Tabel 40 Nilai upaya penangkapan dan CPUE ikan kuwe hasil standardisasi tahun 2003-2010
Tahun Total hasil tangkapan
ton Upaya penangkapan standar
ton CPUE std
tontrip 2003
240 6.811
0.0352 2004
242 5.552
0.0436 2005
259 4.858
0.0533 2006
147 4.627
0.0318 2007
125 4.626
0.0270 2008
206 5.289
0.0390 2009
147 5.520
0.0266 2010
154 3.509
0.0439 Rata-rata
190 5.099
0.03755
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Hubungan atau korelasi antara nilai CPUE dengan upaya penangkapan ikan kuwe diperlukan untuk mengetahui kecenderungan produktivitas alat tangkap
pada sumberdaya ikan kuwe. Korelasi antara CPUE dengan upaya penangkapan kuwe menunjukkan hubungan yang negatif, yaitu semakin tinggi upaya
penangkapan, maka semakin rendah CPUE-nya. Korelasi negatif tersebut mengindikasikan produktivitas unit penangkapan bubu akan menurun apabila
upaya penangkapan mengalami peningkatan Gambar 51.
Gambar 51 Hubungan CPUE dengan upaya penangkapan ikan kuwe di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
Gambar 51, menunjukkan bahwa perubahan atau penambahan effort tidak selalu diikuti penambahan produksi ikan kuwe. Hal ini, mengindikasikan bahwa
peningkatan effort atau upaya penangkapan akan menguras sumberdaya perikanan ikan kuwe yang semakin terbatas karena tidak sebanding dengan rekruitmen yang
dalam jangka panjang akan menimbulkan overfishing. Hubungan antara produksi C dengan CPUE terhadap upaya penangkapan
f menghasilkan nilai a intercept sebesar 0.046925 dan b slope sebesar - 0.00000184, sehingga persamaan lestari Schaefer adalah :
C = 0.0δ69β5 f −0.0000018δ f
2
Persamaan Schaefer di atas diperoleh nilai a dan b yang dapat digunakan untuk mengetahui upaya penangkapan optimum yaitu F opt = 12.762 triptahun.
Setelah memasukkan nilai upaya optimum F opt tersebut ke dalam persamaan penangkapan lestari, sehingga diperoleh tingkat produksi lestari MSY sebesar
299 tontahun. Hubungan antara produksi lestari dengan effort dan produksi aktual
dengan effort pada sumberdaya ikan kuwe di Kabupaten Gorontalo Utara disajikan pada Gambar 52. Produksi ikan kuwe sejak tahun 2003-2010
memperlihatkan tingkat pemanfaatan yang masih di bawah MSY dan batas upaya penangkapan.
Gambar 52 Maximum sustainable yield ikan kuwe di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
Persentase antara hasil tangkapan kuwe dengan nilai MSY maximum sustainable yield menunjukkan tingkat pemanfaatan dari ikan kuwe, sedangkan
persentase antara effort standar dengan effort optimum menunjukkan tingkat pengusahaan dari ikan kuwe.
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan selama periode delapan tahun 2003-2010 tingkat pemanfaatan ikan kuwe berkisar antara 41,81-86,62 dan
tingkat pengusahan produksi berkisar antara 27,49-53,37 Tabel 41. Tabel 41 Tingkat pemanfaatan dan pengusahaan kuwe di Kabupaten Gorontalo
Utara tahun 2003 – 2010.
Tahun Cacth
ton MSY
ton F
standar trip
F optimum
trip Tingkat
pemanfaatan Tingkat
pengusahaan 2003
240 299
6.811 12.762
80.27 53.37
2004 242
299 5.552
12.762 80.94
43.50 2005
259 299
4.858 12.762
86.62 38.07
2006 147
299 4.627
12.762 49.16
36.26 2007
125 299
4.626 12.762
41.81 36.25
2008 206
299 5.289
12.762 68.90
41.44 2009
147 299
5.520 12.762
49.16 43.25
2010 154
299 3.509
12.762 51.51
27.49
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pada Tabel 41, terlihat bahwa tingkat pemanfaatan pada tahun terakhir 2010 telah melebihi batas MSY yaitu 51,51
dengan tingkat pengusahaan sebesar 27,49.
