dilakukan analisis grafis atau dengan melihat normal probability plotyang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis normal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. Untuk mendeteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan uji
Kolmogorov-smirnov Ghozali 2005 dalam Hapsari 2010. Hal ini dilakukan dengan cara menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu:
H0: data terdistribusi secara normal H1: data tidak terdistribusi secara normal
Apabila nilai signifikan yang dihasilkan dari uji Kolmogorov-Smirnov menunjukan hasil kurang dari 0,1 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Demikian
juga sebaliknya apabila nilai signifikan lebih dari 0,1 maka H0 diterima dan H1 di tolak.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.Dalam
model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel
ini tidak orthogonal. Orthogonal yang dimaksud adalah variabel independen sama dengan nol Ghozali 2005 dalam Hapsari 2010.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut Ghozali 2005 dalam Hapsari 2010:
1. Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen. 2. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen terdapat nilai korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,9, maka hal ini menandakan adanya multikolinieritas.
3. Mengamati nilai tolerance dan VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen tepilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF=1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya
multikolinieritas adalah apabila nilai tolerance 0,1 atau sama dengan nilai VIF 10.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya.Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali 2005 dalam Hapsari 2010. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu time series.Untuk
mendeteksi gejala autokorelasi kita menggunakan uji Durbin-Watson DW.Uji ini menghasilkan nilai DW hitung d dan nilai DW tabel dl dan du. Hipotesis
yang akan diuji adalah: H0: tidak ada autokorelasi r = 0
H1: ada autokorelasi r ≠ 0
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan lain Ghozali
2005 dalam Hapsari 2010. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan apabila berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1. Melihat grafik plot antar nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SPESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dan SPESID, sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksikan dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized.
2. Melalui uji glejser yang mewajibkan tingkat signifikan di atas 0,1 untuk menandakan model bebas heteroskedastisitas.
3.6.2 Analisis Regresi
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh variabel bebas independen kepemilikan institusional, struktur aset,
profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap variabel terikat yaitu kebijakan hutang. Persamaan fungsinya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 ……………………………………6 Dimana:
Y = Kebijakan Hutang
X1 = Kepemilikan Intitusional
X2 = Struktur Aset
X3 = Profitabilitas
X4 = Pertumbuhan Perusahaan
β1,β2,β3, β4 = Koefisien Regresi
α = Konstanta
a. Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji koefisien Determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali 2005
dalam Hapsari 2010.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel independen hampir memberikan semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Penggunaan koefisian determinasi R
2
memiliki kelemahan yakni timbulnya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam
model. Setiap terjadi penambahan satu variabel independen, maka R
2
akan mengalami peningkatan pula tanpa memperdulikan variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Oleh sebab itu, banyak peneliti menganjurkan untuk lebih menggunakan nilai adjusted R
2
untuk
mengevaluasi mana model regresi terbaik. Nilai adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
b. Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali 2005 dalam Hapsari 2010. Nilai F dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
F = �
2
� �
1 −�
2
�−�−1 �
……………………………...……………………7
Keterangan: R
2
= R Square n
= Jumlah sampel k
= Jumlah variabel Selain itu, pengujian F juga dapat dilakukan melalui pengamatan
signifikansi F pada tingkat α yang digunakan.Sehingga analisis ini didasarkan pada perbandingan antaraF hitung dengan F tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat
sebagai berikut: 1. Jika F hitung F tabel maka H0 diterima, artinya semua variabel independen
secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika F hitung F tabel maka H0 ditolak, artinya semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Pengujian signifikan F juga dapat dilakukan melalui pengamatan signifikan F
pada tingkat α yang digunakan. Analisis didasarkan pada pertimbangan antara nilai signifikansi t dengan nilai signifikansi 0,1 dimana syaratnya adalah:
1. Jika signifikansi F 0,1 maka H0 ditolak, artinya semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika signifikan F 0,1 maka H0 diterima, artinya semua variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. c.
Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik T Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali 2005 dalam Hapsari 2010. Pengujiam dengan uji t atau t test
yaitu membandingkan antara t hitung dengan t tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat sebagai berikut:
1. Jika t hitung t tabel maka H0 diterima, artinya variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika t hitung t tabel maka H0 ditolak, artinya variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Pengujian signifikan t juga dapat dilakukan melalui pengamatan signifikan t pada tingkat α yang digunakan. Analisis didasarkan pada pertimbangan antara
nilai signifikansi t dengan nilai signifikansi 0,1 dimana syaratnya adalah: 1. Jika signifikansi t 0,1 maka H0 ditolak, artinya variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika signifikansi t 0,1 maka H0 diterima, artinya variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor pertanian yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan terdaftar dari tahun 2007 atau sebelumnya
serta tetap beroperasi sampai dengan tahun 2011. Perusahaan-perusahaan tersebut juga telah mempublikasi laporan keuangan ke masyarakat dari tahun 2007 sampai
dengan tahun 2011. Perusahaan sektor pertanian yang masuk dalam obyek penelitian berjumlah 11 perusahaan dari total 18 perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012. a.
PT. Citra Kebun Raya Agri Tbk PT Citra Kebun Raya Agri Tbk merupakan suatu perusahaan berbadan
hukum Indonesia yang didirikan pada tanggal 19 September 1990 di Jakarta dengan nama PT Ciptojaya Kontrindoreksa. Pada tahun 2007 PT Ciptojaya
Kontrindoreksa mengganti nama menjadi PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. Perseroan beralamat di Menara Imperium, lantai 18, Metropolitan Kuningan
Superblok Kav.1, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan. Pada awal berdiri PT Citra Kebun Raya Agri Tbk bergerak dalam bidang
pengembangan dan pembangunan perumahan khususnya bagi masyarakat berpendapatan menengah ke bawah. Kemudian pada tahun 2008 PT Citra Kebun
Raya Agri Tbk merubah fokus kegiatan usahanya kepada sektor pertanian dan perkebunan yang berfokus pada penanaman, industri pengolahan, perdagangan,
dan transportasi produk pertanian maupun perkebunan serta industri pengolahan tanaman kelapa sawit.
Segmentasi pasar perusahaan ini dibagi berdasarkan goegrafis dengan melihat iklim, populasi dan kepadatan penduduk yang tinggi di suatu negara,
berdasarkan demografis dengan ekonomi yang cenderung stabil di suatu negara, dan berdasarkan psikologis dengan gaya hidup penduduk di suatu negara. Atas
dasar pemilihan segmen pasar maka dihasilkan target pasar yang akan dipilih antara lain negara dengan populasi dan kepadatan penduduk yang tinggi serta
iklim yang mendukung untuk melakukan perkebunan kelapa sawit, dan memiliki gaya hidup yang tinggi. Hal ini membuat perusahaan ini menetapakan target
utama pasar di negara luar yaitu Amerika, India, Cina, dan Pakistan dengan posisioning pasar adalah CPO dan Cassava kualitas dunia.
