Latar Belakang Maksud, Tujuan, dan Sasaran Proses Geomorfik

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lahan dan tanah terbentuk dan berkembang melalui kerjasama secara simultan dari berbagai faktor pembentuknya, yaitu : iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu, sehingga dihasilkan lahan dan tubuh tanah dengan sifat-sifat tertentu. Mengkaji faktor-faktor tersebut sangat membantu kita untuk menelaah seluk beluk lahan dan tanah secara keilmuan. Keterkaitan antara tanah dan lahan terletak pada kesamaan faktor genetik abiotik dan biotik dan proses genesisnya, yaitu : proses pedogenesis yang membentuk tubuh tanah dan proses geomorfik yang membentuk dan mengubah permukaan bumi melalui proses penghancuran, deposisi, dan pergerakan massa Gerrad, 1981. Menurut van Wambeke dan Forbes 1986, proses pembentukan tanah proses pedogenesis didasarkan pada faktor-faktor biotik vegetasi dan abiotik bahan induk, iklim, relief, dan waktu, sedangkan proses pembentukan lahan proses geomorfik didasarkan pada faktor abiotik dan faktor biotik hanya berperan sebagai indikator. Sejalan dengan adanya kesamaan faktor genetik dan proses genesis antara tanah dan lahan, maka satuan lahan bentuk lahan landform menjadi wadah satuan tanah Macam Famili Tanah.

1.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran

Penelitian ini bermaksud melakukan analisis, interpretasi, dan korelasi antara proses-proses pembentukan lahan proses geomorfik dan proses-proses pembentukan tanah proses pedogenesis pada bentang lahan volkanik di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Tujuannya adalah menghasilkan satuan-satuan lahan bentuk-bentuk lahan secara sistematik Desaunettes, 1977 yang berfungsi sebagai wadah satuan-satuan tanah Macam Famili Tanah secara taksonomik Soil Survey Staff, 2010. Sasarannya adalah peningkatan kualitas dan produktivitas kegiatan inventarisasi dan evaluasi serta pengembangan sumberdaya fisik lahan untuk menunjang rencana penataan ruang yang baik. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Geomorfik

Pengertian geomorfologi menurut beberapa ahli, yaitu : geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang evolusi bentuk lahan landform dan bentang lahan landscape terutama menyangkut proses erosi Desaunettes, 1977 dan menurut Verstappen 1985 dalam Suparto, Marsoedi, dan Gunawan, 1993, geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi, terutama mengenai proses, genesis, litologi, bentuk lahan, dan hubungan timbal balik dengan lingkungannya seperti tanah dan vegetasi. Menurut Wiradisastra, Tjahjono, Gandasasmita, Barus, dan Munibah 2002, morfologi permukaan bumi, secara garis besar terbentuk oleh 3 tiga proses geomorfik yang bersifat alamiah, yaitu : eksogenetik, endogenetik, dan ekstraterestrial Tabel 1. Proses geomorfik adalah semua perubahan baik fisik maupun kimia yang mempengaruhi perubahan bentuk muka bumi. Proses eksogenetik adalah proses yang mengubah dan membentuk muka bumi dari luar, yaitu gradasi dan organisme. Proses endogenetik adalah proses yang mengubah dan membentuk muka bumi dari dalam, seperti diastrofisme dan volkanisme, sedangkan proses ekstraterestrial adalah proses yang mengubah dan membentuk muka bumi yang tidak berasal dari proses eksogenetik dan endogenetik, seperti meteorit jatuh. Tabel 1. Garis Besar Proses Geomorfik Wiradisastra, Tjahjono, Gandasasmita, Barus, dan Munibah, 2002. Proses Eksogenetik Proses Endogenetik Proses Ekstraterretrial a. Gradasi 1. Degradasi : ™ Weathering hancuran iklim ™ Mass wasting gerakan massa ™ Erosi oleh : 1. Air mengalir 2. Air tanah 3. Gelombang, arus pasang surut, dan tsunami 4. Angin 5. Gletser a. Diastrofisme b. Volkanisme Meteorit Jatuh 2. Agradasi oleh : 1. Air mengalir 2. Air tanah 3. Gelombang,arus pasang surut, dan tsunami 4. Angin 5. Gletser b. Pengaruh makhluk hidup termasuk manusia Proses geomorfik menghasilkan satuan-satuan bentuk permukaan bumi yang identik dengan satuan-satuan lahan landform units pada suatu bentang lahan landscape tertentu.

2.2 Konsep Bentang Lahan Landscape dan Bentuk Lahan Landform