17 Februari 1950. Panitia Amanat Rakyat Bekasi menyampaikan tuntutan rakyat Bekasi yang berbunyi :
1. Penyerahan kekuasaan Pemerintah Federal kepada Republik Indonesia. 2. Pengembalian seluruh Jawa Barat kepada Negara Republik Indonesia.
3. Tidak mengakui lagi adanya pemerintahan di daerah Bekasi, selain Pemerintahan
Republik Indonesia. 4. Menuntut kepada pemerintah agar nama Kabupaten Jatinegara diganti menjadi
Kabupaten Bekasi. Upaya para pemimpin Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk memperoleh
dukungan dari berbagai pihak terus dilakukan. Diantaranya melalui pendekatan terhadap para pemimpin Masjumi, tokoh militer Mayor Lukas Kustaryo dan Moh.
Moefreini Mukmin di Jakarta.
Pengajuan usul tersebut dilakukan tiga kali antara bulan Februari sampai dengan bulan Juni 1950 hingga akhirnya setelah dibicarakan dengan DPR RIS dan
Mohammad Hatta menyetujui penggantian nama Kabupaten Jatinegara menjadi Kabupaten Bekasi . Persetujuan pembentukan Kabupaten Bekasi semakin kuat
setelah dikeluarkannya Undang-undang No. 14 Tahun 1950. Kabupaten Bekasi secara resmi dibentuk dan ditetapkan tanggal 15 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi
Kabupaten Bekasi BAPPEDA, 2012.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Data dan Analisis
5.1.1. Kondisi Awal Tapak
GJ45B memiliki luas 1,78 Ha. Lokasinya berada di Jalan Sultan Hasanudin No. 5 Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat. Secara geografis GJ45B berada pada koordinat 6°1533LS 107°317BT. GJ45B memiliki deliniasi yang jelas dengan kawasan di sekitarnya
yaitu berupa batas pagar beton yang merupakan eksisting tapak. Batasan tapak yaitu:
Sebelah Utara : Stasiun Tambun
Sebelah Timur : Pemukiman
Sebelah Barat : Pemukiman dan lahan kosong
Sebelah Selatan : Jl. Sultan Hasanudin
Saat ini GJ45B difungsikan sebagai Gudang obat dan kantor Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi.Sebelumnya GJ45B sempat menjadi
museum dan perpustakaan di Bekasi. Dalam komplek GJ45B terdapat beberapa bangunan yang diantaranya merupakan benda yang tergolong sebagai benda cagar
budaya. Namun, dalam area tersebut juga terdapat beberapa bangunan baru yang tidak memiliki kesamaan tema dengan bangunan utama sebab selama masa
penggunaannya bangunan baru tersebut dikembangkan oleh dinas yang pernah berkantor di sana. Gambar 5 dan 6 menunjukan kondisi eksisting tapak.
Aktifitas yang terdapat di GJ45B umumnya hanya berupa kegiatan pemanfaatan fasilitas gedung dan pengelolaan unit Dinas Pemadam Kebakaran.
Aktifitas wisata pada GJ45B belum dikembangkan walaupun pada waktu tertentu gedung ini sering digunakan oleh siswa dari taman kanak-kanak dan sekolah dasar
untuk kegiatan edukasi dan rekreasi namun kegiatan tersebut tidak ada kaitannya dengan keberadaan GJ45B sebagai area bersejarah.
5.1.2. Aspek Fisik dan Biofisik
1 Tata Guna Lahan Sekitar Tapak
Menurut dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Bekasi tahun 2011-2031,Kecamatan Tambun Selatan merupakan daerah yang diperuntukan
sebagai kawasan industri. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pabrik yang beroperasi di kawasan tersebut.
Selain sebagai kawasan industri pada kawasan Tambun juga terdapat penggunaan lahan yang beragam yaitu untuk pemukiman, perdagangan, sarana
peribadatan, sekolah dan fasilitas umum lainnya. Pola perkembangan pada kawasan di sekitar tapak sebagian besar mengikuti alur sirkulasijalan Strip Development. Hal ini
menyebabkan perubahan penggunaan lahan yang berdampak terhadap aspeksosial maupun ekonomi masyarakat. Dari segi sosial, masyarakat yang berada di sepanjang
jalan memiliki adaptasi yang lebih cepat terhadap perubahan dibandingkan dengan masyarakat yang jauh dari jalan.Hal ini diperkirakan dapat mempengaruhi keberadaan
GJ45B sebagai area bersejarah yang berbatasan langsung dengan Jalan Sultan Hasanudin sebagai jalan utama yang menghubungkan Kota dan Kabupaten Bekasi.
1. Sig na g e ta p a k
2. Ba ng una n uta m a G J45B 3. Ha la m a n d e p a n G J45B
5. Ha la m a n b e la ka ng G J45B
8. Ha la m a n b e la ka ng G J45B 6. Pa viliun d i b a g ia n kiri G J45B
7. Ha la m a n b e la ka ng G J45B 4. Ha la m a n d e p a n G J45B
Gambar 5Kondisi eksisting tapak
Sumber: dokumentasi pribadi