b. PT. Astra Agro Lestari Tbk
Kehadiran PT Astra Agro Lestari Tbk berawal dari kebijakan PT Astra International Tbk yang membangun unit usaha untuk menggarap perkebunan ubi
kayu kemudian dikonversi menjadi perkebunan karet seiring dengan permintaan pasar karet yang tinggi. Pada tanggal 3 Oktober 1988 PT Astra International Tbk
akhirnya memutuskan menjadikan unit bisnis perkebunan kelapa sawit sebagai entitas bisnis yang baru dengan nama PT Suryaraya Cakrawala setelah melihat
prospek bisnis sawit yang sangat menjanjikan. Pada tahun 1989 PT Suryaraya Cakrawala berubah nama menjadi PT Astra
Agro Niaga. Seiring perkembangan usaha dan prospek yang semakin menjanjikan, PT Astra Agro Niaga menggabungkan usaha dengan PT Suryaraya Bahtera pada
tahun 1997 dengan nama baru PT Astra Agro Lestari. PT Astra Agro Lestar sendiri berlokasi di Jalan Pulo Ayang Raya Blok OR no.1, Kawasan Industri
Pulogadung, Jakarta. Segmentasi pasar perusahaan ini dibagi berdasarkan goegrafis dengan
melihat populasi dan kepadatan penduduk yang tinggi di suatu negara, berdasarkan demografis dengan ekonomi yang cenderung stabil di suatu negara,
dan berdasarkan psikologis dengan gaya hidup penduduk di suatu negara. Atas dasar pemilihan segmen pasar maka dihasilkan target pasar yang akan dipilih
antara lain negara dengan populasi dan kepadatan penduduk yang tinggi, memiliki gaya hidup yang tinggi, dan memiliki perekonomian negara yang cenderung
stabil. Hal ini membuat perusahaan ini menetapkan target utama pasar di negara Indonesia dengan posisioning pasar adalah produsen CPO dengan mutu dan
kualitas standar internasional. c.
PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk didirikan di Republik Indonesia pada
tahun 1911 dengan nama “NV Hollandsh Amerikanse Plantage Maatschappij”. Seiring dengan perkembangan usaha nama perusahaan ini berubah menjadi PT
Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Kantor pusat perusahaan berdomisili di Jl. H.
Juanda, Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Lingkup bidang usaha utama perusahaan adalah produksi dan pemasaran produk karet alam dan produksi
dan pemasaran minyak sawit, selain itu perusahaan juga menyediakan jasa manajemen perkebunan dan memiliki anak perusahaan khusus mangelola
investasi. Segmentasi pasar perusahaan ini dibagi berdasarkan goegrafis dengan
melihat iklim, populasi dan kepadatan penduduk yang tinggi di suatu negara, berdasarkan demografis dengan ekonomi dan pertumbuhan industri yang
cenderung stabil di suatu negara, dan berdasarkan psikologis dengan gaya hidup penduduk di suatu negara. Atas dasar pemilihan segmen pasar maka dihasilkan
target pasar yang akan dipilih antara lain negara dengan populasi dan kepadatan yang tinggi, memiliki gaya hidup yang tinggi, dan memiliki perekonomian negara
yang cenderung stabil. Hal ini membuat perusahaan ini menetapakan target pasar di negara Indonesia dan beberapa negara luar dengan posisioning pasar adalah
produsen karet denganmutu dan kualitas standar internasional. d.
PT. PP London Sumatera Tbk PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk merupakan
perusahaan berbadan hukum Indonesia yang didirikan pada tanggal 18 Desember 1962.Perusahaan ini berdomisili di Prudential Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav.79,
Jakarta dengan kantor-kantor cabang operasional yang berlokasi di Medan, Palembang, Makassar, Surabaya, dan Samarinda.
Lingkup usaha perusahaan meliputi pemuliaan tanaman, penanaman, pemanenan, pengelolahan, dan penjualan produk-produk kelapa sawit, karet,
kakao, dan the.Pada tahun 2009, perusahaan ini menjadi penghasil sawit lestari CSPO setelah menerima sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil
RSPO.Pada tahun 2011, perusahaan merupakan salah satu penghasil minyak sawit lestari terbesar di Indonesia dengan produksi sekitar 195.000 ton per tahun.
Segmentasi pasar perusahaan ini dibagi berdasarkan goegrafis dengan melihat iklim, populasi dan kepadatan penduduk yang tinggi di suatu negara,
berdasarkan demografis dengan ekonomi yang cenderung stabil di suatu negara, dan berdasarkan psikologis dengan gaya hidup penduduk di suatu negara. Atas
dasar pemilihan segmen pasar maka dihasilkan target pasar yang akan dipilih antara lain negara dengan populasi dan kepadatan penduduk yang tinggi, memiliki
gaya hidup yang tinggi, dan memiliki perekonomian negara yang cenderung stabil. Hal ini membuat perusahaan ini menetapakan target utama pasar di negara
Cina dan India dengan posisioning pasar adalah produsen CPO berkualitas dunia dan bersertifikat internasional.
e. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk didirikan tahun 1962 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1992 dan berkedudukan di Plaza
BII Menara II, lantai 30, Jl. M.H. Thamrin No.51, Jakarta. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk merupakan salah satu perusahaan publik produk
konsumen berbasis kelapa sawit yang terintegrasi dan terbesar di Indonesia. Aktivitas utama perseroan ini dimulai dari penanaman dan pemanenan pohon
sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak kelapa sawit CPO dan inti sawit, serta pemrosesan CPO menjadi produk industri dan konsumen seperti
minyak goreng, margarin, dan shortening. Produk yang dihasilkan dari pengelolahan crude palm oil CPO adalah
minyak goreng refined bleached deodorized olien atau disebut juga olien sebagai produk utama, refined bleached deodorized stearin atau disebut stearin, dan palm
fatty acid destilate sebagai produk sampingan. Produk unggulan olahan CPO antara lain, minyak goreng Filma, dan Kunci Mas, margarin Menara, Red Rose,
dan Flagship. Segmentasi pasar perusahaan ini dibagi berdasarkan goegrafis dengan melihat iklim, populasi dan kepadatan penduduk yang tinggi di suatu
negara, berdasarkan demografis dengan ekonomi yang cenderung stabil di suatu negara, dan berdasarkan psikologis dengan gaya hidup penduduk di suatu negara.
Atas dasar pemilihan segmen pasar maka dihasilkan target pasar yang akan dipilih antara lain negara dengan populasi dan kepadatan penduduk yang tinggi, memiliki
gaya hidup yang tinggi, dan memiliki perekonomian negara yang cenderung stabil. Hal ini membuat perusahaan ini menetapakan target utama pasar di negara
Cina, Nigeria, Brazil, Ukraina, Amerika dan New Zealand dengan posisioning pasar adalah produsen minyak goreng dan margarin yang sehat dan berkualitas.
f. PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Tunas Baru Lampung Tbk merupakan salah satu anggota kelompok usaha Sungai Budi yang dibentuk tahun 1947 dan menjadi salah satu perintis
industri pertanian Indonesia.Perusahaan bergerak dalam bidang produksi minyak goreng sawit, minyak goreng kelapa, minyak kelapa, minyak sawit dan sabun,
serta bidang perkebunan kelapa sawit, nanas, jeruk, kelapa hibrida dan tebu.PT Tunas Baru Lampung mulai beroperasi di Lampung pada awal 1970, Perseroan ini
telah berkembang menjadi salah satu produsen minyak goreng terbesar dan termurah.Perseroan ini didirikan tahun 1973 dan berdomisili di Wisma Budi,
lantai 8-9, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.C-6, Jakarta Selatan. Segmentasi pasar perusahaan ini dibagi berdasarkan goegrafis dengan
melihat iklim, populasi dan kepadatan yang tinggi di suatu negara, berdasarkan demografis dengan ekonomi yang cenderung stabil di suatu negara, dan
berdasarkan psikologis dengan gaya hidup penduduk di suatu negara. Atas dasar pemilihan segmen pasar maka dihasilkan target pasar yang akan dipilih antara lain
negara dengan populasi dan kepadatan yang tinggi, memiliki gaya hidup menengah kebawah, dan memiliki perekonomian negara yang cenderung stabil.
