Hubungan antara Proses Geomorfik dan Pedogenesis Lokasi, Administrasi, dan Transportasi

2.5 Hubungan antara Proses Geomorfik dan Pedogenesis

Sistem lahan dan tanah terbentuk melalui proses geomorfik dan pedogenesis. Proses geomorfik berperan dalam membentuk dan mengubah permukaan bumi melalui proses penghancuran, deposisi, pergerakan massa, dan pengendapan baik secara lateral maupun vertikal yang disebabkan oleh perbedaan posisi dan kemiringan lereng pada setiap satuan bentuk lahannya Gambar 2, sehingga terbentuk berbagai landform, sedangkan proses pedogenesis menghasilkan tubuh tanah. Sejalan dengan adanya kesamaan faktor genetik dan proses genesis antara tanah dan lahan, maka van Wambeke dan Forbes 1986 menjelaskan, proses pembentukan lahan proses geomorfik hanya didasarkan pada faktor abiotik sedangkan faktor biotik hanya berperan sebagai indikator dan proses pembentukan tanah proses pedogenesis didasarkan pada faktor-faktor abiotik iklim, bahan induk, topografi, waktu dan biotik vegetasi. Hal ini menunjukkan bahwa proses geomorfik mempunyai hubungan yang erat dengan proses pedogenesis, yaitu : pembentukan, sifat, dan ciri tanah. Puncak Cembung Erosional Lereng Lurus Transportasional Kaki Lereng Cekung Deposisional Gambar 2. Hubungan antara Posisi Lereng dengan Proses yang Terjadi Secara Umum Wiradisastra et al., 2002 KEADAAN UMUM

3.1 Lokasi, Administrasi, dan Transportasi

Desa Lamajang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki luas wilayah 1474 ha dengan batas desa sebelah utara Desa Sukamaju, sebelah selatan Desa Pulosari, sebelah barat Desa Sukamaju, dan sebelah timur Desa Cikalong. Batas Desa Lamajang sebagian besar merupakan batas alami yaitu batas berupa sungai, seperti sebelah barat dibatasi oleh Sungai Cilaki, dan sebelah utara serta timur dibatasi oleh Sungai Cisangkuy. Secara geografis Desa Lamajang terletak pada 107 31’ 3” – 107 33’ 6” BT dan 7 5’ 5” – 7 9’ 7” LS dengan ketinggian tempat antara 700-1300 m dpl. Jarak dari pusat Kecamatan, yaitu Pangalengan sekitar 13 km. Jarak dari Ibukota Kabupaten DATI II Bandung sekitar 19,5 km. Jarak dari Ibukota Propinsi DATI I Kota Bandung sekitar 40 km, dan jarak dari Ibukota Negara, yaitu Jakarta sekitar 200 km. Peta Lokasi Daerah Penelitian tertera pada Gambar 3. Desa Lamajang dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum jurusan Bandung-Pangalengan. Keadaan jalan berupa jalan aspal yang tidak begitu lebar disekitar kantor desa dan sebagian besar rumah penduduk serta jalan tanah yang berbatu untuk perumahan penduduk yang terletak di ujung desa mendekati batas desa. Di musim hujan kondisi jalan menuju ke lokasi cukup sulit dan sangat licin.

3.2 Geologi dan Bahan Induk