Ikan kuwe Caranx sp
sangat berhubungan dengan hakikat, model dan analisis kebijakan publik. Walaupun terdapat beberapa model kebijakan publik seperti model linier,
melingkar dan sebagainya, model hirarki kebijakan sering dijadikan referensi dalam analisis ekonomi kelembagaan dan ekonomi politik secara umum. Model
hirarki perumusan kebijakan mengenal tiga tingkatan, yaitu: 1 tingkatan politis kebijakan; 2 tingkatan organisasi institusi, aturan main; dan 3 tingkatan
implementasi. Menentukan suatu kebijakan perikanan, seharusnya kebijakan tersebut
harus memiliki data ilmiah. Keperluan data tersebut adalah untuk mencapai suatu kebijakan dan penegakan hukum yang efektif dalam pengelolaan sumberdaya
perikanan. Selain itu, dukungan kebijakan dan penegakan hukum diperlukan untuk kesesuaian alat tangkap yang sesuai dengan kondisi perairan. Intinya adalah
persyaratan data yang ilmiah akan menentukan arah kebijakan dan penegakan hukum yang efektif dalam pengelolaan sumberdaya perikanan Nwosu, 2011.
Kebijakan minapolitan sebagai konsep pemerintah dalam pengembangan perikanan bukan merupakan hal yang baru. Ide konsep minapolitan merupakan
adopsi dari konsep agropolitan yang mengangkat taraf hidup petani Gorontalo ketika menjadi gubernur di daerah tersebut dengan entri point jagung. Agropolitan
adalah kota pertanian yang tumbuh dan berkembangnya sistim dan usaha agribisnis yang dapat dapat melayani, mendorong, menarik kegiatan
pembangunan pertanian. Menurut Suwandi 2004, model pembangunan dapat diintegrasikan
melalui sistem dan usaha agribisnis secara simultan dan mendukung peningkatan produksi, mendukung tumbuhnya industri agro-processing skala kecil dan
menengah dan mendukung kemudahan dalam pemasaran hasil. Segala aktivitas pengembangan harus diintegrasikan terutama untuk membangun keterkaitan
antara kawasan yang menjadi sentra produksi, sentra pengolahan, sentra pemasaran hasil, serta penyediaan infrastuktur yang dibutuhkan di kawasan
tersebut. Pengembangan kawasan tersebut merupakan pembangunan ekonomi
berbasis ekonomi daerah yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya
sistem dan usaha berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan, terdesentralisasi, dan digerakkan oleh masyarakat serta difasilitasi oleh
pemerintah. Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010, minapolitan terdiri dari mina
artinya ikan dan politan yang artinya kota, jadi minapolitan didefinisikan sebagai kota perikanan. Ciri kawasan minapolitan yaitu sebagian besar masyarakat
memperoleh pendapatan dari kegiatan minabisnis dan kegiatan di kawasan tersebut didominasi oleh perikanan.
Persyaratan kawasan minapolitan yaitu : 1 memiliki lahan atau perairan yang sesuai untuk pengembangan komoditas perikanan, 2 memiliki
sarana umum lainnya seperti ; transportasi, listrik, telekomunikasi, air bersih, dan lain-lain 3 memiliki berbagai sarana dan prasarana minabisnis. Kawasan
minapolitan dicirikan sebagai berikut: 1 Perikananan merupakan sumber pendapatan utama masyarakat,
2 Kegiatan kawasan didominasi oleh kegiatan perikanan, 3 Hubungan interdependensitimbal antar pusat dan hinterland-hinterland,
4 Kehidupan masyarakat di kawasan minapolitan mirip dengan suasana kota, karena keadaan sarana yang ada di kawasan minapolitan tidak jauh dengan
yang di kota. Perencanaan minapolitan dilaksanakan secara bertahap baik jangka
panjang, menengah maupun jangka pendek. Penetapan berdasarkan usulan masyarakat dan hasil studi kelayakan. Kebijakan pengembangan kawasan
berdasarkan RUTR dan RTRW yang difasilitasi pelaksanaan program pengembangan kawasan minapolitan sharing pembiayaan program akan dibahas
bersama antara pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah daerah Departemen Kelautan dan Perikanan 2010.
Minapolitan merupakan konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah. Untuk itu, pendekatan dalam pembanguan minapolitan
dilakukan dengan sistem manajemen kawasan dengan prinsip integrasi, efisiensi, kualitas dan akselerasi. Dalam membangun kawasan minapolitan, perlu diambil
langkah-langkah strategis dalam rangka terciptanya kesejahteraan nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan. Adapun langkah-langkah yang diambil adalah;