Hal ini membuat perusahaan ini menetapakan target utama pasar minyak goreng dengan harga terjangkau pada pasar dalam dan luar negara dengan posisioning
pasar adalah produsen minyak goreng nabati berkualitas dunia dengan harga ekonomis. Sesuai dengan visi perusahaan yaitu menjadi produsen minyak goreng
nabati dan turunannya yang terintergrasi penuh dengan biaya produksi yang rendah dan ramah lingkungan.
g. PT Indo Setu Bara Resources Tbk
PT Indo Setu Bara Resources Tbk didirikan pada tanggal 25 November 1970 dengan nama PT Tjipendawa Farm Enterprise Ltd. Berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan yang telah mengalami beberapa kali perubahan terkait beberapa hal, salah satunya adalah mengenai perubahan nama perusahaan dari Cipendawa
Tbk menjadi PT Indo Seto Bara Resources Tbk. Perusahaan berkedudukan di Mayapada Tower Lantai 19, Jalan Jenderal Sudirman Kav.28, Jakarta. Lingkup
usaha kegiatan perusahaan meliputi bidang usaha peternakan, industri, pertanian, pertambangan, jasa, angkutan, dan perdagangan.
Segmentasi pasar perusahaan ini dibagi berdasarkan goegrafis dengan melihat iklim, populasi dan kepadatan pendudukan yang tinggi di suatu negara,
berdasarkan demografis dengan ekonomi dan pertumbuhan industri perternakan ayam broiler yang cenderung stabil di suatu negara, dan berdasarkan psikologis
dengan gaya hidup penduduk di suatu negara. Atas dasar pemilihan segmen pasar maka dihasilkan target pasar yang akan dipilih antara lain negara dengan populasi
dan kepadatan penduduk yang tinggi, memiliki gaya hidup yang tinggi dalam mengkonsumsi ayam, dan memiliki perekonomian negara yang cenderung stabil.
Hal ini membuat perusahaan ini menetapakan target pasar di negara Indonesia dan beberapa negara luar dengan posisioning pasar adalah produsen pembibitan dan
pengolahan ayam dengan mutu dan kualitas. Hal tersebut sesuai dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan yang efisien, memiliki produk yang
berkualitas dan mampu bersaing dalam pasar nasional dan regional. h.
PT Central Proteinaprima Tbk PT Central Proteinaprima Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 30 April
1980.Perseroan ini mulai beroperasi secara komersil pada tanggal 18 Agustus 1980.Kegiatan usaha perusahaan meliputi bidang pertambakan udang terpadu,
produksi, dan perdagangan pakan udang dan pakan ikan.PT Central Proteinaprima Tbk berkantor pusat di Wisma GKBL Lantai 19, Jalan Jend.Sudirman No.28,
Jakarta dengan lokasi tambak udang di Lampung, sedangkan lokasi pabriknya di Surabaya, Sidoarjo, dan Medan.
Segmentasi pasar perusahaan ini dibagi berdasarkan goegrafis dengan melihat populasi dan kepadatan yang tinggi di suatu negara, berdasarkan
demografis dengan ekonomi dan pertumbuhan bidang pertambakan udang dan ikan yang besar di suatu negara, dan berdasarkan psikologis dengan gaya hidup
penduduk di suatu negara. Atas dasar pemilihan segmen pasar maka dihasilkan target pasar yang akan dipilih antara lain negara dengan populasi dan kepadatan
yang tinggi, memiliki gaya hidup mengkonsumsi ikan dan udang yang tinggi, dan memiliki perekonomian negara yang cenderung stabil dengan pertambakan ikan
dan udang yang meningkat. Hal ini membuat perusahaan menetapkan target pasar di negara Indonesia dan beberapa negara luar yang konsumsi udang dan ikan
besar dengan posisioning pasar adalah produsen pakan udang dan ikan dengan mutu dan kualitas standar internasional.
i. PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk
PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk didirikan pada tanggal 2 Oktober 1973.Perusahaan dan pabrik berlokasi di jalan Laks.R.E.Martadinata 1,
Tanjung Priok, Jakarta dan memiliki cabang-cabang di Kendari dan Kupang.Perusahaan memulai usaha komersial pada tahun 1983.Ruang lingkup
kegiatan usaha perusahaan meliputi bidang perikanan termasuk mengambil, mengelola, menjual serta menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan hasil
perikanan. Segmentasi pasar perusahaan ini dibagi berdasarkan goegrafis dengan
melihat iklim, populasi dan kepadatan yang tinggi di suatu negara, berdasarkan demografis dengan ekonomi yang cenderung stabil di suatu negara, dan
berdasarkan psikologis dengan gaya hidup penduduk di suatu negara. Atas dasar pemilihan segmen pasar maka dihasilkan target pasar yang akan dipilih antara lain
negara dengan populasi dan kepadatan yang tinggi, memiliki gaya hidup yang tinggi, dan memiliki perekonomian negara yang cenderung stabil. Hal ini
membuat perusahaan ini menetapakan target pasar di negara Amerika dan Jepang dan beberapa negara luar dengan posisioning pasar adalah produsen pengolahan
produk-produk frozen fish dengan mutu dan kualitas standar internasional.Sesuai visi perusahaan yaitu menjadi salah satu perusahaan pengolahan ikan terbesar di
Indonesia. j.
PT Inti Agri Resources Tbk PT Inti Agri Resources Tbk didirikan pada tanggal 16 Maret 1999 dengan
nama PT Inti Indah Karya Plasindo. Anggaran dasar perusahaan mengalami beberapa kali perubahan beberapa hal, salah satunya adalah perubahan nama
perusahaan yang semula bernama PT Inti Kapuas Arowarna Tbk menjadi PT Inti Agri Resources Tbk. Ruang lingkup usaha perusahaan ini dalam bidang
perikanan, perdagangan, industri, dan perkebunan. Kantor pusat perusahaan terletak di Puri Britania Blok T7 No.B27-29, Kembangan Selatan, Jakarta.
Segmentasi pasar perusahaan ini dibagi berdasarkan goegrafis dengan melihat iklim dan aneka flora yang tinggi di suatu negara, berdasarkan demografis
dengan ekonomi dan pertumbuhan industri ikan hias yang cenderung stabil di suatu negara, dan berdasarkan psikologis dengan gaya hidup penduduk di suatu
negara. Atas dasar pemilihan segmen pasar maka dihasilkan target pasar yang akan dipilih antara lain negara dengan memiliki gaya hidup yang tinggi, dan
memiliki perekonomian negara dengan perdagangan ikan hias yang cenderung stabil. Hal ini membuat perusahaan ini menetapakan target pasar di negara
Thailand, Cina, Jepang, dan Hongkong dengan posisioning pasar adalah produsen ikan arowarna dengan mutu dan kualitas standar internasional.Hal tersebut sesuai
dengan visi perusahaan yaitu menjadi pemain kelas dunia di bidang penangkaran dan perdagangan ikan arowarna merah.
k. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 6 Juni 2001.Kantor pusat perusahaan beralamat di Rukan Komplek Permata
Senayan, Blok E No.37-38, Jl. Tentara Pelajar, sedangkan lokasi kegiatan usaha di Jl. Raya Otonom, Pasar Kemis, Cikupa, Tangerang.Perusahaan ini mulai
melakukan kegiatan komersial pada bulan Juni 2001.Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah bergerak dalam bidang
bioteknologi pertanian. Segmentasi pasar perusahaan ini dibagi berdasarkan goegrafis dengan
melihat iklim pertanian yang baik di suatu negara, berdasarkan demografis dengan ekonomi pada sektor pertanian cenderung stabil di suatu negara, dan berdasarkan
psikologis dengan gaya hidup penduduk di suatu negara. Atas dasar pemilihan segmen pasar maka dihasilkan target pasar yang akan dipilih antara lain negara
dengan iklim pertanian yang baik, dan memiliki perekonomian negara dengan sektor pertanian yang tinggi. Hal ini membuat perusahaan ini menetapakan target
pasar di negara Indonesia yang memiliki sektor pertanian yang besar dengan posisioning pasar adalah produsen bioteknologi bermutu dan berkualitas
nasional.Sesuai dengan visi perusahaan yaitu penguasaan dan pengembangan bioteknologi dengan tujuan untuk dapat mendukung peningkatan kualitas hidup
masyarakat, peningkatan produktifitas lahan secara nasional.
4.2 Statistik Deskriptif
Berdasarkan data laporan keuangan dari sebelas perusahaan periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi Kebijakan Hutang Long Term Debt to Equity, Kepemilikan Institusional Institutional Investor, Struktur Aset Fixed
Asset Ratio, Profitabilitas Return on Asset, dan Pertumbuhan Perusahaan Growth. Selanjutnya diperoleh gambaran statistik deskriptif dalam Lampiran 2
yang berfungsi untuk mengetahui karakteristik sampel yang meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, dan rata-rata sampel serta tingkat
penyimpangan penyebaran data standard deviation, sebagaimana yang ditunjukan pada Tabel 3.
Tabel 3. Statistik Deskriptif Variabel
Berdasarkan Tabel 3 statistik deskriptif variabel dapat diketahui sebagai berikut :
1. Kebijakan hutang perusahaan merupakan tindakan manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan dengan menggunakan modal
yang berasal dari hutang. Variabel kebijakan hutang yang mempunyai nilai minimum sebesar 0,13 persen dimiliki oleh PT Inti Agri Resources Tbk dan
nilai maksimum sebesar 144,33 persen dimiliki oleh PT Tunas Baru Lampung Tbk. Nilai rata-rata sampel sebesar 43,2495persen menunjukkan bahwa rata-
rata struktur modal perusahaan sektor pertanian sebesar 43,25 persen didanai dari hutang jangka panjang dengan tingkat penyimpangan penyebaran data
sebesar 40,97300 persen.
Kebijakan Hutang 30
0,13 144,33
43,2495 40,97300
Kepemilikan Institusional 30
27,05 97,20
67,8983 21,54560
Struktur Aset 30
0,02 46,03
28,2279 11,28238
Profitabilitas 30
-29,27 40,35
6,5993 14,45341
Pertumbuhan Perusahaan 30
-22,45 51,79
12,9672 16,26425
Variabel Jumlah Sampel
Penelitian Minimum
Maximum Rata-rata
Standar Deviasi
2. Kepemilikan Institusional merupakan besarnya kepemilikan saham oleh pihak institusi lain berbentuk perusahaan atau lembaga dan blockholder, di mana
blockholder adalah kepemilikan saham oleh perseorangan dengan nilai diatas 5 dan tidak masuk dalam jajaran manajemen. Variabel kepemilikan
institusional yang mempunyai nilai minimum sebesar 27,05 persen dimiliki oleh PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk dan nilai maksimum sebesar 97,20
persen dimiliki oleh PT Sinar Mas Agro Resources and Technology. Nilai rata-rata sampel sebesar 67,8983 persenmenunjukkan bahwa rata-rata
besarnya kepemilikan saham perusahaan pertanian oleh pihak institusional sebesar 67,90 persen dengan tingkat penyimpangan penyebaran data sebesar
21,54560 persen. 3. Struktur aset menggambarkan sebagian jumlah aset yang dimiliki perusahaan
dan dapat dijadikan jaminan collateral value of assets. Variabel struktur asset yang mempunyai nilai minimum sebesar 0,02 persen dimiliki oleh PT
Citra Kebun Raya Agri Tbk dan nilai maksimum sebesar 46,03 persen dimiliki oleh PT Central Proteinaprima Tbk. Nilai rata-rata sampel sebesar 28,2279
persen menunjukkan bahwa rata-rata jumlah aset tetap fixed assetdari total aset perusahaan pertanian yang dimiliki dan dapat dijadikan jaminan adalah
sebesar 28,23 persendengan tingkat penyimpangan penyebaran data sebesar 11,28238 persen.
4. Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu di raih perusahaan pada saat menjalankan operasionalnya. Variabel profitabilitas
yang mempunyai nilai minimum sebesar -29,27 persen dimiliki oleh PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk dan nilai maksimum sebesar 40,35
persen dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari Tbk.Nilai rata-rata sampel sebesar 6,5993persen menunjukkan bahwa rata-rata tingkat keuntungan bersih yang
diraih perusahaan pertanian adalah sebesar 6,60 persen dengan tingkat penyimpangan penyebaran data sebesar 14,45341 persen.
5. Pertumbuhan perusahaan dapat didefinisikan sebagai peningkatan total aset yang terjadi pada suatu perusahaan. Variabel pertumbuhan perusahaan yang
mempunyai nilai minimum sebesar -22,45 persen dimiliki oleh PT Dharma
Samudera Fishing Industries Tbkdan nilai maksimum sebesar 51,79 persen yang dimiliki oleh PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.Nilai
rata-rata sampel sebesar 12,9672 persen menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan total aset perusahaan pertanian adalah sebesar 12,97
persendengan tingkat penyimpangan penyebaran data sebesar 16,26425 persen.
4.3 Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk menguji hipotesis.Namun demikian, terlebih dahulu dilakukan pengujian mengenai ada
tidaknya penyimpangan data sampel terhadap asumsi klasik yang diperlukan untuk mendapatkan model regresi yang baik.
a. Hasil Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau
tidak. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-smirnov dengan tingkat kepercayaan 90 atau tingkat alfa
α sama dengan 0,1. Apabila nilai signifikan Kolmogorov-smirnov menunjukkan nilai
lebih dari 0,1 maka H0 diterima atau dengan kata lain data terdistribusi normal. Berikut tampilan hasil uji Kolmogorov Smirnov dengan 55 sampel dalam
Lampiran 3 yang ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Kolmogorov-Smirnov
Berdasarkan pada Tabel 4Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan variabel kepemilikan institusional sebesar 0,341 dan nilai signifikan
variabel struktur asset sebesar 0,348 serta variabel profitabilitas sebesar 0,109.Hal ini menunjukan data variabel institusional, struktur aset, dan profitabilitas
terdistribusi normal, di mana nilai signifikannya lebih dari 0,1.
Jumlah Sampel 55
55 55
55 55
Profitabilitas Pertumbuhan
Perusahaan Keterangan
0,000 0,341
0,348 0,109
0,000 Nilai signifikan
Kolmogorov-Smirnov
Kebijakan Hutang
Kepemilikan Institusional
Struktur Aset
Sedangkan nilai signifikan variabel kebijakan hutang dan variabel pertumbuhan perusahaan masing-masing sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,1sehingga H0 ditolak atau dengan kata lain data tidak terdistribusi secara normal. Hal ini dikarenakan adanya nilai pencilan pada data sampel sebanyak 25
data sampel yang harus dihilangkan. Berikut tampilan hasil uji Kolmogorov smirnovdalam Lampiran 4 dengan 30 sampel setelah mengeluarkan 25 data
pencilanditunjukan pada Tabel 5.
Tabel 5. Kolmogorov-Smirnov data reduce
Berdasarkan Tabel 5Kolmogorov-Smirnov data Reduce menunjukkan nilai signifikan kebijakan hutang sebesar 0,173, kepemilikan institusional sebesar
0,627, struktur asset sebesar 0,220, profitabilitas sebesar 0,742, dan pertumbuhan perusahaan sebesar 0,721. Hal ini memperlihatkan bahwa data dari
variabel kebijakan hutang, variabel kepemilikan isntitusional, variabel struktur asset, variabel profitabilitas, dan variabel pertumbuhan perusahaan terdistribusi
normal, di mana nilai signifikan dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,1. b.
Hasil Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.Uji Multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan variance
inflation factor VIF dan mengamati nilai tolarance.Berikut hasil uji Multikolinieritasdalam Lampiran 5 yang ditampilkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Multikolinieritas
Jumlah Sampel 30
30 30
30 30
Nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov
0,173 0,627
0,220 0,742
0,721
Keterangan Kebijakan
Hutang Kepemilikan
Institusional Struktur Aset
Profitabilitas Pertumbuhan
Perusahaan
Kepemilikan Institusional 0,853
1,172 Struktur Aset
0,907 1,103
Profitabilitas 0,610
1,639 Pertumbuhan Perusahaan
0,609 1,643
VIF Variabel
Tolerance