Dari penelitian
tersebut dapat
menyimpulkan bahwa
strategi
pengorganisasian interaksi pembelajaran berlangsung interaksi antara guru
dengan siswa, peran guru sebagai organisator, motivator, konselor, moderator, motor, pelopor, katalisator dan evaluator, terjadi hubungan interaksi timbal balik-
baik di dalam dan di luar kelas. kerjasama antar siswa terjadi saat ada siswa yang mengalami kesulitan, teman yang lain berlaku sebagai guru membantu mangajari
teman yang mengalami kesulian sehingga terjadi diskusi dan semangat belajar. Sedangkan peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pembelajaran aktif
di Sekolah Citra Alam Ciganjur Jakarta Selatan pada pembelajaran matematika khususnya materi perkalian pecahan. Berbeda dengan sebelumnya yang meneliti
pada jenjang dasar kelas IV Empat sedangkan peneliti ingin meneliti pada jenjang menengah kelas VII Tujuh. Walaupun pada latar yang sama yakni sama-
sama di Sekolah Alam akan tetapi peneliti ingin mengeksplorasi bagaimana siswa untuk dapat aktif dalam pembelajaran matematika khusunya pada materi perkalian
pecahan. Pada peneliti sebelumnya membahas mengenai materi matematika tentang satuan panjang dan peneliti ingin menggali lebih jauh mengenai materi
perkalian pecahan dimana siswa diupayakan harus aktif dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Jika peneliti sebelumnya membahas mengenai model
pembelajaran pada jenjang dasar dibidang matematika maka peneliti akan membahas mengenai pembelajaran aktif active learning pada jenjang menengah
dibidang matematika juga.
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka teori, diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pembelajaran active learning yang dilakukan guru pada materi
perkalian pecahan di Sekolah Citra Alam ? 2.
Bagaimana aktivitas siswa dalam kegiatan active learning pada pembelajaran matematika di Sekolah Citra Alam ?
3. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran active learning di Sekolah
Citra Alam ? 4.
Bagaimana hasil belajar materi perkalian pecahan di Sekolah Citra Alam ?
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII Sekolah Pemengah Pertama di Sekolah Citra Alam Indonesia yang berlokasi di Jl. Anda 7X Ciganjur,
Jagakarsa Jakarta Selatan pada bulan Mei 2016. Sekolah Alam Indonesia merupakan sekolah regular yang berbasis alam dan tetap berpedoman pada
kurikulum yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, Serta sekolah yang telah meluluskan empat alumni untuk sekolah menengah pertama.
B. Latar Penelitian
I. Profil Sekolah
Penelitian ini berlatar dengan nama Sekolah Citra Alam Ciganjur Jakarta Selatan dan berdiri Tahun 2000. Dengan nama Yayasan Citra Nurul Falah KHA.
beralamat Lengkap : Jl. Damai II No. 54 Ciganjur Jakarta Selatan 12630. Telp 7272164 Faks 7272164. Email : sekolahcitraalam.sch.id.
Sekolah Alam Indonesia SAI adalah sekolah alam pertama dan menjadi pionir bagi sekolah berbasis alam dan komunitas di Indonesia. Sejak
kehadirannya, SAI telah menarik begitu banyak perhatian. SAI dalam lima tahun terakhir mengalami perkembangan pesat termasuk eksperimen bagaimana
menjalankan sekolah berbasis komunitas. Sebagai sekolah alternatif alternative dibanding sekolah konvensional yang ada, SAI telah memberikan alternative bagi
para orangtua yang ingin mendapatkan penyegaran dan mempunyai pilihan yang lain dalam metode dan cara mendidik anak-anak mereka.
Di sekolah tersebut memiliki ruang kelas berupa sanggar yang menjadi tempat belajar siswa dan memiliki area bermain dan belajar yang luas. Siswa pun
tidak tertinggal dengan adanya ruang lab komputer. Bagi yang beragama Islam juga tersedia Masjid untuk melakukan Ibadah Sholat. Dan tak lupa ruangan
Perpustakaan yang terbuka untuk menambah sumber pengetahuan siswa.