5.2.11 Produksi, upaya penangkapan dan CPUE ikan kerapu
Jumlah produksi ikan kerapu di Kabupaten Gorontalo Utara berkisar antara 252-691 tontahun selama periode delapan tahun 2003-2010. Pemanfaatan
ikan kerapu oleh nelayan Kabupaten Gorontalo Utara ditangkap dengan menggunakan alat tangkap bubu, pancing ulur, dan sero dengan jumlah ikan
dominan yang tertangkap menggunakan alat tangkap pancing. Secara rinci produksi ikan kerapu pada masing-masing alat tangkap dan jumlah trip disajikan
pada Tabel 42.
Tabel 42 Produksi dan upaya penangkapan ikan kerapu per alat tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010
.Tahun Bubu
Pancing Sero
Produksi ton
Upaya penangkapan
trip Produksi
ton Upaya
penangkapan trip
Produksi ton
Upaya penangkapan
trip
2003 98
2.675 163
4.291 65
1.321 2004
207 1.541
346 3.823
138 1.490
2005 102
1.570 170
3.702 68
1.357 2006
179 1.561
299 3.540
120 1.449
2007 124
1.496 207
2.843 83
1.936 2008
76 1.993
126 3.063
50 2.524
2009 80
2.359 133
2.033 53
2.594 2010
97 2.251
161 3.097
64 2.940
Rata-rata 120
1.930 200
3.299 80
1.951
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Perkembangan produksi ikan kerapu memiliki fluktuasi yang normal dengan kecenderungan menurun Gambar 53. Produksi tangkapan kerapu pada
tahun terakhir 2010 memiliki kecenderungan meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi kerapu dengan unit penangkapan bubu, pancing, dan sero
dimana penurunan produksi tahun 2010 sebesar 21,51 dibanding tahun 2009. Jumlah produksi hasil tangkapan ikan kerapu salah satunya dipengaruhi
oleh upaya penangkapan ikan effort atau trip. Trip merupakan jumlah hari melakukan usaha penangkapan ikan. Semakin tinggi jumlah trip biasanya diikuti
oleh peningkatan jumlah produksi.
100 200
300 400
500 600
700 800
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Pr o
d u
k si
to n
Tahun Total produksi tangkapan
50 100
150 200
250 300
350 400
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Pr o
d u
ksi to
n
Tahun
Produksi tangkapan bubu Produksi tangkapan sero
Produksi tangkapan pancing
Gambar 53 Perkembangan produksi ikan kerapu di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
Gambar 53, menunjukkan bahwa upaya penangkapan ikan kerapu menggunakan alat tangkap bubu, pancing, dan sero. Dari ketiga alat tangkap,
upaya penangkapan ikan didominasi oleh alat tangkap pancing dengan jumlah rata-rata trip pertahun sebesar 3.299 triptahun. Selanjutnya dikuti oleh alat
tangkap sero sebesar 1.951 triptahundan bubu sebesar 1.931 triptahun. Perkembangan effort selama delapan tahun periode 2003-1010 memiliki
kecenderungan meningkat pada unit sero dan bubu, sedangkan unit pancing terlihat kecenderungan menurun Gambar 54. Pada tahun 2010 terjadi kenaikan
upaya penangkapan effort pancing sebanyak 52,34 dan effort sero sebanyak 13,34 dibandingkan tahun sebelumnya. Trend perkembangan effort terlihat pada
Gambar 54 Perkembangan upaya penangkapan ikan kerapu per alat tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
Nilai CPUE Catch per unit effort adalah pembagian dari produksi dengan upaya penangkapan. Permasalahannya adalah perbedaan kemampuan
masing-masing alat tangkap dalam memproduksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan standardisasi upaya penangkapan sebelum menghitung potensi
sumberdaya ikan kerapu. Alat tangkap yang dijadikan sebagai alat tangkap standar adalah unit penangkapan yang banyak menangkap ikan kerapu. Ikan yang banyak
menangkap ikan kerapu adalah jenis ikan pancing ulur. Nilai FPI pancing bernilai 1 satu karena CPUE pancing dibagi dengan CPUE pancing Tabel 43.
