dan kerapatan tertinggi tingkat pohon adalah puspa Schima wallichii sebanyak 22 indha. Selain mempunyai kerapatan tertingggi keempat jenis tersebut juga
merupakan jenis tumbuhan yang dominan dengan INP seperti disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Jenis tumbuhan dominan pada tingkat semai, pancang, tiang, dan pohon pada habitat kerusakan ringan di TNGM
Tingkat Nama Jenis
Nama Ilmiah FR
KR DR
INP
Semai Kaliandra
C.calothyrsus 19,15
48,90 68,05
Wilodo Ficus sp
6,91 8,02
14,93 Kina
Cinchona succirubra 6,38
6,21 12,60
Salam Syzygium polyanthum
6,38 2,81
9,19 Pancang
Kaliandra C.calothyrsus
9,45 33,29
42,73 Akasia dekuren
Acacia decurens 17,04
24,46 41,50
Puspa S.wallichii
8,42 4,92
13,34 Pasang
Lithocarpus sundaicus 5,54
3,98 9,52
Tiang Bambu Petung
D.asper 9,72
38,33 37,92
85,97 Akasia dekuren
A.decurens 19,12
17,98 22,80
59,90 Pasang
L.sundaicus 12,85
11,55 9,61
34,01 Puspa
Schima wallichii 11,29
7,62 6,29
25,20 Pohon
Puspa S.wallichii
12,79 20,34
19,29 52,42
Pinus Pinus merkusii
10,48 18,93
21,86 51,27
Pasang L.sundaicus
12,08 14,11
11,13 37,32
Dadap Erythrina variegata
11,19 6,47
10,04 27,70
Keterangan: FR = Frekuensi Relatif ; KR = Kerapatan Relatif ; DR = Dominansi Relatif; INP = Indeks Nilai Penting
a. Habitat Kerusakan Sedang
Jumlah jenis tumbuhan pada habitat kerusakan sedang tergolong dalam 16 famili dengan 29 jenis tumbuhan. Famili dengan jumlah jenis terbanyak adalah
Moraceae dengan 6 jenis tumbuhan. Jumlah jenis tumbuhan pada tingkat semai adalah 12 jenis, tingkat pancang adalah 17 jenis, jumlah tumbuhan tingkat tiang
adalah 8 jenis, dan jumlah jenis tingkat pohon adalah 12 jenis. Jumlah jenis tumbuhan habitat kerusakan sedang secara lengkap disajikan pada Lampiran 2.
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa di habitat kerusakan sedang keanekaragaman tertinggi terdapat pada tingkat semai dan terendah
terdapat pada tingkat pancang. Nilai indeks keanekaragaman Shannon H’ untuk tingkat semai adalah 1,85, tingkat pancang adalah 0,74, tingkat tiang adalah 1,04,
dan tingkat pohon adalah 1,00. Nilai indeks tersebut menunjukan bahwa pada tingkat semai, tiang, dan pohon keanekaragaman jenisnya termasuk dalam
kategori sedang, sedangkan untuk tingkat pancang tergolong kategori rendah.
