Hubungan antara Proses Geomorfik dan Pedogenesis Lokasi, Administrasi, dan Transportasi Geologi dan Bahan Induk

Daerah penelitian dilalui oleh beberapa aliran sungai, antara lain : Sungai Cilaki, Ciurug, Cisangkuy, dan Cilamajang. Secara garis besar pola drainasenya tergolong menyebar secara radial.

3.4 Keadaan Topografi dan Bentuk Wilayah

Berdasarkan Peta Rupa Bumi Digital Indonesia Lembar Pangalengan dan Soreang Skala 1 : 25.000 Anonim 1999a ; 1999b serta menurut klasifikasi bentuk wilayah Desaunettes, 1977 seperti tertera pada Tabel 7, daerah penelitian memiliki 5 lima kemiringan lereng dan bentuk wilayah Gambar 5. Tabel 7. Kemiringan Lereng dan Bentuk Wilayah Desaunettes, 1977 Simbol Kemiringan Lereng Beda Tinggi m Bentuk Wilayah A 0-2 1 m Datar B 2-8 10 m Berombak C 8-10 10 m Bergelombang D 16 10 m Bergumuk Hummocky E 16 10 – 50 m Berbukit kecil F 16 50 – 300 m Berbukit G 16 300 m Bergunung

3.5 Tanah dan Kesesuaian Lahan

Berdasarkan Peta Tanah Tinjau Mendalam Skala 1 : 100.000 Das Citarum Hulu Anonim, 1993a dan data sekunder Puslittanak, 1993, lokasi daerah penelitian terdiri dari Typic Hapludand dan Eutrik Hapludand SPT 33, Typic Eutropept SPT 8, Typic Eutropept, Typic Humitropept, dan Aquic Eutropept SPT 19, Typic Kandiudalf dan Eutric Hapludand SPT 27 tertera pada Gambar 6. Kesesuaian lahan di daerah penelitian tertera pada Tabel 8.

3.6 Penggunaan Lahan

Jenis penggunaan lahan di Desa Lamajang terbagi dalam 4 empat sektor usaha yaitu : sektor pengairan dengan komoditas padi sawah, sektor pertanian dengan komoditas jagung, tomat, bawang merah, cabai, sektor perkebunan dengan komoditas sayuran, dan sektor kehutanan dengan komoditas pinus dan suren. Jenis penggunaan lahan terbanyak adalah sawah pengairan sederhana, hutan primer, tegalan, dan kebun campuran Gambar 7. 17 Gambar 6. Peta Tanah Tinjau Mendalam Daerah Penelitian dan Sekitarnya Keterangan : 1. Macam Tanah Soil Survey Staff, 1992 Proporsi : D = Dominan Asosiasi Eutric Hapludand dan Typic Kandiudalf, F = Cukup 2. Jenis komoditas yang dievaluasi : Ps = Padi sawah Kd = Kedelai Sk = Singkong Jk = Jeruk Kk = Kakao Pg = Padi gogo Kh = Kacang hijau Kn = Kentang Kl = Kelapa Th = Teh Sg = Sorgum Kt = Kacang tanah Ki = Kina Kr = Karet Pn = Pinus Jg = Jagung Uj = Ubi jalar Pi = Pisang Kp = Kopi 3. Hasil evaluasi lahan a. Kelas Kesesuaian Lahan b. Faktor PenghambatPembatas S2 = Cukup sesuai S3 = Sesuai marginal f = Retensi hara s = Kemiringan lereng N2 = Tidak sesuai permanen t = Temperatur No. SPT Macam Tanah Soil Survey Staff, 1992 Propor si Hasil Evaluasi Lahan Jenis Komoditas Tanaman Pangan dan Perkebunan Ps Pg Sg Jg Kd Kh Kt Uj Sk Kn Ki Pi Jk Kl Kr Kp Kk Th Pn 27 Asosiasi Eutric Hapludand D N2s S3s S3s S3s S3s S3s S3s S3s S3s S3s S2f S2f S2f N2t N2t N2t N2t S2s S2s Typic Kandiudalf F N2s S3s S3s S3s S3s S3s S3s S3s S3s S3s S2f S2f S2f N2t N2t N2t N2t S2s S2s Tabel 8. Tanah dan Kesesuain Lahan di Daerah Penelitian Puslittanak, 1993 18 BAHAN DAN METODE

4.1 Waktu

dan Tempat Penelitian dilakukan di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Penelitian meliputi 5 lima tahapan utama, yaitu : 1 Persiapan: Oktober – November 2010 Bogor. 2 Pelaksanaan Lapang Pra Survei dan Survei : Desember 2010 Desa Lamajang, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung. 3 Analisis Laboratorium : Januari – Februari 2011 Laboratorium DITSL, Faperta, IPB. 4 Analisis, Interpretasi, Korelasi Data, dan Penggambaran Peta-Peta Tematik : Februari – Maret 2011 Bogor. 5 Penyusunan Skripsi, Seminar dan Ujian Sidang : Maret – Mei 2011.

