PENDAHULUAN Latar Belakang Analisis Spasial Citra Satelit LANDSAT untuk Penentuan Lokasi Budi Daya Keramba Jaring Apung Ikan Kerapu di Perairan Pulau Semujur, Kabupaten Bangka Tengah.

1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, pulau-pulau kecil yang berada di Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi sumber daya yang sangat besar dan belum diketahui secara jelas. DKP, 2004. Berdasarkan SK Bupati Bangka Tengah telah ditetapkan Kawasan Konservasi Laut Daerah atau disingkat dengan KKLD pada tanggal 17 Juli 2007. KKLD merupakan kawasan unggul dengan tingkat keanekaragaman hayati tinggi yang memiliki nilai ekonomis skala optimal. Kawasan ini meliputi Pulau Panjang, Pulau Semujur, Pulau Ketawai, Pulau Bebuar dan Pulau Gusung Asam serta perairannya dimana terdapat interaksi dan keterkaitan ekologis dan sosial ekonomi budaya masyarakat setempat. Pengembangan kawasan konservasi sebagai wilayah pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam sangat cocok dilakukan di sekitar pulau-pulau kecil. Pengembangan budi daya laut atau yang lebih dikenal dengan marikultur di Indonesia telah lama dan cukup berkembang, salah satunya dengan pemanfaatan keramba jaring apung KJA. KJA merupakan alternatif budi daya untuk mengatasi permintaan perikanan yang terus menerus meningkat. Komoditi budi daya laut diutamakan pada produk unggulan seperti ikan Kerapu Sunu Plectropomus sp.. Ikan ini sebagai komoditi perikanan yang bernilai jual tinggi dan sangat potensial untuk dikembangkan. Permintaan pasar terhadap ikan Kerapu Sunu juga sangat baik dan terus meningkat terutama dalam keadaan hidup. Strategi pemanfaatan ruang KKLD yang telah menetapkan kegiatan budi daya laut secara terpadu, optimal dan berkelanjutan telah dikembangkan dan masih ada hingga saat ini adalah ikan Kerapu Sunu Plectropomus sp. di Perairan Pulau Semujur. Namun, kegiatan budi daya yang dilakukan hanya terbatas pada pembesaran. Para petani hanya mengandalkan pasok benih dari penangkapan di alam. Lokasi budi daya adalah faktor yang sangat penting untuk menghindari kegagalan. Faktor utamanya adalah kondisi lingkungan perairan untuk menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan yang berdampak pada budi daya seperti aktivitas pertambangan timah lepas pantai. Pemanfaatan data penginderaan jauh Inderaja dan sistem informasi geografi SIG telah banyak dilakukan untuk mengidentifikasi kelayakan kegiatan KJA. Penggunaan teknologi inderaja dapat mencakup suatu areal yang luas dalam waktu bersamaan sehingga menghemat waktu dan biaya. Selain itu, dapat diperoleh informasi yang bersifat kontinyu. Penelitian yang berhubungan dengan penentuan lokasi budi daya menggunakan data Inderaja dan SIG sudah banyak dilakukan Perez et al. 20003; Mainassy et al ., 2005; Pasek, 2007; Suyarso, 2008; Hartoko dan Kangkan, 2009; dan Putra, 2011.

1.2. Tujuan

Penelitian ini bertujuan mengkaji wilayah potensial budi daya KJA ikan kerapu di Perairan Pulau Semujur, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan memanfaatkan analisis spasial citra satelit dan SIG. 3 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi Umum Perairan Pulau Semujur