3.4.1. Persiapan
Pada tahap ini dilakukan penetapan tujuan dan pengumpulan informasi awal mengenai tapak yang akan digunakan sebagai langkah awal untuk mengarahkan
perencanaan obyek wisata sejarah GJ45B dan digunakan sebagai bahan untuk mengajukan usulan penelitian. Selain itu pada tahapan ini dilakukan perumusan
masalah, dan batasan penelitian, serta pengurusan surat perijinan penelitian pada instansi pemerintah daerah dan juga pihak-pihak terkait.
3.4.2. Inventarisasi
Tahap inventarisasi merupakan tahapan pengumpulan data dan semua informasi yang berhubungan dengan tapak baik berupa kondisi tapak atau faktor-
faktor lain yang mempengaruhi hasil dalam perencanaan tapak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder dengan
menggunakan metode survei lapang dan studi pustaka. Secara garis besar data yang dikumpulkan terdiri dari data fisik dan biofisik, data kesejarahan, dan data
wisata Tabel 1.
Tabel 1Bentuk dan jenis data
No. Jenis Data
Bentuk Data Cara Pengambilan
Sumber I.
Fisik dan Biofisik
1 Tata guna lahan
spasial, deskriptif studi pustaka
BAPPEDA 2
Iklim spasial, deskriptif
studi pustaka, survei BAPPEDA
3 Tanah
spasial studi pustaka, survei
BAPPEDA 4
Visual spasial
survei Tapak
5 Topografi
spasial studi pustaka
BAPPEDA, BIG 6
Hidrologi spasial
studi pustaka, survei BAPPEDA
7 Vegetasi
spasial, deskriptif studi pustaka, survei
BAPPEDA II.
Kesejarahan
1 Sejarah
deskriptif wawancara, studi
pustaka BAPPEDA, Ahli Sejarah,
Disparbudpora 2
Persepsi Masyarakat deskriptif kuantitatif
wawancara, kuisioner narasumber, responden
III. Wisata
1 Atraksidaya tarik
wisata tabular, spasial
survei Tapak
2 Sarana dan prasarana
tabular, spasial studi pustaka, survei
Disparbudpora, tapak 3
Pengunjung tabular, deskriptif
studi pustaka, survei Disparbudpora, tapak
4 Aksesibilitas
spasial survei
Tapak 5
Kebutuhan Pengelola deskriptif
studi pustaka, survei Tapak
6 Peraturan dan kebijakan deskriptif
studi pustaka BAPPEDA,
Disparbudpora
Data primer diperoleh melalui pengukuran dan pengamatan secara langsung di lapangan, wawancara dengan narasumber dan penyebaran kuisioner kepada
responden dan terhadap pihak yang terkait yang dibutuhkan. Demografi responden sebelumnya telah ditentukan berdasarkan kelas umur dan tingkat
pendidikan. Jumlah responden yang diambil sebanyak 30 orang, dengan komposisi responden terdiri dari 10 orang dalam tapak dan 20 orang di luar tapak.
Penyebaran kuisioner dalam tapak dilakukan pada hari kerja dan hari libur. Hal ini dilakukan guna mengetahui preferensi responden secara acak.
Selain menggunakan kuisioner, persepsi masyarakat juga diperoleh melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Dinas Pemuda, Olahraga
dan Pariwisata serta pendapat ahli sejarah dan budayawan yang ada di Kabupaten Bekasi. Beberapa tokoh masyarakat dan juga sejarawan yang menjadi narasumber
untuk penelitian ini adalah Bapak Abdul Khoir yang merupakan tokoh masyarakat dan sejarawan di Kota Bekasi, dari pihak pemerintahan Kabupaten Bekasi adalah
Bapak H. Uno Taruno dari bagian inspeksi Kabupaten Bekasi, selanjutnya dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga yaitu Ibu Retno Pratiwi, kemudian dari
Kantor Administrasi Veteran Kanminvet yaitu Bapak Edi B. Somad yang merupakan saksi sejarah perjalanan GJ45B.
Data sekunder diperoleh melalui badan-badan atau instansi terkait dan studi pustaka yang dapat berasal dari buku acuan, data informasi, peta dan dokumen
dari berbagai instansi pemerintah. Data primer dan sekunder tersebut nantinya akan diolah untuk dijadikan bahan analisis potensi dan kendala dalam lanskap
pada tahap selanjutnya yaitu tahap analisis.
3.4.3. Analisis
Analisis data dilakukan guna memenuhi tujuan identifikasi karakter tapak dan potensi kendala pengembangan wisata di GJ45B. Metode analisis yang
diterapkan berupa analisis spasial dan deskriptif. Analisis dilakukan terhadap aspek fisik dan biofisik, kesejarahan, dan aspek wisata Tabel 2.
Tabel 2Kriteria Analisis Data
No. Aspek
Bobot Variabel
Kriteria Skor
I. Fisik dan Biofisik 1
Tata Guna Lahan Kondisi tapak dengan
penggunaan menurut RTRW Deskriptif
2 Iklim
Kenyamanan untuk aktifitas Deskriptif
3 Tanah
Sifat fisik dan kimia Deskriptif
4 Visual
Kualiatas visual tapak Deskriptif
5 Topografi
30 Kesesuaian pengembangan wisata
Sesuai 0-15 3
cukup sesuai 15-25 2
tidak sesuai 25 1
6 Hidrologi
Ketersediaan Deskriptif
7 Vegetasi
Jenis, jumlah dan distribusi Deskriptif
II. Kesejarahan 40
1 Keaslian
20 Kondisi situs
Keaslian lebih dari 80 3
Keaslian 30-80 2
Keaslian 30 1
2 Keunikan
Nilai situs Deskriptif
3 Nilai sejarah
Kondisi situs Deskriptif
4 Keutuhan
20 Kondisi situs
keutuhan 80 3
keutuhan 30-80 2
Kutuhan 30 1
5 Estetika
Kondisi situs Deskriptif
6 Kejamakan
Kondisi situs Deskriptif
7 Keistimewaan
Nilai situs Deskriptif
III. Wisata 1
Atraksidaya tarik wisata
30 Jenis
Daya tarik elemen tinggi 3
Daya tarik elemen sedang 2
Daya tarik elemen rendah 1
2 Sarana Prasarana
Jenis dan kondisi Deskriptif
3 Pengunjung
Persepsi dan Preferensi Deskriptif
4 Aksesibilitas
Ketersediaan dan kondisi fisik Deskriptif
5 Kebutuhan
Pengelola -
Deskriptif 6
Peraturan dan kebijakan
Peraturan terkait pelestarian dan pengembangan
Deskriptif
Sumber: Gunn 1993, Harris dan Dines 1988, Nurisjah dan Pramukanto 2001, Hardjowigeno, dkk. 1994 Modifikasi
1 Aspek Fisik dan Biofisik
Aspek biofisik dianalisis untuk mengetahui karakteristik lanskap yang direncanakan serta potensi dan kendala tapak untuk dikembangkan sebagai area
wisata sejarah. Analisis secara deskriptif akan dilakukan pada komponen tata