4.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari : 1 Peta Kabupaten Bandung, Skala 1 : 80.000 Anonim, 2010. 2 Peta Geologi Bersistem Indonesia Lembar Garut 1208-6 dan Pameungpeuk 12308-3 Skala 1:100.000, Alzwar dkk, 1992. 3 Peta Tanah Tinjau Mendalam, DAS Citarum Hulu, Bandung, Jawa Barat, Skala 1 : 100.000 Anonim, 1993a. 4 Peta Rupa Bumi Digital Indonesia Lembar Pangalengan 1208-631, Skala 1 : 25.000 Anonim, 1999a dan Lembar Soreang 1208-633, Skala 1 : 25.000 Anonim, 1999b. 5 Peta Penggunaan Lahan DAS Citarum Hulu, Bandung, Jawa Barat, Skala 1 : 100.000 Anonim, 1993b. 6 Data iklim Amirza, 1991 dalam Abdullah, dkk, 1994, dan 7 Data sekunder Puslittanak, 1993. Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : komputer, software Arc View 3.3, dan printer untuk pembuatan Peta Lokasi, Peta Kelas Lereng, Peta Penggunaan Lahan, Peta Geologi, Peta Tanah pada tahap persiapan dan Peta Bentuk Lahan pada tahap analisis interpretasi dan korelasi data. Selanjutanya untuk kegiatan lapang alat yang dibutuhkan adalah Bor Belgi, Munsell Soil Colour Chart, Meteran, Pisau, Kartu Deskripsi, Kantong Plastik, Karet Gelang, Alat Tulis, Label, GPS Global Positioning System, dan Abney Level.

4.3 Metode

Rangakaian kegiatan penelitian yang merupakan studi korelasi antara proses geomorfik dan pedogenesis serta ekstrapolasinya di Desa Lamajang disajikan pada Gambar 8. Pengamatan Sifat-sifat Tanah dan Lahan pada Pedon Pewakil Ekstrapolasi Data Sekunder Peta Bentuk Lahan sebagai wadah Jenis Tanah Great Group Semidetil Desa Lamajang Skala 1 : 50.000 Peta Topografi Skala 1 : 25.000 Peta Kelas Lereng dan Bentuk Wilayah Skala 1 : 25.000 Peta Geologi Skala 1 : 100.000 Peta Bentuk Lahan Semidetil Skala 1 : 25.000 Desaunettes, 1977 Peta Tanah Tinjau Mendalam Skala 1 : 100.000 Peta Tanah Semidetil Sementara Skala 1 : 25.000 Peta Kerja Pra Survei Meliputi : 1. Laporan ke Kades dan Sekdes Desa Lamajang, serta Tokoh Masyarakat Setempat 2. Pengecekan Lapang Peta Kerja Survei Utama Meliputi : 1. Analisis dan Pengkelasan Bentuk-bentuk Lahan 2. Pembuatan Pedon Pewakil P1, P2, dan P3 Lampiran 1. 3. Pengamatan Sifat-sifat Tanah dan Lahan Secara Morfologik pada Pedon Pewakil Transek Lereng P1, P2, dan P3 Puncak, Lereng, dan Kaki Lereng. 4. Pengambilan Contoh Tanah dari Setiap Pedon Pewakil P1, P2, dan P3 5. Pengamatan Penggunaan Lahan dan Vegetasi Klasifikasi Tanah Sementara Pengambilan Contoh- contoh Tanah Analisis Laboratorium Lampiran 2 Klasifikasi Famili Tanah Secara Taksonomik Soil Survey Staff, 2010 Korelasi antara Proses Geomorfik dan Pedogenesis menunjukkan perbedaan Bentuk Lahan sejalan dengan perbedaan Jenis Tanah Gambar 8. Diagram Alir Pemetaan Tanah dan Lahan Desa Lamajang, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung