Dari Tabel 5 di atas terlihat bahwa di Kecamatan Cigudeg ditemukan jenis tanah Inceptisol, Andisol dan Alfisol. Demikian juga di Kecamatan Sukamakmur
ditemukan jenis tanah tersebut ditambah Ultisol, sedangkan di Kecamatan Babakan Madang tidak ditemukan jenis tanah Alfisol. Dari Tabel 5 tersebut juga
dapat dilihat bahwa tanah pada ketiga kecamatan tersebut didominasi oleh tanah Inceptisol dan Andisol. Tanah Andisol dan tanah Inceptisol yang terbentuk dari
abu volkan umumnya memiliki bulk density rendah Hardjowigeno, 1986, gembur atau sangat gembur, tidak lekat sampai agak lekat dan tidak plastis sampai
agak plastis. Hal ini menyebabkan tanah mudah diolah, dan perkembangan akar tanaman cukup baik Rachim, 2007. Namun jika berada pada posisi landscape
yang ekstrim seperti lereng gunung dimana proses erosi berlangsung secara aktif, maka tanah ini lebih mudah terdegradasi. Permasalahan lainnya, kebiasaan petani
dalam membudidayakan komoditas sayuran yang tidak menerapkan teknik konservasi secara baik menyebabkan tanah menjadi mudah tererosi.
4.4. Sifat Fisika dan Kimia Tanah
Secara keseluruhan data sifat fisik dan kimia tanah di lokasi penelitian di sajikan pada Lampiran 6. Penetapan sifat fisika dan kimia tanah di daerah
pengkajian ditentukan dari contoh tanah yang telah diambil secara komposit dari beberapa pewakil yang dianggap representatif dan dianalisis di laboratorium.
Kisaran umum sifat fisik dan kimia tanah di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 6.
Tekstur tanah merupakan perbandingan relatif fraksi pasir, debu, dan liat. Berdasarkan hasil analisis laboratorium menunjukkan tekstur tanah di lokasi
penelitian bervariasi mulai dari tekstur liat, liat berdebu, lempung liat berdebu, lempung berliat, lempung liat berpasir, dan lempung berdebu. Namun secara
umum tekstur di lokasi penelitian didominasi oleh liat dan liat berdebu. Struktur tanah diamati secara deskriptif di lapangan. Pada tanah lapisan
atas memiliki struktur yang didominasi oleh struktur granular dan gumpal membulat. Hal ini disebabkan karena di lokasi penelitian merupakan daerah
beriklim basah dengan curah hujan yang cukup tinggi, sehingga terbentuk struktur tanah granuler pada lapisan atas dan gumpal di horison bawah Hardjowigeno,
2007.
Tabel 6. Sifat fisik dan kimia tanah di lokasi penelitian
No Variabel
Kecamatan Cigudeg
Babakan Madang Sukamakmur
1 Kelas Tekstur
liat liat
liat berdebu 2
Struktur granular
granular gumpal membulat
3 Bulk Density gcc
1.02 0.99
1.08 4
Permeabilitas cmjam agak cepat
cepat cepat
5 pH
masam masam
masam 6
C-organik sedang
rendah sedang
7 N-total
sedang rendah
sedang 8
P Bray I ppm sangat rendah
sangat rendah sangat rendah
9 Ca me100g
sangat rendah sangat rendah
rendah 10
Mg me100g rendah
sedang sedang
11 K me100g
rendah rendah
sedang 12
Na me100g rendah
rendah sedang
13 KTK me100g
sedang rendah
rendah 14
KB Sangat rendah
rendah rendah
15 Kejenuhan Al
rendah rendah
Sangat rendah Sumber : Hasil deskripsi dan analisis tanah Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, IPB.
Bulk density adalah perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah Hardjowigeno, 2007. Hasil analisis
laboratorium menunjukkan bahwa nilai bulk density di lokasi penelitian berkisar antara 0,86-1,37 gcc, namun umumnya didominasi oleh nilai bulk density dengan
kisaran 0,99-1,08 gcc. Beberapa jenis tanah mempunyai bulk density kurang dari 0,90 gcc, misalnya tanah Andisol seperti yang dijumpai di lokasi penelitian.
Permeabilitas adalah kemampuan tanah untuk meloloskan air yang biasanya di ukur dalam satuan cmjam. Permeabilitas tanah di lokasi penelitian
bervariasi mulai dari kelas lambat sampai cepat, namun secara umum didominasi oleh kelas cepat sampai agak cepat. Kondisi ini menyebabkan kemampuan tanah
untuk meloloskan air cukup baik, sehingga kemungkinan untuk terjadinya aliran permukaan kecil.
Reaksi tanah sangat mempengaruhi ketersediaan unsur hara dalam tanah. Analisis laboratorium menunjukkan bahwa tanah-tanah di daerah penelitian
mempunyai pH mulai dari kisaran sangat masam sampai agak masam, namun lebih didominasi oleh kelas masam. Kemasaman tanah ini akibat dari curah hujan
yang tergolong tinggi dan bahan pembentuk tanah berasal dari bahan volkan yang cenderung agak masam intermedier.
Analisis laboratorium menunjukkan bahwa kandungan C-org tanah di
lokasi penelitian bervariasi mulai dari sangat rendah hingga sangat tinggi. Namun, secara umum C-org di lokasi penelitian didominasi oleh kelas sedang sampai
rendah. Kadar N-total bervariasi dari sangat rendah sampai tinggi, yang didominasi kelas rendah sampai sedang. Kadar P-tersedia Bray I bervariasi dari
sangat rendah sampai rendah, yang didominasi kelas sangat rendah. Nilai KTK tanah di lokasi penelitian bervariasi dari rendah sampai sangat
tinggi, namun didominasi oleh kelas rendah sampai sedang. Kejenuhan basa di lokasi penelitian berkisar antara sangat rendah sampai sangat tinggi, yang
didominasi kelas sangat rendah sampai rendah. Hal ini menunjukkan bahwa basa- basa tanah sudah banyak yang tercuci oleh curah hujan yang tinggi melalui proses
erosi. Nilai Ca-dd berkisar antara sangat rendah sampai tinggi, yang didominasi oleh kelas sangat rendah sampai rendah, Mg-dd berkisar antara sangat rendah
sampai tinggi, yang didominasi oleh kelas rendah sampai sedang. K-dd berkisar antara sangat rendah sampai tinggi, yang didominasi oleh kelas rendah sampai
sedang. Na-dd berkisar antara sangat rendah sampai tinggi, yang didominasi oleh kelas rendah sampai sedang. Kejenuhan Al berkisar antara sangat rendah sampai
tinggi, yang didominasi oleh kelas sangat rendah sampai rendah. Dari gambaran sifat fisik tanah yang ada di lokasi penelitian, terlihat
bahwa tanah lapisan atas didominasi oleh struktur granular, bulk density rendah, dan permeabilitas cepat. Hal ini menunjukkan bahwa tanah mampu meloloskan
air dengan baik dan bersifat gembur sehingga mudah diolah. Namun demikian, dengan kondisi curah hujan yang tinggi maka sifat-sifat tanah tersebut
menyebabkan proses pencucian di lokasi penelitian berlangsung secara intensif, sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas sifat kimia tanah yang
intensif pula.
4.5. Keadaan Penduduk