Data tersebut diperoleh dari laporan Studi Baseline Ekologi Natuna Tahun 2007 oleh Tim CRITC COREMAP II - Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia dan Laporan Akhir Baseline Studi Ekologi dan Sosek Tahun 2007 oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Natuna. Selain data
ekologi tersebut, beberapa data sekunder yang juga dikumpulkan adalah data biofisik perairan, data oseanografi dan kumpulan peta KKLD.
2. Data Sosial •
Laporan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Lokasi COREMAP II Kabupaten Natuna hasil Benefit Monitoring Evaluation BME dan
laporan tahunan dinas-dinas terkait Kabupaten Natuna seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,
Badan Pusat Statistik. •
Dokumen yang terkait dengan proses pembentukan KKLD yang terdiri dari 2 buku yakni buku 1 berisi Rencana Pengelolaan Kawasan
Konservasi Laut Daerah Kabupaten Natuna dan buku 2 berisi Data dan analisis.
3.3 Metode Analisis Data
Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan beberapa metode analisis data. Secara garis
besar analisis data dibedakan atas dua kelompok yaitu analisis data ekologi dan analisis data sosial.
3.3.1 Analisis data ekologi
Beberapa analisis data ekologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Persentase tutupan karang hidup. Persen penutupan karang berdasarkan pada kategori dan persentasi
karang hidup life form. Data persen penutupan karang hidup yang diperoleh berdasarkan metode LIT dihitung berdasarkan rumus berikut ini :
Dimana : Ni = Persen penutupan karang li = Panjang total life form jenis ke-i
L = Panjang transek 70 m
Data kondisi penutupan terumbu karang yang diperoleh dari persamaan di atas kemudian dikategorikan berdasarkan Gomez dan Yap 1988 yaitu :
a. 75 - 100
: Sangat baik b.
50 - 74.9 : Baik
c. 25 - 49.9
: Sedang d.
0 - 24.9 : Rusak
2. K elimpahan ikan karang Kelimpahan ikan karang individutransek dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
3. Keanekaragaman ikan karang Analisis keanekaragaman jenis karang batu dan ikan karang menggunakan
nilai indeks keanekaragaman Shannon Shannon diversity index = H’ Shannon, 1948 ; Zar, 1996. Rumus untuk nilai H’ adalah :
dimana pi = niN ni = frekuensi kehadiran jenis i
N = frekuensi kehadiran semua jenis 4. Kemerataan ikan karang
Analisis kemerataan jenis karang batu dan ikan karang menggunakan indeks kemerataan Pielou Pielou’s evenness index = J’ Pielou, 1966 ; Zar,
1996 dengan rumus sebagai berikut :
dimana Hmax = ln S S = jumlah jenis
5. K elimpahan megabenthos Kelimpahan
megabenthos individutransek
dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
+ , - .
+
3.3.2 Analisis data sosial
Analisis data sosial dilakukan dengan metode pendekatan deskriptif dan kontekstual yakni menjelaskan semua kejadian yang ditemukan dalam penelitian
untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai : a persepsi, masyarakat terhadap KKLD, b keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan
KKLD dan c pola pemanfaatan sumberdaya terumbu karang.
3.3.3 Penyusunan skenario pengelolaan KKLD
Penyusunan skenario pengelolaan KKLD merupakan bagian penting dari pengelolaan KKLD secara adaptif adaptive management. Tujuan
menggunakan skenario adalah untuk membantu mengubah pola pikir yang sudah mapan tentang bagaimana segala sesuatu berlangsung sehingga lebih
siap menghadapi ketidakpastian di masa depan dan mempertimbangkan akibat dari tindakan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Ketika perubahan terjadi
sangat cepat atau pada saat keadaan kompleks, pola pikir yang sudah mapan sering didasarkan pada alasan yang sudah tidak berlaku lagi atau atas dasar
pengamatan terbatas yang menghambat kita untuk melihat hubungan - hubungan baru Wollenberg et al. 2001.
Wollenberg et al. 2001 mengemukakan bahwa skenario sangat berguna terutama untuk situasi dimana kompleksitas dan ketidakpastian tinggi.
Seandainya pengelolaan KKLD lebih sederhana dan dapat diprediksi maka dapat menggunakan proyeksi, yang didasarkan pada kecenderungan yang ada pada
saat ini. Namun demikian, kompleksitas dan ketidakpastian merupakan ciri kebanyakan situasi, sehingga proses - proses kreatif untuk mengantisipasi
perubahan seperti skenario menjadi sangat berguna. Skenario yang dikembangkan adalah skenario jalur. Skenario ini
digunakan untuk membandingkan kondisi sekarang dan kondisi yang diinginkan di masa depan sehingga dapat menyusun strategi untuk melakukan perubahan.
4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Natuna 4.1.1 Penetapan kawasan konservasi laut daerah