Kecerahan Faktor Pendukung Budi Daya KJA Ikan Kerapu 1. Kedalaman

tunggal diurnal dimana terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. Pola pasut demikian diduga dapat mengurangi sirkulasi air di sekitar budidaya KJA ikan kerapu. Pasut di perairan Pulau Semujur merupakan pegerakan massa air laut dari Laut Cina Selatan dan Laut Natuna yang merambat memasuki pulau-pulau kecil di sekitar perairan timur Bangka. Kawasan Pulau Semujur termasuk wilayah perairan Bangka Tengah dimana sebelah timur berbatasan dengan Selat Karimata. Menurut Nontji 1987, perairan Selat Karimata memiliki jenis pasut harian tunggal. Hal ini juga terlihat pada keempat tipe pasut di perairan Indonesia Gambar 19. Sumber : www.scribd.com Gambar 19. Tipe Pasut di Indonesia

4.3.3. Kecerahan

Tingkat kecerahan suatu perairan berperan dalam menyediakan sinar matahari yang dibutuhkan oleh fitoplankton dalam melakukan fotosintesis. Fitoplankton yang ada di laut merupakan makanan alami untuk ikan kerapu. Meskipun budi daya KJA ikan kerapu di perairan Pulau Semujur mendapat pasokan makan tambahan berupa ikan kecil tetapi kecerahan memiliki peran pendukung usaha budi daya. Kecerahan perairan di perairan Pulau Semujur berkisar antara 2–8 m Gambar 20 diketahui bahwa sebagian besar lokasi Gambar 20. Sebaran Kecerahan di Perairan Pulau Semujur sampling di perairan Pulau Semujur tergolong tidak sesuai untuk wilayah budi daya KJA yang memiliki kecerahan 3 m menurut matriks kesesuaian. Lokasi sesuai terdapat pada stasiun 12 dan 13 dimana kecerahan bernilai 5 m dan 3,5 m sedangkan lokasi sangat sesuai terdapat pada stasiun 9, 10 dan 11 dengan kisaran kecerahan 6,5–8 m. Kondisi cuaca saat pengukuran lapang di mulai pukul 09.40 WIB sedikit berawan karena sebelumnya daerah tersebut mengalami hujan. Pada pukul 12.00 WIB cuaca semakin cerah dimana saat dilakukan pengukuran lapang di stasiun 10. Kecerahan berkaitan dengan bahan organik yang terlarut di perairan. Untuk budi daya KJA ikan kerapu dibutuhkan perairan dengan tingkat kecerahan yang sangat tinggi yaitu harus lebih dari dua meter Akbar dan Sudaryanto, 2002. Menurut LIPI 2008, faktor curah hujan dapat mengakibatkan proses siltasi berjalan aktif sepanjang pantai bagian barat perairan yang padat pemukiman sehingga nilai kecerahan perairan berubah. Berdasarkan Ghufran dan Kordi 2007, parameter air yang mudah dipengaruhi oleh hujan adalah salinitas, pH dan kecerahan. Kecerahan yang tinggi mengindikasikan bahwa intensitas cahaya matahari yang masuk ke perairan juga tinggi sehingga pertumbuhan fitoplankton juga akan berlangsung baik. Sebaliknya, kecerahan rendah berarti perairan tersebut memiliki kekeruhan yang tinggi. Kekeruhan ini menunjukkan banyaknya kandungan partikel terlarut yang dapat menghambat masuknya cahaya matahari. Seperti yang telah disebutkan bahwa sinar matahari berguna bagi fitoplankton untuk melakukan fotosintesis. Banyaknya partikel terlarut dapat mengganggu pernapasan dan daya lihat ikan yang kemudian dapat menyebabkan stress pada ikan. Selain itu, kecerahan rendah akan mempercepat pertumbuhan organisme penempel seperti lumut, cacing dan kerang-kerangan.

4.3.4. Oksigen Terlarut