Anggaran Pemeliharaan Taman dan Kebersihan Pengawasan dan Evaluasi Pekerjaan Taman

c Gambar 30. Penyikatan Elemen Keras a Pedestrian, b Dermaga, dan c Plaza Gambar 31. Pencabutan Rumput Liar pada Paving

4.3.6 Anggaran Pemeliharaan Taman dan Kebersihan

Ocean Ecopark merupakan unit baru yang sudah memiliki anggaran pemeliharaan tersendiri sejak tanggal 1 Juni 2011. Anggaran pemeliharaan yang digunakan adalah anggaran yang telah disetujui oleh Manajer Operasional Ocean Ecopark, General Manajer Ocean Ecopark, dan Direktur Rekreasi dan Resort. Anggaran pemeliharaan yang ditetapkan merupakan kontrak tahunan atau 12 bulan. Periode 1 Juni 2011 sampai dengan 30 Mei 2012, PT Taman Impian Jaya Ancol menganggarkan pemeliharaan taman untuk unit Ocean Ecopark sebesar Rp 1.100.550.000,00. Nilai anggaran tersebut terdiri dari 57,39 untuk upah tenaga ahli, pengawas, dan tenaga kerja pelaksana taman, 7,20 untuk asuransi Jamsostek seluruh tenaga kerja, 1,26 untuk atribut kerja pelaksana taman seperti seragam, topi, sepatu, dan kartu pengenal, 24,15 untuk peralatan kerja taman, dan 10 untuk jasa kontraktor taman. Selain anggaran yang diberikan oleh pusat untuk pemeliharaan taman, Ocean Ecopark juga memiliki anggaran dari unit Ocean Ecopark sendiri, Departemen Pemeliharaan Taman Impian Jaya Ancol, dan Departemen Pembangunan Taman Impian Jaya Ancol. Ketiga anggaran tersebut digunakan untuk bahan pemeliharaan taman habis pakai, tambahan alat-alat diluar permintaan saat tender, ataupun proyek pembangunan dan renovasi taman dengan jumlah besar.

4.3.7 Pengawasan dan Evaluasi Pekerjaan Taman

Seluruh pekerjaan taman dan kebersihan yang dikerjakan oleh kontraktor pemelihara diawasi langsung oleh Kepala Seksi Taman dan Kepala Bagian Taman Gambar 32. Pengawasan ini bersifat rutin dan harian. Standar operasional, ketetapan, dan persentase denda pemeliharaan taman dan kebersihan Ocean Ecopark mengacu pada Pedoman Kerja Perawatan Taman dan Kebersihan Departemen Taman Impian yang disesuaikan. Gambar 32. Alur Kordinasi Pengawasan Pekerjaan Taman dan Kebersihan Seluruh pekerjaan yang dikerjakan harus sesuai dengan standar operasional, ketetapan, dan ketentuan yang telah ditetapkan Lampiran 11, jika tidak sesuai dengan standar, pihak pengelola Ocean Ecopark akan memberikan teguran langsung dan apabila pihak kontraktor masih lalai maka sistem denda akan diberlakukan. Dalam ketetapan yang ada terdapat sistem teguran dengan menggunakan memo, tetapi pihak pengelola Ocean Ecopark memilih untuk menggunakan sistem denda dengan persentase karena dirasa lebih adil untuk kedua belak pihak. Sistem pengawasan telah dibuat dengan baik, tetapi dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan sistem yang telah diatur. Hal ini disebabkan masih lemahnya sistem pengawasan yang dilakukan oleh pihak pengelola Ocean Ecopark terhadap kontraktor pemeliharaan. Pada saat magang, penulis membantu pihak pengelola untuk membuat form checklist, agar setiap pekerjaan taman yang dilakukan oleh kontraktor dapat terkontrol dengan baik Lampiran 12. Dengan adanya form chekslist pihak pengelola dapat mengetahui kegiatan yang terjadi di lapang dan menilai kegiatan tersebut sebagai suatu hasil yang nantinya dapat direspon dengan pujian, teguran, ataupun denda kepada pihak kontraktor. Pihak pengelola Ocean Ecopark dan pihak kontraktor rutin melakukan pertemuan setiap satu bulan sekali. Pertemuan hanya dihadiri oleh Pengelola Ocean Ecopark yang diwakili oleh Manajer Operasional Ocean Ecopark, Kepala Bagian Pemeliharaan Lingkungan beserta Kepala Seksi Taman, dan pihak kontraktor yang diwakili oleh Direktur PT Tidar Utara Utama Tehnika beserta Tenaga Ahli PT Tidar Utama Tehnika Dalam pertemuan ini, pihak kontraktor mempresentasikan hasil kerja selama satu bulan dengan kendala yang dihadapi. Pertemuan ini bersifat evaluasi bulanan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Pertemuan rutin ini bertujuan menjaga hubungan komunikasi yang baik pihak pengelola Ocean Ecopark dengan pihak kontraktor agar tidak terjadi kesalahpahaman. Sampai dengan saat ini, pihak pengelola Ocean Ecopark belum mengadakan pertemuan dengan seluruh tenaga kerja pelaksana taman. Pertemuan dengan tenaga kerja pelaksana taman perlu diadakan karena dapat meningkatkan motivasi dan kerja sama yang baik. Selain itu, pengelola Ocean Ecopark dapat lebih mengetahui kendala-kendala apa saja yang terjadi di lapang.

4.4 Karateristik dan Penilaian Pengunjung

Keberhasilan suatu tempat rekreasi salah satunya dapat diukur dari penilaian pengunjung. Karateristik dan penilaian pengunjung didapatkan melalui penyebaran kuisioner. Berdasarkan hasil kuisioner yang disebar kepada 33 responden yang terdiri dari 14 laki-laki dan 19 perempuan, sebanyak 58 pengunjung berusia 26-55 tahun dan persentase usia terkecil adalah usia kurang dari 18 tahun yaitu sebesar 3 Gambar 33. Gambar 33. Persentase Pengunjung Ocean Ecopark berdasarkan Umur Dilihat dari daerah asalnya, 97 pengunjung Ocean Ecopark sebagian besar berasal dari daerah Jabodetabek dan hanya 3 yang berasal dari luar Jabodetabek. Hal ini disebabkan oleh kegiatan promosi yang masih berpusat pada wilayah Jabodetabek. Pengunjung Ocean Ecopark sebagian besar merupakan kalangan berpendidikan yang berasal dari kalangan menengah ke atas, terlihat dari persentase responden sebesar 52 merupakan lulusan S1 Gambar 34 dan persentase pendapatan terbesar yaitu 40 lebih dari 4 juta per bulan Gambar 35. Dengan melihat kondisi tersebut, diharapkan tindakan vandalisme akan semakin terminimalisir, tentunya hal tersebut harus diiringi oleh peran pengelola dalam memberikan informasi pendidikan lingkungan di Ocean Ecopark.