Peningkatan persentasi tutupan karang hidup hanya ditemukan di Kabupaten Natuna, yakni naik sebesar 5, 59 tahun 2007 t1 dibandingkan periode
pengamatan tahun 2004 sebagai titik awal pengamatan t0.
Gambar 12 Boxplot persentasi tutupan karang hidup tahun 2007 dan 2009 di perairan Desa Teluk Buton.
5.1.2 Kelimpahan, keanekaragaman dan kemerataan ikan karang
Hasil pengamatan tahun 2009 terhadap kondisi ikan di dua stasiun penelitian, ditemukan sebanyak 52 jenis ikan karang yang termasuk dalam 16
suku, dengan nilai kelimpahan sebesar 22814 individu ha Lampiran 3. Ikan - ikan tersebut dapat dibedakan atas 3 kelompok mengikuti cara English et al.
1997, yakni kelompok ikan target, ikan indikator, dan kelompok major. Ikan target dijumpai sebanyak 15 jenis mewakili 9 suku, ikan indikator dari suku
Chaetodontidae sebanyak 10 jenis, dan ikan kelompok major sebanyak 27 jenis mewakili 7 suku.
Berdasarkan jumlah jenis untuk setiap suku pada kelompok ikan target, maka terlihat bahwa suku yang dominan adalah suku Serranidae 5 jenis dan
Siganidae 3 jenis. Sedangkan suku lainnya masing - masing hanya ditemukan 1 jenis Gambar 13. Dilihat dari komposisi makanan utamanya, suku Serranidae
tergolong hewan karnivora, sedangkan suku Siganidae tergolong herbivora. Suku - suku lainnya yang tergolong karnivora dari ikan target ini adalah suku
Lutjanidae Kakap, Nemipteridae Kerisi, Mullidae Biji Nangka, dan Labridae Nuri - Nuri. Sedangkan suku - suku yang herbivora adalah Kyphosidae. Ekor
kuning yang merupakan bagian dari suku Caesionidae menurut Carpenter 1987 pada umumnya mengkonsumsi zooplankton sebagai makanannya plankton
feeder.
Gambar 13 Komposisi dan distribusi suku ikan target dan ikan major di perairan Desa Teluk Buton.
Jenis - jenis dominan dari kelompok ikan target adalah Pterocaesio chrysozona, dan Lutjanus decussatus.
Masyarakat nelayan di Desa Teluk Buton telah memanfaatkan berbagai jenis ikan karang dari suku - suku di atas untuk
kebutuhan protein di daerah setempat sejak lama. Penangkapan semua ikan
suku - suku di atas pada umumnya dengan menggunakan berbagai alat seperti pancing, bubu, kelong pantai, jaring insang gillnet. Hasil tangkapan nelayan
tersebut, disamping digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri juga dijual untuk mencukupi kebutuhan protein lokal.
Untuk kelompok ikan major selama penelitian ditemukan sebanyak 27 jenis yang mewakili 7 suku Lampiran 5. Dilihat dari jumlah jenis dari kelompok ikan
major didominasi oleh suku Pomacentridae dan Labridae Gambar 13. Jenis -
jenis yang dominan adalah Chromis viridis, Neopomacentrus filamentosus, Abudefduf bengalensis dan Dascyllus reticulatus. Hasil penelitian ini sama
seperti dilaporkan oleh Adrim 2007, yang menemukan suku Pomacentridae dan Labridae mendominasi kelompok ikan major baik dari segi jumlah jenis maupun
kelimpahan pada kedalaman 3 meter dan 10 meter di Perairan Pulau Enggano Propinsi Bengkulu.
Selanjutnya sebanyak 10 jenis ikan Kepe - Kepe yang merupakan kelompok ikan indikator ditemukan selama penelitian, menempati tiga marga
yakni Chaetodon 8 jenis, Chelmon 1 jenis, dan Heniochus 1 jenis. Selengkapnya jenis - jenis ikan indikator tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3.
Kelimpahan dan sebaran ketiga marga tersebut ditunjukkan pada Gambar 15. Dari total individu keseluruhan, marga yang paling dominan adalah Chaetodon
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 24
TLB 01 TLB 02
Stasiun Penelitian
Kelompok Ikan Target
+ , -
. +
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 24
TLB 01 TLB 02
Stasiun Penelitian
Kelompok Ikan Major
- + ,
90.91 , marga Heni stasiun 1, dan tidak diju
kelimpahan yang paling
Gambar 14 Kelimpahan Tidak terlihat keter
ikan total individu dengan dengan ikan Kepe - Kep
3 jenis Kepe - Kepe yang Hindia saja tergolong fa
triangulum, dan Chaetod Ikan Kepe - Kepe
Chaetodon beneti 21.2 berbeda dengan komuni
al. 1991 mengemukak 85,2 mendominasi s
laut dangkal yang biasa terdapat jenis ikan Kepe
Hasil analisis inde berdasarkan kelimpaha
Shannon-Wiener H-ln b J’ berkisar antara 0.57
ikan karang H’, J’ tahun
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 24
Indiv idu
eniochus 6.06, dan Chelmon 3.03 dijum dijumpai pada stasiun 2. Marga Chelmon 3.03
ng rendah dan dijumpai hanya di stasiun 1.