Hasil analisis di habitat kerusakan sedang menunjukkan bahwa kerapatan tertinggi
pada tingkat semai terdapat pada akasia dekuren A.decurens sebanyak 389 indha, tingkat pancang terdapat pada akasia dekuren A.decurens sebanyak
798 indha, tingkat tiang terdapat pada puspa S.wallichii sebanyak 19 indha, dan tingkat pohon terdapat pada pinus P.merkussii sebanyak 63 indha. Keempat
jenis tersebut juga merupakan jenis tumbuhan yang dominan dengan INP disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Jenis tumbuhan dominan pada tingkat semai, pancang, tiang, dan pohon pada habitat kerusakan sedang di TNGM
Tingkat Nama Jenis
Nama Ilmiah FR
KR DR
INP Semai
Akasia Dekuren A.decurens
32,50 45,16
77,66 Wilodo
Ficus sp 17,50
17,74 35,24
Puspa S.wallichii
10,00 6,45
16,45 Jambu biji
Psidium guajava 7,50
4,84 12,34
Pancang Akasia Dekuren
A.decurens 53,40
85,68 139,08
Puspa S.wallichii
11,65 4,77
16,42 Mlandingan
Leucaena glauca 5,83
1,67 7,50
Anggrung Trema orientalis
4,85 1,19
6,05 Tiang
Puspa S. wallichii
69,77 72,92
73,70 216,39
Akasia dekuren A. decurens
11,63 10,42
8,26 30,30
Berasan Crytocarya ferrea
6,98 6,25
5,58 18,81
Pinus P.merkusii
2,33 2,08
3,86 8,26
Pohon Pinus
P. merkusii 40,44
66,57 74,78
181,79 Puspa
S.wallichii 31,69
22,39 15,15
69,23 Akasia Dekuren
A.decurens 12,02
6,33 6,09
24,44 Dadap
E.variegata 8,74
2,36 2,27
13,37 Keterangan: FR = Frekuensi Relatif ; KR = Kerapatan Relatif ; DR = Dominansi Relatif;
INP = Indeks Nilai Penting
Indeks kesamaan komunitas Jaccard C
j
antara habitat kerusakan ringan dan habitat kerusakan sedang paling besar terdapat pada tingkat pohon sebesar
0,28. Nilai indeks kesamaan komunitas untuk tingkat semai adalah 0,23, pada tingkat pancang adalah 0,18, dan pada tingkat tiang adalah 0,12.
2. Pakan
Jumlah jenis tumbuhan pakan monyet ekor panjang di habitat kerusakan ringan terdiri dari 21 jenis tumbuhan yang tergolong dalam 14 famili. Jumlah
jenis tumbuhan pakan pada tingkat tiang adalah sebanyak 16 jenis, tingkat pancang sebanyak 18 jenis, tingkat tiang sebanyak 10 jenis, dan tingkat pohon
sebanyak 7 jenis. Jumlah jenis tumbuhan pakan monyet ekor panjang yang terdapat pada habitat kerusakan sedang terdiri dari 11 jenis yang tergolong dalam
8 famili. Jumlah jenis tumbuhan pakan pada tingkat semai adalah sebanyak 7 jenis, tingkat pancang sebanyak 7 jenis, tingkat tiang sebanyak 3 jenis, dan tingkat
pohon sebanyak 5 jenis. Jenis tumbuhan pakan monyet ekor panjang di TN Gunung Merapi disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Jenis pakan monyet ekor panjang di TNGM
Nama Lokal Nama Ilmiah
Bagian yang dimakan Buah
Daun Bunga
Tunas Akasia dekuren
A. decurens ×
Bambu Apus Gigantochloa apus
× Bambu petung
D. asper ×
Belimbing Kosek Acronychia trifoliata
× Duwet
Syzygium cummini ×
Jambu Biji P.guajava
× Kaliandra
C.calothirsus ×
× ×
Kayu manis Cinnamomun burmanni
× Kemadoh
Laportea stimulans ×
Kina C.succirubra
× Kopeng
Ficus sp ×
× Kopi
Coffea sp ×
Mangga Mangifera indica
× Mlandingan
L.glauca ×
Nangka Arthocarpus heterophyllus
× Pinus
P.merkusii ×
Puspa S.wallichii
× Salam
Syzygium polyanthum ×
× Sengon
Paraserianthes falcataria ×
Sirsak Annona muricata
× Wuni
Antidesma bunius ×
Keterangan: x = bagian tumbuhan yang dimakan oleh monyet ekor panjang Jumlah jenis tumbuhan pakan yang paling banyak adalah jenis tumbuhan
yang dimakan buahnya saja, sedangkan jenis tumbuhan pakan paling sedikit adalah jenis tumbuhan yang dimakan bagian buah, bunga, dan daun. Jumlah jenis
dan bagian tumbuhan yang dimakan oleh monyet ekor panjang pada habitat kerusakan ringan dan habitat kerusakan sedang disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah jenis dan bagian tumbuhan yang dimakan oleh monyet ekor panjang di TNGM
Bagian Tumbuhan Tingkat kerusakan
Ringan Sedang
Buah 13
7 Daun
3 2
Tunas 2
- Buah, daun
1 -
Daun, Bunga 1
1 Buah, bunga, daun
1 1
Total 21
11
Kerapatan vegetasi tumbuhan pakan di habitat kerusakan ringan pada tingkat semai adalah 2327 indha, tingkat pancang adalah 1076 indha, tingkat
tiang adalah 153 indha, dan tingkat pohon adalah 59 indha. Tumbuhan pakan yang mendominasi pada habitat kerusakan ringan pada tingkat semai dan pancang
adalah kaliandra C.calothyrsus dengan INP= 68,05 dan 42,73, tingkat tiang adalah belimbing kosek A.trifoliata dengan INP= 85,97, dan tingkat pohon
adalah puspa S.wallichii dengan INP= 52,42. Jenis tumbuhan pakan yang mendominasi untuk setiap tingkatan disajikan pada Tabel 12. Indeks nilai penting
dan kerapatan tumbuhan pakan pada habitat kerusakan ringan secara lengkap disajikan pada Lampiran 11.
