0.24 Pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara

cakalang terdiri dari purse seine sebesar 116 unit, payang sebesar 81 unit, dan gillnet sebesar 1.023 unit. Kondisi perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara dengan jenis ikan yang dominan tertangkap, terlihat eksploitasi terhadap sumberdaya ikan relatif tinggi dan beberapa jenis telah mengalami overfishing, Hal ini menunjukkan bahwa usaha penangkapan tidak lagi efisien, sehingga perlu peran pemerintah dalam mengatur sumberdaya. Menurut Widodo 2003, pada kondisi perairan yang telah mengalami tangkap lebih, peran pemerintah harus melakukan pengaturan terhadap pengelolaan sumberdaya perikanan. Dengan pengelolaan yang lebih baik memungkinkan terjadinya pemulihan sumberdaya ikan yang selanjutnya akan meningkatkan jumlah hasil tangkapan.

6.2 Kelayakan Usaha Perikanan

Salah satu faktor pengelolaan peikanan berkelanjutan adalah faktor ekonomi, hal ini berarti bahwa kegiatan pengelolaan sumberdaya ikan harus dapat membuahkan pertumbuhan ekonomi, pemeliharaan kapital, dan penggunaan suberdaya ikan serta investasi secara efisien. Berdasarkan hal tersebut, kelayakan ekonomi perlu dipertimbangkan. Kelayakan ekonomi digunakan untuk mengestimasi nilai ekonomi suatu usaha perikanan tangkap dan salah satunya adalah faktor finansial. Penyesuaian harga finansial dilakukan agar dapat menggambarkan nilai sosial secara menyeluruh baik untuk input maupun output usaha perikanan tangkap. Harga ikan atau jasa diubah agar lebih mendekati opportunity cost nilai ikan atau jasa dalam alternatif pemanfaatan yang terbaik. Dalam analisis faktor finansial ini digunakan juga harga sosial yang merupakan harga bayangan shadow priceaccounting price. Harga bayangan adalah setiap harga barang atau jasa yang bukan merupakan harga pasar belum diketahui, untuk menggambarkan distribusi pendapatan dan tabungan masyarakat. Kelayakan tersebut didasarkan hasil analisis NPV≥ 0, IRR ≥ tingkat suku bunga yang berlaku dan net BC≥ 1. Analisis finansial dalam usaha perikanan sangat penting artinya terutama dalam memperhitungkan insentif bagi nelayan atau orang lain yang terlibat dalam suatu usaha perikanan. Dengan melakukan analisis finansial, maka dapat mengestimasi keuntungan secara keseluruhan dari total produksi atau penangkapan. Analisis finansial akan berdampak pada kondisi ekonomi nelayan, artinya dengan melakukan analisis finansial sebaik mungkin maka keuntungan yang diperoleh akan diestimasi sebaik mungkin sehingga dapat dipastikan bahwa kondisi ekonomi nelayan meningkat. Hasil analisis finansial berdasarkan nilai NPV net present value, net BC ratio net benefit cost ratio dan IRR Internal Rate of Return merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor. Nilai NPV merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa akan datang yang didiskontokan. Nilai NPV usaha perikanan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara untuk usaha perikanan berturut-turut adalah bagan perahu Rp 57.286.958, purse seine sebesar Rp 241,082,370, pancing tuna Rp 217,350,579, payang Rp 12.637.657, pancing ulur Rp 7.224.660, bubu Rp 8.419.727, sero Rp 4.639.817, dan gillnet 12.782.057. Nilai NPV menyatakan bahwa nilai kas bersih pada saat yang akan datang lebih besar nilainya dari nilai investasi yang ditanamkan. Dari hasil diatas diperoleh bahwa nilai NPV usaha perikanan bagan perahu memiliki cadangan nilai kas bersih yang lebih tinggi dibandingkan dengan purse seine, pancing tuna, payang, pancing ulur, bubu, sero serta gillnet. Artinya dengan meningkatkan hasil dari usaha perikanan bagan perahu akan mempercepat peningkatan biaya pengembalian modal usaha, dan untuk investasi awalnya tidak diperlukan dana yang besar. Dengan memaksimalkan usaha perikanan bagan perahu maka keuntungan yang diperoleh akan semakin besar, dan nelayanpun dapat memastikan bahwa insentifnya akan meningkat untuk perbaikan kondisi ekonominya. Nilai net BC Ratio merupakan rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Suatu usaha akan dikatakan layak apabila nilai net BC ≥ 1 positif, dan dikatakan tidak layak apabila nilai net BC ≤ 1. Dari perhitungan nilai net BC ratio usaha perikanan tangkap diperoleh nilai positif untuk semua jenis alat tangkap yang digunakan. Nilai untuk usaha perikanan purse seine sebesar 1.56; pancing tuna 1.95; bagan perahu 1,48; bubu 1,84; pancing ulur 1,76; payang 5.1,30; sero 1,42; dan gillnet 1,91. Nilai net BC ratio yang positif menunjukkan bahwa semua jenis usaha perikanan diatas layak