7 11 Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kepatuhan dan Kemandirian Santri Remaja di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah

Kemandirian emosi Remaja baru bisa dikatakan mandiri secara emosi jika remaja sudah tidak begitu saja datang kepada orangtua atau guru untuk meminta bantuan ketika mendapat kesulitan dan merasa sedih, kecewa serta khawatir; remaja tidak lagi memandang orangtua atau guru sebagai orang yang mengetahui dan menguasai segalanya; remaja memiliki kekuatan emosi untuk dapat menyelesaikan berbagai permasahalan di luar keluarga; dan remaja sudah memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan orangtua, baik sebagai orangtua sesungguhnya maupun sebagai teman Steinberg 2001. Hasil penelitian, dalam Tabel 27, menunjukkan bahwa hampir seluruh contoh pernah mengalami perasaan cemas 93.7 dan perasaan-perasaan yang kurang baik serta menahan diri sendiri ketika sedang merasa kesalmarah. Pernyataan di atas membuktikan bahwa ketidakstabilan keadaan emosi yang dialami oleh sebagian besar contoh dalam penelitian adalah wajar adanya karena merupakan salah satu dari ciri-ciri masa remaja Zulkifli 1995. Tabel 27 Sebaran contoh berdasarkan kemandirian emosi No Pernyataan Tidak Pernah Total n n n 1 Perasaan cemas yang berlebihan 4 6.3 59 93.7 63 100 2 Perasaan tidak suka terhadap sesuatu hal 7 11.1 56 88.9 63 100 3 Menahan diri bila sedang kesalmarah 4 6.3 59 93.7 63 100 4 Menemukan kesulitan atau masalah 2 3.2 61 96.8 63 100 5 Perasaan tersinggung 1 1.6 62 98.4 63 100 Tabel 28 menunjukkan bahwa sebagian besar contoh memilih untuk bercerita kepada teman 47.6 dan 49.2 dan meminta bantuan dari teman 57.1 ketika mereka mengalami perasaan di atas. Disamping itu, ada sebagian besar yang memilih untuk diam dan melakukan evaluasi terhadap diri sendiri 60.3 dan melupakan kemarahan yang dirasakan 61.9. Tabel 28 Sebaran contoh berdasarkan hal yang dilakukan dalam kemandirian emosi No Pernyataan Persentase Tidak memilih Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3 Pilihan 4 1 Perasaan cemas yang berlebihan 6.4 Dipendam sendiri 31.7 Bercerita kepada guruorangtua 9.5 Bercerita kepada teman 47.6 Lainnya 4.8 2 Perasaan tidak suka terhadap sesuatu hal 7.9 Menyimpannya sendiri 33.3 Bercerita kepada guruorangtua 7.9 Bercerita kepada teman 49.2 Lainnya 1.7 3 Menahan diri bila sedang kesalmarah 3.2 Berusaha melupakan 61.9 Dipendam dengan perasaan jengkel 20.6 Langsung marah 14.3 Lainnya 4 Menemukan kesulitan atau masalah 3.2 Berusaha menyelesaikan sendiri 30.2 Meminta bantuan orangtuaguru 9.5 Meminta bantuan teman 57.1 Lainnya 5 Perasaan tersinggung 1.6 Diam saja dan evaluasi diri

60.3 Menangis

7.9 Langsung protesmarah 19.1 Lainnya 11.1 Ket : = disebutkan didalam lampiran 3 Dari jawaban yang dipilih menunjukkan bahwa sebagian besar contoh sudah mampu mengatasi hambatan atau masalah yang ditemukan, walaupun masih mengandalkan bantuan teman. Meskipun demikian, contoh sudah mampu untuk tidak terlalu mengidealkan orangtua atau guru dan memandang mereka sebagai orang dewasa pada umumnya yang tidak selalu mengetahui dan menguasai segalanya Steinberg 2001. Kemandirian perilaku Remaja dapat dikatakan mandiri dalam perilaku jika sudah mampu membuat keputusan sendiri dan melakukan keputusan itu dengan bertanggung jawab Steinberg 2001. Hasil penelitian berdasarkan Tabel 29 menunjukkan bahwa hampir seluruh contoh 90.5 pernah membuat perencanaan untuk masa depannya. Sebagian besar contoh dapat dikatakan sudah memiliki kemampuan untuk membuat keputusan sendiri, melaksanakan keputusan tersebut, dan bertanggung jawab terhadap keputusan dengan melakukan evaluasi terhadap keputusan tersebut Steinberg 2001.