Tabel 12. Indeks Nilai Penting jenis pakan tingkat semai, pancang, tiang, dan pohon pada habitat kerusakan ringan
Tingkat Nama Lokal
Nama Latin Kerapatan indha INP
Semai
Kaliandra C.calothyrsus
1564,00 68,05
Kina C.succirubra
199,00 12,60
Salam S.polyanthum
90,00 9,19
Kopi Coffea sp
147,00 6,74
Pancangg
Kaliandra C.calothyrsus
472,00 42,73
Akasia dekuren A.decurens
347,00 41,50
Puspa S.wallichii
70,00 13,34
Kina C.succirubra
51,00 7,31
Tiang
Belimbing Kosek A.trifoliata
83,00 85,97
Akasia dekuren A.decurens
39,00 59,90
Puspa S.wallichii
16,00 25,20
Sengon P. falcataria
7,00 11,43
Pohon
Puspa S.wallichii
22,00 52,42
Pinus P. merkusii
21,00 51,27
Akasia dekuren A.decuren
8,00 19,39
Nangka A. heterophyllus
5,00 12,81
Kerapatan vegetasi tumbuhan pakan monyet ekor panjang di habitat kerusakan sedang pada tingkat semai adalah 639 indha, tingkat pancang adalah
878 indha, tingkat tiang adalah 23 indha, dan tingkat pohon adalah 90 indha. Tumbuhan pakan pada habitat kerusakan sedang yang mendominasi pada tingkat
semai dan pancang adalah akasia dekuren dengan INP= 77,66 dan 139,08, tingkat tiang adalah puspa dengan INP= 216,39, dan tingkat pohon adalah pinus
dengan INP= 181,79. Jenis tumbuhan pakan yang mendominasi untuk setiap tingkatan disajikan pada Tabel 13. Kerapatan vegetasi dan Indeks nilai penting
tumbuhan pakan pada habitat kerusakan sedang secara lengkap disajikan pada Lampiran 12.
Tabel 13. Indeks Nilai Penting jenis pakan tingkat semai, pancang, tiang, dan pohon pada habitat kerusakan sedang
Tingkat Nama Lokal
Nama Latin Kerapatan indha
INP Semai
Akasi dekuren A.decurens
389,00 77,66
Puspa S.wallichii
56,00 16,45
Jambu biji P.guajava
42,00 12,34
Salam S.polyanthum
42 12,34
Pancang Akasia dekuren
A.decurens 798,00
139,08 Puspa
S.wallichii 44,00
16,42 Mlandingan
L.glauca 16,00
7,50 Sengon
P. falcataria 13,00
5,32 Tiang
Puspa S.wallichii
19,00 216,39
Akasia dekuren A. decurens
3,00 30,30
Pinus P. merkusii
1,00 8,26
Pohon Pinus
P.merkusii 63,00
181,79 Puspa
S. wallichii 21,00
69,23 Akasia dekuren
A.decurens 6,00
24,44
Jumlah jenis tumbuhan pakan habitat kerusakan ringan dengan INP 10 untuk tingkat semai berjumlah 2 jenis, tingkat pancang berjumlah 3 jenis, tingkat
tiang berjumlah 4 jenis, dan tingkat pohon berjumlah 5 jenis. Jumlah jenis pakan pada habitat kerusakan sedang dengan INP 10 untuk tingkat semai berjumlah
5 jenis, tingkat pancang berjumlah 2 jenis, tingkat tiang berjumlah 2 jenis, dan
tingkat pohon 3 jenis. 5.1.3.
