34
6. Pembelajaran Matematika Konvensional
Istilah pembelajaran konvensional sama artinya dengan pembelajaran klasikal atau pembelajaran tradisional. Karena menurut KBBI 1990 : 459
“konvensional adalah tradisional“. Sedangkan tradisional sendiri diartikan sebagai sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma
dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun. KBBI 1990 : 959. Ulihbukit Karo-karo 1981 : 100 berpendapat bahwa “tradisional adakah tindakan ukuran
atau kriteria yang telah lama atau biasa dipakai“. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
konvensional adalah pembelajaran dimana guru memiliki sikap, cara berfikir dan bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada
secara turun temurun. Dalam pembelajaran konvensional, proses belajar mengajar didominasi oleh guru. Hal ini mengakibatkan siswa bersifat pasif, reseptif
sehingga antara siswa yang pintar dan kurang pintar mendapat perlakuan yang sama. Karena siswa hanya menerima apa yang disampaikan guru, ini akan
mengakibatkan siswa kurang inisiatif, sangat tergantung pada guru dan tidak terlatih untuk mencoba memecahkan masalah sendiri.
Menurut Soedjadi 2001 : 2 pembelajaran di sekolah-sekolah kita selama ini terpateri kebiasaan dengan urutan sajian pelajaran sebagai berikut : 1
diajarkan teori definisi teorema, 2 diberikan contoh soal dan 3 diberikan latihan soal.
Menurut Ulihbukit Karo-karo 1981 : 8 – 10, dalam pembelajaran matematika dengan metode konvensional melalui empat tahapan, yaitu :
1. Persiapan Guru membangkitkan perhatian dan minat siswa dengan mengulangi
bahan pelajaran yang telah diberikan, menerangkan tujuan yang hendak dicapai serta masalah yang hendak dipecahkan.
2. Penyajian bahan Menghubungkan bahan pelajaran baru dengan bahan yang telah
diketahui siswa, menuliskan dengan jelas judul dari bahan pelajaran baru kemudian dilanjutkan dengan skema bahan pelajaran yang ingin
disampaikan serta menjelaskannya.
3. Penilaian evaluasi Guru menanyakan bahan yang telah disampaikan baik setelah
pelaksanaan pembelajaran maupun terpisah dari kegiatan pembelajaran.
35 4. Penutup
Guru menyimpulkan isi dari bahan pelajaran yang baru saja disajikan, kemudian memberikan wakktu kepada siswa untuk mencatat, meresapi
dan memahaminya.
Pembelajaran konvensional lebih menekankan kepada menyampaikan pengetahuan kepada siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada
guru. Selama kegiatan pembelajaran, guru cenderung lebih mendominasi kegiatan pembelajaran dan hampir tidak ada interaksi antar siswa. Kebanyakan siswa hanya
mendengarkan dan menulis dengan tekun, hanya sedikit siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru, dengan kata lain siswa cenderung pasif.
Uraian diatas dapat dipandang sebagai kelemahan dari pembelajaran konvensional. Adapun kelebihan dari pembelajaran konvensional antara lain :
1. Dapat menampung kelas besar dan setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan penjelasan guru.
2. Kemampuan masing-masing siswa kurang mendapatkan perhatian, sehingga isi dari silabus dapat mudah diselesaikan.
3. Bahan pelajaran dapat diberikan secara urut sesuai kurikulum.
7. Kemampuan Awal