Pengolahan Data Pasang Surut Pemrosesan Basis Data

3.3.3. Pengolahan Data Angin

Data angin yang digunakan adalah data unduhan yang diperoleh dari ECMWF 2011. Data ini memiliki resolusi 1,5 x 1,5 o . Data yang diperoleh dalam format Netcdf .nc yang berisi parameter waktu yyyy-mm-dd-hh-mm-ss, bujur, lintang, serta data vektor yang terdiri dari komponen angin zonal u dan komponen angin meridional v. Data diekstrak menggunakan perangkat lunak di mana diambil titik lokasi yang mencakupi kajian wilayah penelitian. Selanjutnya komponen u dikonversi menjadi arah r dengan kisaran 0 -360 dan komponen v menjadi nilai kecepatan dengan satuan ms. Panjang garis vektor menunjukkan kecepatan angin sedangkan arah garis vektor menunjukkan arah angin. Selain itu, juga digunakan perangkat lunak ntuk melihat arah dan kecepatan angin dominan.

3.3.4. Pengolahan Data Pasang Surut

Data pasang surut pasut merupakan data ramalan yang diperoleh dari perangkat lunak. Data ramalan yang digunakan selama 1 bulan yaitu bulan Maret 2011. Nilai pasut dinyatakan dalam satuan cm. Selanjutnya di analisis dengan menggunakan perangkat lunak untuk mendapatkan konstanta pasut yang terdiri dari O1, K1, M2 dan S2. Berdasarkan konstanta pasut akan dihasilkan bilangan Formzahl persamaan 5 sehingga dapat diketahui tipe pasut di perairan Pulau Semujur. Klasifikasi tipe pasut berdasarkan bilangan Formzahl yaitu : F ≤0,25 = pasut tipe ganda semidiurnal 0,25F ≤ 1,5 = pasut campuran dominan ganda 1,5F ≤ 3,0 = pasut campuran dominan tunggal F3,0 = pasut tipe tunggal dimana : O1 = amplitudo komponen pasut tunggal utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan K1 = amplitude komponen pasut tunggal utama yang disebabkan oleh gaya tarik matahari M2 = amplitude komponen pasut ganda utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan S2 = amplitude komponen pasut ganda utama yang disebabkan oleh gaya tarik matahari

3.3.5. Pemrosesan Basis Data

Basis data merupakan sekumpulan data yang digunakan dari berbagai sumber baik berupa data spasial maupun data atribut. Data atribut berupa suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, kecerahan, kecepatan arus dan kedalaman direpresentasikan sebagai titik point. Data tersebut diinterpolasi dari data titik menjadi area polygon. Data spasial berupa substrat dasar perairan, keterlindungan lokasi dan peta rupa bumi Indonesia bagian perairan timur laut Bangka yaitu perairan Pulau Semujur sebagai peta dasar. Hasil interpolasi masing-masing parameter akan disusun peta tematik yaitu peta sebaran secara spasial. Untuk wilayah keterlindungan dilihat secara subjektif berdasarkan letak titik stasiun sampling terhadap keberadaan pulau-pulau kecil, teluk, laguna dan rataan karang. Data atribut lainnya yang digunakan yaitu lokasi pertambangan ……………………............. 5 berupa posisi geografis. Data tersebut dibuat menggunakan metode Multiple Ring Buffer untuk mengetahui jarak dari kawasan pertambangan terhadap lokasi pengambilan sampel, dimana ketentuan jarak disesuaikan dengan studi pustaka pada Tabel 3. Metode interpolasi yang digunakan yaitu metode IDW Inverse Distance Weighted. Penelitian Pramono 2008 disimpulkan bahwa metode IDW menghasilkan interpolasi yang lebih akurat dimana nilai mendekati nilai minimum dan maksimum dari sampel data. Ashraf et al., 1997 in Prasasti et al., 2005 juga menyebutkan bahwa metode IDW cukup baik dalam menduga nilai contoh pada suatu lokasi. Diagram alir pemrosesan basis data dapat dilihat pada Gambar 4.

3.4. Metode Analisis Oksigen Terlarut