri dan bersikap tenang dengan tidak membalas kemarahannya 20 31.8 37

58.7 6 9.5 63 100

5 Saya merasa gengsi untuk meminta maaf jika merasa bersalah 16 25.4 27

42.9 20 31.7 63 100

6 Jika sedang gembira, saya berloncat- loncatberteriak kegirangan untuk mengungkapkan kegembiraan tersebut 22 34.9 31 49.2 10 15.9 63 100 7 Ketika keinginan untuk pergi rekreasi tertunda karena anggota keluarga sakit, saya akan menerimanya dengan terpaksakesal 10 15.9 28 44.4 25 39.7 63 100 8 Saya berusaha untuk sabar ketika diperolok- olok oleh teman 24 38.1 36

57.1 3 4.8 63 100

9 Saya akan mengalihkan perhatian dari rasa sedih yang saya rasakan dan berusaha menghibur diri 28 44.4 34 54.0 1 1.6 63 100 10 Saya merasa kesal jika permintaan saya tidak terpenuhi 8 12.7 44 69.8 11 17.5 63 100 Ket : = pernyataan negatif Tabel 15 menjelaskan bahwa sebagian besar contoh 74.6 sudah memiliki kemampuan pengaturan diri yang baik, walaupun sekitar seperempat contoh 25.4 masih termasuk dalam kategori sedang. Selain itu dapat dikatakan pula bahwa contoh sudah mampu menangani emosi diri sedemikian rupa sehingga tugas-tugas yang dilakukan dapat terselesaikan dengan baik. Hal ini berarti bahwa contoh sudah mampu mengatur waktu kapan harus serius belajar dan menyelesaikan tugas serta kapan waktu bermain dan tertawa bersama teman-teman. Tabel 15 Sebaran contoh berdasarkan kategori pengaturan diri Kemampuan dalam mengelola emosi diri Jumlah n Kurang 0-10 Sedang 11-20 16 25.4 Baik 21-30 47 74.6 Tabel 15 Lanjutan Kemampuan dalam mengelola emosi diri Jumlah n Total 63 100 Min-maks 17-28 Rata-rata ±SD 22.09±2.486 Motivasi Motivasi bertujuan untuk mencapai sasaran dan membantu dalam mengambil inisiatif agar dapat bertindak secara efektif dan dapat bertahan dalam menghadapi kegagalan dan frustasi. Tabel 16 menjelaskan bahwa sebagian besar contoh 76.2 masih mengerjakan PRtugas sekolah ketika tiba di sekolah dengan menyontek pekerjaan teman. Walaupun begitu, contoh tetap berusaha mempelajari materi pelajaran yang belum dimengerti sampai paham 69.8, memperhatikan semua pelajaran termasuk pelajaran yang tidak disukai 63.5, terus belajar atas keinginan sendiri 52.4, dan tidak pernah mengadukan teman yang mengganggu kepada guru 54.0. Contoh cenderung masih mendahulukan bermain dibanding mengerjakan PRtugas sekolah 63.5, tidak dapat menahan keinginan untuk bermain walau dalam masa ujian 60.3, dan hanya membersihkan kelas atau kamar pada saat piket saja 57.1. Motivasi positif lain yang dimiliki contoh adalah selalu menjadikan teman yang berprestasi sebagai dorongan dan semangat dalam belajar 63.5 dan berusaha menyelesaikan suatu target pekerjaan dengan baik 52.4. Tabel 16 Sebaran contoh berdasarkan motivasi No Pernyataan Selalu Kadang- kadang Tidak pernah Total n n n n 1 Saya akan mengadukan kepada guru jika ada teman yang mengganggu saya 6 9.5 23 36.5 34 54.0 63 100 2 Ketika ada PRtugas sekolah, saya sering mengerjakannya di sekolah saat akan dikumpulkan dan menyontek pekerjaan teman 6 9.5 48 76.2 9 14.3 63 100 3 Saya akan mendahulukan bermain dibanding mengerjakan PRtugas sekolah 9 14.3 40

63.5 14 22.2 63 100

4 Teman yang selalu berprestasi bagi saya adalah dorongan dan semangat untuk belajar lebih rajin lagi 40 63.5 21 33.3 2 3.2 63 100 5 Saya selalu memperhatikan semua pelajaran di sekolah termasuk pelajaran yang tidak saya suka 22 34.9 40 63.5 1 1.6 63 100 Tabel 16 Lanjutan No Pernyataan Selalu Kadang- kadang Tidak pernah Total n n n n 6 Saya tidak dapat menahan keinginan untuk bermain dan beristirahat ketika sedang menghadapi ujian 13 20.6 38 60.3 12 19.1 63 100 7 Saya selalu belajar atas keinginan diri sendiri 28 44.4 33 52.4 2 3.2 63 100 8 Ketika ada pelajaran yang belum saya mengerti maka saya akan terus mempelajarinya sampai mengerti 16 25.4 44 69.8 3 4.8 63 100 9 Saya akan membersihkan kelas atau kamar pada saat piket saja 20 31.7 36

57.1 7 11.1 63 100

10 Jika saya menetapkan suatu target pekerjaan atau kegiatan, saya berusaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tersebut dengan baik 33 52.4 28 44.4 2 3.2 63 100 Ket : = pernyataan negatif Jika motivasi juga dikategorikan menjadi 3 kelompok maka sebagian besar contoh 74.6 termasuk kedalam kategori baik dan sisanya termasuk dalam kategori sedang dengan nilai 25.4 persen Tabel 17. Hal ini menggambarkan bahwa contoh sudah merasa memiliki tanggung jawab atas tugas-tugas yang harus diselesaikan dengan tekun dan baik. Selain itu contoh juga sudah dapat menguasai diri mereka karena termotivasi untuk mencapai sasaran atau target yang terbaik. Tabel 17 Sebaran contoh berdasarkan kategori motivasi Motivasi Jumlah n Kurang 0-10 Sedang 11-20 16 25.4 Baik 21-30 47 74.6 Total 63 100 Min-maks 17-28 Rata-rata ±SD 22.39±2.562 Empati Kemampuan empati mengharapkan remaja dapat merasakan yang dirasakan oleh orang lain dan memahami perspektif mereka agar remaja dapat menumbuhkan rasa saling percaya dan menyelaraskan diri dengan bermacam- macam orang Goleman 1999. Tabel 18 menunjukkan bahwa contoh terkadang tidak menyadari ketika ada teman yang terkena musibah 65.1, tidak peduli