Masa Pendudukan Jepang Perencanaan Lanskap Obyek Wisata Sejarah Gedung Juang 45 Bekasi Jawa Barat

terjadi pada pukul 05.30-08.00 WIB dan juga diatas pukul 16.00 WIB. Kemacetan ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah karena tapak berada dekat sekali dengan Pasar Tambun dan juga pabrik yang terdapat di sepanjang jalan menuju GJ45B. b. Sirkulasi Akses untuk masuk GJ45Bberupa gerbang yang berukuran cukup besar dengan material beton dan jalan masuk berupa material kerikil. Ukuran dari lebar gerbang sekitar 5m dan merupakan satu-satunya akses untuk keluar-masuk areaGJ45B. Dalam areaGJ45Btidak terlihat adanya sirkulasi yang cukup jelas, setiap bangunan yang ada hanya dihubungkan oleh area terbuka yang ditutupi oleh kerikil. Namun pada sebelah barat GJ45Bterdapat jalur sirkulasi berupa pavement semen menuju ke halaman belakang gedung. Sedangkan di sebelah timur dari GJ45Btidak terdapat sirkulasi yang jelas. Kemudian tidak ada akses untuk menuju batas tapak di utara gedung yang kini ditumbuhi oleh semak belukar. 4 Pengunjung GJ45Bbelum ditujukan untuk kegiatan wisata oleh karenanya dalam area ini jarang ditemui pengunjung. Pengguna tapak saat ini adalah pegawai Kanminvet dan Dinas Pemadam Kebakaran serta siswa sekolah dasar SD, Pendidikan Anak Usia Dini PAUD, dan komunitas-komunitas yang ada di Kota dan Kabupaten Bekasi seperti Bekasi Foto dan Komunitas Sepeda Ontel Bekasi. Intensitas pengunjung GJ45B setiap harinya sangat kecil bahkan dapat dikatakan tidak ada. Jika ada kegiatan, umumnya berlangsung dari siang hari sampai sore hari yaitu antara pukul 09.00-16.00 WIB dan berlangsung pada hari libur atau akhir pekan. Pengguna tapak umumnya memanfaatkan ruang terbuka GJ45B sebagai ruang publik dan juga sarana edukasi tentang profesi pemadam kebakaran bagi siswa SD. Menurut keterangan pihak Pemadam Kebakaran yang menempati halaman depan GJ45B, dapat diketahui bahwa beberapa SD dan PAUD disekitar GJ45B sering memanfaatkan halaman depan GJ45B sebagai area berkumpul untuk belajar. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada hari Rabu di setiap minggunya. Ko nd isi sirkula si m e nuju ta p a k d a ri a ra h Ko ta Be ka si Ko nd isi sirkula si m e nuju ta p a k d a ri a ra h Ka b up a te n Be ka si C ib itung Gambar 23Kondisi aksesibilitas menuju GJ45B Sumber: dokumentasi pribadi Data tersebut menunjukan bahwa pengunjung potensial GJ45B tidak hanya masyarakat Kabupaten Bekasi tetapi hingga masyarakat Kota Bekasi. Keberadaan pengunjung umum dan juga pengunjung anak-anak pada tapak merupakan sebuah potensi wisatawan yang dapat dikembangkan. 5 Peraturan dankebijakan Peraturan dan kebijakan yang membahas mengenai peran serta pemerintah dalam pengembangan GJ45B sebagai aset sejarah masih sangat kurang. GJ45B yang diperkirakan telah berumur lebih dari 100 tahun masih belum terdaftar sebagai benda cagar budaya di Dinas Pariwisata, Budaya dan Olahraga Kabupaten BekasiBadisbudparpora, 2013. Pada tahun 2010 Dinas Pariwisata, Budaya dan Olahraga Kabupaten Bekasi mulai menyusun draft Rancangan Peraturan DaerahRAPERDA seni dan budaya, yang berisi tentang daftar kesenian, benda, dan situs yang berpotensi sebagai obyek wisata. Dalam draft tersebut juga terdapat Pengajuan GJ45B sebagai Benda Cagar Budaya di Kabupaten Bekasi.Dengan adanya pengajuan GJ45B sebagai benda cagar budaya merupakan sebuah keuntungan untuk kegiatan pelestarian GJ45B sebab hal tersebut dapat memperkuat aspek legal dalam kegiatan pelestarian GJ45B.

5.2. Hasil Analisis

Analisis pada tapak dilakukan dengan cara deskriptif dan spasial pada masing-masing aspek untuk melihat potensi tapak sebagai lanskap wisata sejarah. Peta analisis kemiringan lahan, peta nilai kesejarahan, dan peta atraksi daya tarik obyek dioverlay dengan mengacu pada bobot masing-masing kriteria. Bobot setiap kriteria secara berurutan adalah 30, 40, dan 30. Berdasarkan peta komposit hasil overlay dari setiap aspek yang telah dianalisis, didapatkan area dengan tiga tingkat kesesuaian untuk pengembangan wisata Gambar 24, yaitu: 1 Area dengan tingkat kesesuaian tinggi untuk wisata sejarah Area dengan tingkat kesesuaian tinggi merupakan area pada tapak yang memiliki kondisi fisik-lingkungan yang sangat mendukung untuk kegiatan wisata. Selain itu area ini juga memiliki nilai kesejarahan yang tinggi di dalam tapak dan memiliki elemen dengan daya tarik yang tinggisehingga area ini sangat sesuai sebagai kawasan wisata sejarah. Area ini memiliki luas 2.300,98m 2 . Pada area ini juga dapat dibangun fasilitas-fasilitas interpretasi dengan tetap memperhatikan kerentanan tiap elemen pembentuknya.Kegiatan yang berlangsung pada area ini dibatasi untuk tetap mempertahankan dan menjaga keaslian pada tapak. 2 Area dengan tingkat kesesuaian sedang untuk wisata sejarah Area dengan tingkat kesesuaian sedang 7.672,52m 2 merupakan area dengan kondisi fisik lingkungan yang mendukung untuk kegiatan wisata. Namun kurang memiliki nilai kesejarahan dan daya tarik yang cukup tinggi. Pada area ini dapat dikembangkan fasilitas penunjang wisata dan interpretasi. Kegiatan yang berlangsung pada area ini dapat beragam jumlahnya namun tetap dibatasi untuk pelestarian sumberdaya tapak.