Berbagai tingkat kerusakan jaringan insang tersebut kemudian mengalami pemulihan secara bertahap setelah 7 hari ikan kerapu dipelihara di dalam air
bersih, sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 8. Pada gambar tersebut masih ditunjukkan adanya kerusakan jaringan insang seperti edema, perenggangan
epitel, hiperplasia, dan fusi. Namun demikian, luasan kerusakannya jauh berkurang dibandingkan dengan tingkat kerusakan yang terjadi pada pasca
pengangkutan. Hal ini, menunjukkan adanya proses penyembuhan yang terjadi setelah 7 hari pemeliharaan di air bersih serta kemungkinan tidak adanya residu
minyak sereh di dalam jaringan insang.
Gambar 8 Perubahan histopatologi insang ikan kerapu setelah dipelihara selama 7 hari pasca pengangkutan
4.1.6 Analisis Kualitas Air
Pengukuran kualitas air pada media selama transportasi 56 jam yang meliputi suhu, salinitas, pH, DO, CO
2
4.1.6.1 Suhu
, TAN, nitrat, alkalinitas dan kesadahan.
Dari Gambar 9 diketahui suhu awal media pengepakan 27
o
C kemudian diturunkan dengan menggunakan es batu hingga suhu turun 22
o
Keterangan : Hp = Hiperplasia N = Nekrosis EL = Epitelial lifting
C dalam waktu 10 jam. Pada jam ke 22 sampai jam ke 56 suhu air media relatif stabil sampai akhir
pengepakan.
F = Fusi
C 30 mgL
EL + N F
Hp
B 20 mgL
EL
A 10 mgL
EL
Normal
20 21
22 23
24 25
26 27
8 16
24 32
40 48
56 Jam Ke-
Su hu
o
C
K A
B C
20.0 22.0
24.0 26.0
28.0 30.0
32.0 34.0
8 16
24 32
40 48
56 Jam Ke-
S alin
ita s
m gL
K A
B C
4.0 4.5
5.0 5.5
6.0 6.5
7.0 7.5
8.0
8 16
24 32
40 48
56 Jam ke-
p H
K A
B C
Gambar 9 Suhu air media pengepakan
4.1.6.2 Salinitas
Gambar 10 menunjukkan kisaran nilai salinitas setiap perlakuan selama pengepakan berkisar antara 31- 32 ‰. Kisaran nilai salinitas selama pengepakan
masih merupakan kisaran salinitas yang optimal bagi kehidupan ikan kerapu macan.
Gambar 10 Salinitas air media pengepakan
4.1.6.3 pH
Gambar 11 menunjukkan nilai pH air media pengepakan setiap perlakuan mengalami penurunan. Penurunan nilai pH terjadi pada jam ke 24 sampai jam ke
56 dengan kisaran 7,2-6,29. Hasil pengukuran menunjukkan nilai pH terendah pada perlakuan C 6,43±0,04 dan tertinggi pada perlakuan K 6,75±0,11
.
Gambar 11 pH air media pengepakan
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
3.0 3.5
4.0 4.5
5.0
8 16
24 32
40 48
56 Jam ke-
K o
n s
e n
tr a
s i D
O m
g L
K A
B C
5 10
15 20
25 30
35 40
45
8 16
24 32
40 48
56 Jam ke-
C O
2 m
g L
K A
B C
4.1.6.4 Oksigen terlarut
Gambar 12 menunjukkan nilai oksigen terlarut DO mengalami kenaikan pada jam ke 24 akibat adanya penambahan oksigen murni. Pada jam ke 48 DO
mengalami penurunan hingga jam ke 56. Nilai DO pada semua perlakuan berkisar antara 2,5-4,61 mgL. Nilai DO tersebut masih baik untuk kehidupan ikan kerapu
dalam media pengepakan karena masih berada di atas 2 mgL, sesuai dengan
pernyataan Pescod 1973.
Gambar 12 Oksigen terlarut air media pengepakan
4.1.6.5 Karbondoksida CO
2
Gambar 13 menunjukkan nilai CO
2
yang berfluktuasi mulai dari jam ke 24 sampai akhir pengepakan pada jam ke 56. Nilai CO
2
Gambar 13 Karbon dioksida CO mengalami kenaikan pada
jam ke 24 kemudian mengalami penurunan pada jam ke 48 dan naik lagi pada jam ke 56, kecuali perlakuan dan B yang terus mengalami peningkatan hingga jam ke
56.
2
air media pengepakan
4.1.6.6 Total Amoniak Nitrogen TAN