Pembelajaran Matematika Di Sekolah Alam

implikasi untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa siswa dalam matematika. 11 Menurut Bonwell, pembelajaran aktif memiliki karakteristik – karakteristik sebagai berikut: 1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyimpanan informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. 2. Peserta didik tidak hanya mendengarkan materi pelajaran secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran. 3. Penekanan pada elaborasi nilai – nilai dan sikap – sikap berkenaan dengan materi pelajaran. 4. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi. 5. Umpan – balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. 12

b. Pembelajaran Matematika Di Sekolah Alam

Sekolah alam adalah sekolah yang menggunakan alam semesta sebagai pembelajaran. Dalam sekolah alam rasa keingintahuan anak dapat tersalurkan. Anak diberikan kebebasan untuk memuaskan keingintahuan mereka tanpa dihalangi oleh ruang kelas, pakaian, peraturan sekolah yang “mematikan” daya kreativitas maupun guru yang terlalu mengatur sehingga mereka dapat menemukan sesuatu yang penting dan berarti tentang mereka dan dunia yang mengelilinginya dalam kegiatan belajar mereka. Siswa tidak hanya belajar dari teori –teori belaka yang diberikan oleh guru, mereka justru memperoleh pengetahuan dari apa yang mereka 11 Kadir., et al., “The Implementation Of Multiple Intelligences Based Learning To Improve Students’ Learning Activities, Response, And Learning Outcome In Mathematics”, Proceeding, Juli 2011, h. 2. 12 Tejo Nurseto, “Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Aktif Learning dalam Pelajaran Ekonomi pada SMU Negeri di Yogyakarta” Jurnal Ekonomi Pendidikan, V.6 Nomor 2, November 2009, h.169-170 amati dan mereka perhatikan melalui proses belajar mereka. Kemampuan dasar yang ingin ditumbuhkan pada anak-anak di sekolah alam adalah kemampuan membangun jiwa, keinginan melakukan observasi, membuat hipotesa, serta kemampuan berfikir ilmiah. Belajar di alam terbuka secara naluriah akan menimbulkan suasana senang, tanpa tekanan dan jauh dari kebosanan. Dengan demikian akan tumbuh kesadaran pada anak-anak bahwa learning is fun, dan sekolah pun menjadi identik dengan kegembiraan. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar penjelasan guru, tetapi juga dengan melihat, menyentuh, merasakan dan mengikuti keseluruhan proses dari setiap pembelajaran. Di dalam sekolah alam anak juga di arahkan untuk memahami potensi dasarnya sendiri. Setiap anak di hargai kelebihannya dan di pahami kekurangannya. Mereka diarahkan untuk belajar secara aktif. Di mana guru berperan sebagai fasilitator. Siswa belajar tidak untuk mengejar nilai, tetapi untuk memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Menjadikan anak memiliki logika berpikir yang baik, mencermati alam lingkungannya menjadi media belajarnya dengan metode action learning dan diskusi. Anak-anak tidak hanya belajar di kelas, tetapi mereka belajar dari mana saja dan dari siapa saja. Mereka tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga belajar dari alam sekelilingnya. Konsep Teori Penerapan pada Sekolah Alam adalah: a. Determinis resiprokal Anak-anak melalui sekolah alam akan belajar melalui lingkungan , diajarkan untuk mengenal dan mencintai alam sehingga mereka akan menghargai dan menjaga alam. b. Tanpa reinforcement Anak-anak belajar melalui observasi di dalam secara langsung, yang membuat mereka mendapatkan kesenangan dalam belajar dan tidak membutuhkan reinforcement dari luar untuk memacu mereka untuk belajar. c. Anak-anak memilih sendiri apa yang ingin diketahuinya dari lingkungan sekitar dan mengatur cara belajarnya sendiri. 13

c. Kurikulum Sekolah Alam