Rumusan Permasalahan Tujuan Penelitian

berinteraksi dengan ekosistem terumbu karang, d terkendalinya pemanfaatan ekosistem terumbu karang yang berpotensi menyebabkan kerusakan, e tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dalam pemanfaatan sumberdaya ikan dan ekosistem terumbu karang yang berkelanjutan, f terlaksananya fungsi kelembagaan desa untuk berperan serta menyalurkan aspirasi masyarakat dalam setiap tahapan pengelolaan ekosistem terumbu karang, dan g terpeliharanya tertib administrasi dalam bidang perijinan pemanfaatan ekosistem terumbu karang melalui pemberdayaan sistem pengawasan berbasis masyarakat. Pelletier et al. 2005 mengemukakan bahwa kinerja keberhasilan KKLD dapat diukur dari 3 sudut pandang penting yakni ekologi, ekonomi dan sosial. Beberapa variabel ekologi yang dapat diukur di antaranya ialah a kekayaan spesies dan indeks keanekaragaman, b kelimpahan invertebrata, c penutupan karang, d distribusi spasial spesies, e komposisi spesies dan kepadatan relatif. Variabel ekonomi yang dapat diukur di antaranya adalah a biaya pengelolaan, b jumlah kunjungan dan pengeluaran kasar secara langsung terkait dengan KKLD, c perubahan dalam upaya penangkapan ikan. Kemudian variabel sosial yang dapat diukur ialah a persepsi masyarakat, b frekuensi pertemuan antara masyarakat dan pengelola KKLD. Mempertimbangkan tujuan dan sasaran pengelolaan KKLD tersebut di atas, perlu dilakukan suatu penelitian kajian dampak KKLD terhadap ekosistem terumbu karang dan kondisi sosial masyarakat. Lagi pula studi seperti ini belum pernah dilakukan di Kepulauan Natuna.

1.2 Rumusan Permasalahan

Beberapa studi sebelumnya memberikan pembuktian ilmiah yang cukup kuat bahwa penerapan kawasan konservasi laut KKL akan memberikan dampak ekologis terhadap ekosistem perairan dan biota laut. Roberts dan Hawkins 2000 mengemukakan bahwa KKL dengan suatu kawasan “larang-ambil” yang cukup substansial di dalamnya menyebabkan peningkatan biomas ikan, ukuran ikan yang lebih besar dan komposisi spesies yang lebih banyak. Selanjutnya KKL dapat menjadi alat untuk perlindungan tempat - tempat sensitif, seperti pemijahan ikan khususnya ikan karang Johannes 1998. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah KKL memegang peranan penting bagi pelestarian dan pengelolaan terumbu karang. KKL membantu menjaga sumber - sumber larva karang dari daerah yang telah rusak Westmacott et al. 2000. Secara garis besar pembentukan KKLD di Kabupaten Natuna memiliki tujuan yang merupakan perpaduan dari kepentingan ekologis, sosial dan ekonomi. Kepentingan ekologis terwakili oleh tujuan melindungi dan melestarikan ekosistem terumbu karang. Sementara itu tujuan sosial dan ekonomi yang ingin dicapai adalah terciptanya sistem dan mekanisme pengelolaan ekosistem terumbu karang berbasis masyarakat serta adanya kepastian hukum dalam pemanfaatan potensi ekonomi dan jasa lingkungan ekosistem terumbu karang dan pada akhirnya diharapkan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. Untuk memastikan apakah tujuan tersebut telah dicapai serta berbagai permasalahan yang dihadapi, maka dalam penelitian ini dilakukan kajian terhadap aspek tersebut. Secara singkat permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : “Bagaimana dampak KKLD di Kabupaten Natuna terhadap keberadaan ekosistem terumbu karang dan kondisi sosial masyarakat”.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan : 1 Mengkaji dampak KKLD terhadap kondisi ekologi terumbu karang berupa persentasi tutupan karang hidup, kelimpahan ikan karang, keanekaragaman dan kemerataan ikan karang, serta kelimpahan megabenthos. 2 Mengkaji kondisi sosial masyarakat terkait keberadaan KKLD berupa persepsi masyarakat terhadap KKLD, keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan KKLD dan pola pemanfaatan sumberdaya terumbu karang. 3 Menyusun skenario pengelolaan KKLD yang merupakan bagian penting dari pengelolaan secara adaptif adaptive management untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan.

1.4 Kerangka Pendekatan Penelitian