pahan marga Chaetodon di perairan Desa Teluk Buton terkaitan yang jelas antara tinggi rendahnya k
engan tutupan karang batu. Namun diduga kete epe jenis tertentu. Di antara keseluruhan jenisny
ang merupakan fauna ikan yang tersebar hanya ong fauna endemik yaitu Chaetodon guttatissimus, C
haetodon falcula Adrim 2007. epe yang dominan adalah Chaetodon trifasciatus
21.21, dan Chaetodon octofasciatus 9.09. unitas ikan Kepe - Kepe di Pulau - Pulau Seribu
kan bahwa ikan Kepe-Kepe jenis Chaetodon octo i secara ekstrim dan jenis tersebut lebih menyukai
sanya relatif keruh. Di perairan Desa Teluk B epe-Kepe yang dominan secara ekstrim.
deks ekologi terhadap ikan karang di Desa Te han individu, diperoleh bahwa indeks keanek
berkisar antara 1.99 - 2.56 dan indeks kemerat - 0.72. Gambar 15 menunjukkan histogram inde
un 2009 dan tahun 2007.
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
22 24
TLB 01 TLB 02
Stasiun Penelitian
Kelompok Ikan Indikator
Heniochus Chelmon
Chaetodon
umpai pada memiliki
uton. a kelimpahan
eterkaitannya nya terdapat
hanya di Lautan Chaetodon
atus 36.36,
. Hasil ini bu. Adrim et
octofasciatus ukai perairan
Buton tidak Teluk Buton
ekaragaman ataan Pielou
deks ekologi
Odum 1971 men komunitas dinyatakan ti
besar dari 3 komunitas perairan Desa Teluk Buto
berarti tidak terjadi pemu antara 0-1.
Gambar 15 Hasil analis karang di p
Berdasarkan Gam maupun nilai indeks kem
penurunan. Penurunan karang tertentu, mis
mendominasi pada stas tercirikan dari nilai in
Ikan yang mendominas konsumsi.
Hal yang sama j mendominasi di stasiu
Ikan jenis ini termasuk dalam ekosistem terumb
Gambar 15 di ata kemerataan jenis ika
keanekaragaman jenis
1
2 2
2 2
2
engemukakan bahwa Indeks Shannon - Wiener k tidak stabil, 1-3 komunitas dinyatakan sedang
s dinyatakan stabil. Dengan demikian komunit uton dapat dinyatakan moderat. Indeks kemerataa
usatan individu pada satu jenis tertentu. Indeks
nalisis nilai indeks keanekaragaman dan kemerataa perairan Desa Teluk Buton tahun 2007 dan 2009
mbar 15 di atas, terlihat baik nilai indeks keanek emerataan ikan karang di dua stasiun penelitian m
unan ini diduga terjadi karena adanya dominansi isalnya ikan jenis Pterocaesio chrysozona
asiun 1 dengan kelimpahan 550 individu. Keadaan indeks kemerataan jenis ikan karang yang
nasi tersebut termasuk dalam kategori ikan ta a juga terjadi pada stasiun 2. Ikan jenis Chrom
iun ini dengan kelimpahan 110 individu Lam k dalam suku Pomacentridae dan merupakan
bu karang. atas dan Lampiran 3, menunjukkan bahwa ni
kan karang berbanding lurus dengan nil enis ikan karang. Artinya stasiun penelit
1
0.90 0.82
0.57 0.72
1
1 2
Stasiun Penelitian 34
34 4
4
kecil dari 1, g moderat,
nitas ikan di an J’ tinggi
J’ berkisar
taan ikan dan 2009.
eanekaragaman an mengalami
nansi jenis ikan ona
, sangat eadaan ini juga
ang rendah. target ikan
hromis viridis ampiran 3.
an ikan major nilai indeks
nilai indeks litian yang
memperlihatkan nilai indeks keanekaragaman ikan karang yang tinggi, juga menunjukkan nilai kemerataan ikan karangnya tinggi dan sebaliknya. Hasil
pengamatan ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya tahun 2007, yang dilakukan oleh tim CRITC LIPI.
5.1.3 Kelimpahan megabenthos