Suhu pH Faktor Pendukung Budi Daya KJA Ikan Kerapu 1. Kedalaman

Kepulauan Seribu dengan nilai salinitas rata-rata 32,5 ‰ ILAHUDE et al., 1975 in LIPI, 2004. Hal ini diduga akibat adanya pemasukan massa air bersalinitas tinggi 32 ‰ dari Laut Cina Selatan pada musim barat Januari–Februari, yang mengalami pengenceran di pantai Sumatera, Jawa, dan Kalimantan LIPI, 2004. Gambar 23. Distribusi Salinitas di Lapisan Permukaan di Perairan Bangka Tengah

4.3.6. Suhu

Suhu permukaan merupakan faktor yang turut berperan dalam budi daya KJA ikan kerapu. Sebaran nilai suhu permukaan, diperoleh dari pengukuran lapang dengan menginterpolasi titik-titik menggunakan metode IDW. menunjukkan suhu permukaan yang relatif sama yaitu 29°C Gambar 24. Nilai suhu tersebut tergolong baik untuk budi daya ikan dan suhu optimum untuk pertumbuhan ikan kerapu. Ini sesuai dengan pernyataan Akbar dan Sudaryanto 2002 suhu optimal untuk pertumbuhan ikan kerapu berada pada kisaran 27–29 °C. Suhu yang diperoleh di perairan Pulau Semujur tergolong sangat sesuai untuk budi daya KJA ikan kerapu.Hasil pengukuran suhu di lapang sesuai dengan hasil pengukuran LIPI 2004 yang diperoleh nilai suhu di perairan Bangka Tengah bulan Juni 2004 berkisan 29,26–29,38 °C dengan rata-rata 29,30 °C pada lapisan permukaan. Selain itu, pengukuran suhu oleh LIPI 2004 pada bulan Agustus 2004 diperoleh 28,04° C – 28,60° C dengan kisaran nilai suhu sekitar 0,56° C. Kondisi kisaran nilai suhu 1° C menjadi suatu indikasi bahwa suhu air antar stasiun tidak berbeda nyata, sehingga suhu air di perairan Bangka-Belitung ini dapat dikatakan agak homogen LIPI, 2004. Gambar 24. Sebaran Suhu di Perairan Pulau Semujur

4.3.7. pH

Umumnya perairan laut memiliki nilai pH yang relatif stabil yaitu 7,7–8,4. Hasil pengukuran lapang di perairan Pulau Semujur diperoleh pH dengan kisaran 8,3–8,4 yang ditunjukkan pada Gambar 25. Nilai pH tertinggi yaitu 8,4 terukur pada stasiun 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, dan 13 sedangkan stasiun lainnya diperoleh hasil pengukuran nilai pH terendah yaitu 8.3. Sebaran spasial pH yang terukur di perairan tersebut tergolong perairan yang bersifat basa. Gambar 25. Sebaran pH di Perairan Pulau Semujur Nilai pH yang terukur di perairan Pulau Semujur tergolong kelas S1 yaitu perairan yang sangat sesuai untuk budiaya KJA ikan kerapu menurut matriks kesesuaian. Kelas sangat sesuai berada pada kisaran pH 7,0– 8,5, kelas sesuai memiliki kisaran pH 4– 6,9 dan 8,6–9, sedangkan kelas tidak sesuai memiliki pH 4 dan 9. Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH pada kisaran 7,0–8,5 Effendi, 2000. Perairan demikian dapat menghasilkan pertumbuhan dan reproduksi yang optimal untuk ikan kerapu. Namun, perairan yang memiliki nilai pH rendah akan menurunkan aktivitas pertumbuhan organisme akuatik. Pertumbuhan yang terhambat akan mempengaruhi tingkat kematangan gonad dan menurunkan laju reproduksi ikan. Hal ini tentunya akan mengurangi produksi ikan kerapu.

4.3.8. Jarak dari Kawasan Pertambangan