Hemoglobin Glukosa Gambaran Darah Ikan

dalam sel, yaitu agranulosit dan granulosit. Agranulosit dibagi menjadi limposit, trombosit, dan monosit, sedangkan granulosit berupa netrofil. Sel darah putih berdiferensiasi pada ginjal menjadi beberapa tipe khusus seperti limposit, netrofil, dan trombosit. Netrofil berfungsi melawan penyakit bersama-sama dengan eosinofil yang disebabkan oleh organisme mikroseluler seperti bakteri dan virus. Sifat melawan penyakit ini disebut sifat fagositik yaitu memakan dan menghancurkan sel penyebab penyakit Lagler et al. 1977. Secara normal pada individu yang sehat jumlah sel darah putih di dalam darah adalah 1 dari total jumlah darah. Sel darah putih tidak berwarna, jumlahnya setiap mm 3 berkisar 20.000-150.000 butir Affandi dan Tang 2002. Peningkatan sel darah putih dapat disebabkan oleh penyakit, infeksi, parasit, stres akibat penanganan dan pengaruh lingkungan Guyton dan Hall, 1997. Kadar limfosit pada ikan kerapu normal adalah 72 dari total leukositnya, sedangkan yang diberi perlakuan hormon steroid LHRHa dosis 50 mgkg bobot tubuh yaitu 54,5 Fris et al. 2003. Limfosit merupakan jenis leukosit yang paling dominan dalam leukosit dengan kisaran 71,1-82,88 dari total leukosit Rostagi 1997. Jumlah limfosit yang tinggi dalam sirkulasi darah akan diimbangi dengan jumlah netrofil yang rendah dan sebaliknya. Penurunan jumlah limfosit dalam darah terjadi karena sebagian besar limfosit dari sirkulasi darah berkonsentrasi dalam jaringan dimana terjadi peradangan Jawad et al. 2004

2.7.2.3 Hemoglobin

Hemoglobin adalah protein dalam eritrosit yang tersusun atas protein globin tidak berwarna dan pigmen heme yang dihasilkan dalam eritrosit. Blaxhall 1972 menyatakan bahwa kadar hemoglobin merupakan indikator anemia, selanjutnya Anderson dan Swicki 1993 menyatakan bahwa peningkatan kadar hemoglobin menunjukkan ikan berada dalam keadaan stres. Siakpere 2005 menyatakan bahwa secara fisiologis, hemoglobin menentukan tingkat ketahanan tubuh ikan dikarenakan hubungannya yang sangat erat dengan daya ikat oksigen oleh darah. Kemampuan darah untuk mengangkut oksigen bergantung pada kadar Hb dalam darah Lagler et al. 1977. Wells et al. 2005 menyatakan bahwa 1 gram hemoglobin dapat mengikat kira-kira 1,34 ml oksigen.

2.7.2.5 Glukosa

Tingkat glukosa darah merupakan indikator terjadinya stres awal pada ikan karena tingkat glukosa darah sangat sensitif terhadap hormon yang mengatur stres Mazeaud dan Mazeaud 1991. Stres dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan kualitas air atau penanganan yang salah pada waktu pengangkutan, sehingga dapat menyebabkan ikan mengalami hiperglisemia dan mempengaruhi kesehatan ikan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup Carmichael 1984; Robertson et al. 1988; Barton dan Iwama 1991. Mekanisme terjadinya hiperglisemia tingkat glukosa darah tinggi akibat stres yaitu dengan pemecahan glikogen otot dan hati melalui jalur glikogenolisis yang akan menghasilkan glukosa Mazeaud dan Mazeaud 1981. Keberadaan glukosa darah ditentukan oleh pakan, waktu akhir makan, status simpanan glikogen hati, stadia perkembangan dan musim Mazeud dan Mazeud 1981. Apabila kadar glukosa darah mengalami penurunan dari tingkat normal, maka hormon insulin, tiroid, glukagon, epinefrin dan steroid dengan segera akan berfungsi untuk meningkatkan glukosa darah ke tingkat normal melalui pemecahan glikogen, deaminasi asam amino dan konversi dari gliserol yang merupakan bagian dari molekul lemak. Jika jumlah glukosa darah mengalami peningkatan diatas nilai normal, maka hanya hormon insulin yang dapat berperan dalam menurunkan glukosa ke level normal melalui transport aktif glukosa dalam darah untuk masuk ke dalam seluruh sel tubuh Mazeud dan Mazeud 1981.

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Februari sampai dengan bulan April 2010. Kegiatan pemeliharaan benih ikan dilakukan di Laboratorium Lingkungan Akuakultur, analisis darah dan histologi insang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pengujian kadar glukosa darah dilakukan di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut: kantong plastik, es batu, minyak sereh , dan benih ikan kerapu macan ukuran 7±0,5 cm. Alat yang digunakan adalah sebagai berikut: kotak stirofom ukuran 100 x 50 x 34 cm 3

3.3 Prosedur Penelitian

, akuarium untuk wadah pemeliharaan, termometer, pH-meter, DO-meter dan spektrofotometer.

3.3.1 Puasa Ikan

Puasa ikan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan ikan bisa bertahan hidup tanpa diberi makan. Penentuan puasa ikan dilakukan dengan cara menyiapkan akuarium berukuran 40 × 32 × 30 cm 3

3.3.2 Tingkat Konsumsi Oksigen

yang telah dibersihkan dan dikeringkan selama 2 hari kemudian diisi air laut sebanyak 25 liter yang diaerasi selama 2 hari lalu dimasukkan ikan kerapu macan berukuran 7±0,5 cm sebanyak 10 ekor. Pengamatan tingkah laku ikan serta kualitas air dilakukan setiap hari. Kualitas air yang ukur yaitu oksigen terlarut dengan menggunakan DO-meter, suhu dengan termometer dan pH dengan pH-meter Tingkat konsumsi oksigen TKO ditentukan bertujuan untuk menghitung kebutuhan oksigen benih ikan kerapu macan per jam, dengan cara menyiapkan 3 stoples bervolume 3 liter yang telah dibersihkan dan dikeringkan, kemudian diisi air bersalinitas 31 gl yang sebelumnya diaerasi selama 3 hari hingga jenuh. Ikan uji yang digunakan berukuran 7±0,5 cm dengan bobot 4,02 gram. Ikan uji dipuasakan selama 2 hari kemudian dimasukkan kedalam wadah masing-masing

Dokumen yang terkait

Analysis of suitability of mandeh bay for culturing tiger grouper (E. fuscoguttatus) in floating nets cage, pesisir selatan regency, West Sumatera Province

0 7 183

Toxicity of heavy metal’s lead (Pb) and its effects on oxygen consumption and hematological response of juvenile tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus)

1 7 164

Toxicity of heavy metal’s lead (Pb) and its effects on oxygen consumption and hematological response of juvenile tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus)

0 6 96

Analysis of suitability of mandeh bay for culturing tiger grouper (E. fuscoguttatus) in floating nets cage, pesisir selatan regency, West Sumatera Province

0 4 96

Immunocytochemical Study on Blood and Organ Suspension of Tiger Grouper (Epinephelus fuscoguttatus) Infected with Field Isolate of Viral Nervous Necrosis | Lestari | Jurnal Sain Veteriner 5426 11269 1 PB

0 0 8

mn149a hatchery management of tiger grouper epin 11814

1 2 72

Examination of Viral Nervous Necrosis Virus in The Water Sample of The Tiger Grouper (Epinephelus fuscoguttatus) with Immunocytochemistry of Streptavidin Biotin | Sudaryatma | Jurnal Sain Veteriner 2489 4230 1 SM

0 1 11

Keywords: Tiger Grouper, Sawdust and Dry Transportation Systems PENDAHULUAN - UJI KETAHANAN HIDUP IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DENGAN TEKNIK IMOTILISASI SUHU RENDAH DALAM TRANSPORTASI SISTEM KERING

0 0 7

EFFECT OF LEMONGRASSE OIL DOSAGE (Cimbopogon citrates (DC) Stapf ) TO GOING CONCERN ON Anesthetic OF TIGER FISH (Datnioides mescrolepis) WITH TRANSPORTATION CLOSED

0 0 6

EFFECTS OF VITAMIN C IN HIGH-ENERGY FEEDS ON GROWTH AND SURVIVAL RATE OF TIGER GROUPER SEEDS (Epinephelus fuscoguttatus)

0 0 7