Faktor Dominan Penentu Penggunaan Habitat
Luas total habitat yang tersedia dalam pengamatan dilapangan adalah 3.751,85 ha yang terbagi menjadi habitat kerusakan ringan dan habitat kerusakan
sedang. Habitat yang digunakan monyet ekor panjang ditentukan dengan perjumpaan langsung dan tidak langsung bekas pakan. Hasil analisis
menunjukan bahwa monyet ekor panjang dalam melakukan aktivitas hariannya tidak melakukan pemilihan habitat Tabel 14 .
Tabel 14. Chi square test untuk menentukan adanya pemilihan habitat
Habitat Luas
Propor si Area
Plot Sample
Used Plot Sample U
Proporsi Used Plot O
Plot Harapan E
Chi square
test Ringan 2.543,94
0,68 26,00
5,00 1,00
3,39 1,69
Sedang 1.207,91 0,32
12,00 0,00
0,00 1,61
1,61 3.751,85
38,00 5,00
3,29 ² hitung = 3,29;
,
=3,84
Hubungan antara keberadaan monyet ekor panjang dengan faktor dominan penentu penggunaan habitat diuji dengan menggunakan Chi square. Sebelum diuji
menggunakan Chi square, faktor-faktor dominan penentu penggunaan habitat dibagi dalam tiga kelas; yakni: 1 rendah, 2 sedang, dan 3 tinggi. Selang kelas
untuk setiap faktor dominan penentu penggunaan habitat disajikan pada Tabel 15. Hasil analisis Chi square test menunjukan bahwa faktor kerapatan vegetasi tingkat
tiang tidak berhubungan dengan keberadaan monyet ekor panjang seperti disajikan pada Tabel 16.
Tabel 15. Selang kelas untuk setiap faktor dominan penentu penggunaan habitat
Faktor dominan Selang Kelas
Rendah Sedang
Tinggi Ketinggian m dpl
650-803 804-957
958-1111 Suhu ºC
22-24 25-27
28-30 Kelembaban
60-66 67-73
74-80 Jarak ke sumber air m
17-132 133-248
249-364 Jarak ke pertanian m
0-69 70-139
140-209 Jumlah jenis vegetasi
2-6 7-11
12-16 Jumlah tumbuhan pakan
1-1 2-2
3-3 N_Semai
500-3833 3834-7167
7168-10501 N_Pancang
1200-1680 1681-2161
2162-2642 N_Tiang
7-111 112-216
217-321 N_Pohon
0-71 72-143
144-215
Tabel 16. Chi square test hubungan keberadaan monyet ekor panjang dengan faktor dominan penentu penggunaan habitat
Faktor dominan Nilai Observed tiap Kelas
Total ²
hitung
Rendah Sedang Tinggi Ketinggian tempat
12,00 22,00
46,00 80,00
22,90 Jarak ke sumber air
12,00 26,00
42,00 80,00
16,90 Jarak ke pertanian
27,00 5,00
48,00 80,00
34,68 Suhu
26,00 42,00
12,00 80,00
16,90 Kelembaban
7,00 47,00
26,00 80,00
30,03 Jumlah jenis vegetasi
51,00 7,00
22,00 80,00 37,53
Jenis tumbuhan pakan 53,00
27,00 0,00
80,00 52,68
Kerapatan Semai 26,00
7,00 47,00
80,00 30,03
Kerapatan Pancang 42,00
5,00 33,00
80,00 27,93
Kerapatan Tiang 27,00
22,00 31,00
80,00 1,53
ns
Kerapatan Pohon 38,00
0,00 42,00
80,00 40,30
Keterangan:
0,05,2 2
= 5,99; ns= tidak signifikan
5.2. Pembahasan 5.2.1.