BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Umum
Gambaran kondisi umum Ocean Ecopark meliputi beberapa aspek, yaitu sejarah pembangunannya, letak dan aksesibilitasnya, luas dan batas kawasan,
iklim, hidrologi, topografi dan tanah, vegetasi, satwa, sosial dan ekonomi, sarana dan prasarana, serta wahana rekreasi dan olahraga.
4.1.1 Sejarah Taman Impian Jaya Ancol
Ancol adalah sebuah kawasan rekreasi yang telah berdiri sejak abad ke-17. Pada saat itu keindahan pantainya sangat mempesona berbagai kalangan. Namun,
hal tersebut sirna saat Sungai Ciliwung meluap dan menumpahkan lumpurnya. Ancol pun berubah menjadi rawa-rawa yang kotor, kumuh, dan berlumpur.
Setelah masa kemerdekaan, melalui keputusan Presiden Soekarno pada akhir Desember 1965 diperintahlah Gubernur DKI Jakarta, Dr. H. Soemarno
Sosroatmodjo, untuk melaksanakan proyek pembangunan Taman Impian Jaya Ancol.
Pembangunan kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol baru terlaksana saat masa jabatan Ali Sadikin sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pemikiran Ali
Sadikin saat itu, Jakarta harus memiliki dua pencapaian utama. Pencapaian pertama adalah Ancol yang harus dapat menjadi kawasan rekreasi yang dapat
mengayomi rakyatnya dari sejak lahir hingga meninggal dan harus dapat memfasilitasi semua kebutuhan rakyat sekarang dan akan datang. Pencapaian
kedua adalah Ancol yang harus dapat menjadi tempat rekreasi yang representatif dan mewah untuk kota Jakarta. Ali Sadikin pun bertemu dengan Ir. Ciputra yang
dapat memberikan masukan dan ide-ide untuk pembangunan kawasan rekreasi yang diinginkan oleh Ali Sadikin.
Pada awal pembangunan, Ancol yang masih berupa rawa-rawa direklamasi dan dijadikan jalur hijau sebagai tempat rekreasi. Taman Impian Jaya Ancol pun
berdiri pada tahun 1966. Sejak awal berdiri, Taman Impian Jaya Ancol ditujukan
sebagai kawasan wisata terpadu oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjuk PT
Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksanaan Pembangunan BPP Proyek Ancol.
Pembangunan proyek Ancol ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat. Bisnis rekreasi
Ancol diawali dengan membuat saung-saung di pinggir pantai. Semua diawali dengan sederhana, tetapi mendapat respon yang baik dari masyarakat Jakarta.
Status Badan Pelaksana Pembangunan BPP Proyek Ancol pun berubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol pada tahun 1992. Ancol merupakan proyek
kerja sama antara pemerintah dan swasta. Taman Impian Jaya Ancol berdiri di atas lahan pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kemudian dikelola oleh PT
Pembangunan Jaya Ancol. Pada awal Taman Impian Jaya Ancol berdiri, sesuai dengan akta perubahan
No. 33 tanggal 10 Juli 1992, persentase kepemilikan saham masing-masing adalah Pemda DKI Jakarta sebesar 80 dan PT Pembangunan Jaya sebesar 20.
Namun, pada 2 Juli 2004, Ancol melakukan go public dan mengganti statusnya menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. dengan persentase kepemilikan
saham masing-masing Pemda DKI Jakarta sebesar 72, PT Pembangunan Jaya sebesar 18, dan masyarakat sebesar 10. Langkah go public ini dilakukan untuk
menciptakan Good Clean Governance yang akan memacu perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang secara sehat di masa depan.
Pada 10 Juli 2005 PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. juga melakukan upaya repositioning dengan diluncurkannya logo baru untuk memacu semangat
dan budaya perusahaan secara keseluruhan.
4.1.2 Letak dan Aksesibilitas