Tabel 43 Nilai CPUE ikan kerapu pada masing-masing alat tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010
Tahun Pancing
Bubu Sero
CPUE tontrip
FPI trip
CPUE tontrip
FPI trip
CPUE tontrip
FPI trip
2003 0.0380
1 0.0366
0.9623 0.0494
1.2993 2004
0.0904 1
0.1346 1.4889
0.0928 1.0263
2005 0.0458
1 0.0648
1.4151 0.0500
1.0912 2006
0.0845 1
0.1149 1.3604
0.0825 0.9772
2007 0.0726
1 0.0828
1.1406 0.0427
0.5874 2008
0.0411 1
0.0379 0.9224
0.0200 0.4854
2009 0.0652
1 0.0337
0.5172 0.0204
0.3135 2010
0.0520 1
0.0429 0.8254
0.0219 0.4214
Rata-rata 0.0612
1 0.0685
1.0790 0.0474
0.7752
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Tabel 43, menunjukkan bahwa alat tangkap standar yang digunakan dalam upaya pemanfaatan sumberdaya ikan kerapu adalah unit penangkapan bubu, hal
ini dikarenakan unit penangkapan bubu mempunyai nilai rata-rata CPUE tertinggi, dibandingkan nilai rata-rata CPUE dari sero dan pancing yaitu CPUE rata-rata
bubu sebesar 0,0685 sedangkan CPUE rata-rata sero sebesar 0,0326 dan pancing sebesar 0,0612.
Hasil perhitungan upaya penangkapan bubu alat tangkap standar selama periode 2003-2010 berkisar antara 5.686-8.582 triptahun, dimana jumlah trip
tertinggi pada tahun 2009 dan terendah pada tahun 2007 Tabel 44. Tabel 44 Nilai upaya penangkapan dan CPUE ikan kerapu hasil standardisasi
tahun 2003-2010 Tahun
Total hasil tangkapan ton
Upaya penangkapan standar trip
CPUE std tontrip
2003 326
8582 0.0366
2004 691
7646 0.1346
2005 339
7404 0.0648
2006 598
7080 0.1149
2007 413
5686 0.0828
2008 252
6126 0.0379
2009 265
4066 0.0337
2010 322
6194 0.0429
Rata-rata 400
6598 0.0685
Sumber : Diolah dari data statistik DKP Kabupaten Gorontalo Utara
Hubungan atau korelasi antara nilai CPUE dengan upaya penangkapan ikan kerapu diperlukan untuk mengetahui kecenderungan produktivitas unit
penangkapan pada sumberdaya ikan kerapu. Korelasi antara CPUE dengan upaya penangkapan kerapu menunjukkan hubungan yang positif, yaitu semakin tinggi
upaya penangkapan maka semakin CPUE-nya. Korelasi positif tersebut mengindikasikan produktivitas unit penangkapan akan meningkat apabila upaya
penangkapan mengalami peningkatan Gambar 55.
Gambar 55 Hubungan CPUE dengan upaya penangkapan ikan kerapu di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2003-2010.
5.3 Kelayakan Usaha Perikanan
Analisis finansial yang dilakukan dalam usaha pengembangan perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara, meliputi perhitungan biaya investasi, biaya
operasional penangkapan, biaya total, pendapatan total dan keuntungan yang dihitung berdasarkan kriteria investasi seperti, Net Benefit Cost Ratio Net BC,
Net Present Value NPV dan Internal Rate of Return IRR terhadap 8 delapan jenis alat tangkap terpilih, yang terdiri dari purse seine, bagan perahu, bubu,
pancing ulur, payang, sero, dan gillnet. Dalam penyusunannya analisis finansial usaha perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara, asumsi-asumsi dasar
yang digunakan antara lain: