3.2. Letak dan Luas
Kawasan TNGM merupakan bagian dari kawasan Gunung Merapi. Kawasan TNGM terletak di tengah pulau, sebagian berada dalam wilayah
administratif Provinsi DIY dan sebagian lagi berada dalam wilayah administratif Provinsi Jawa Tengah dengan luas total 6.410,00 ha 1.283,99 ha di DIY dan
5.126,01 ha di Jawa tengah. Secara fisik batas-batas kawasan Gunung Merapi adalah sebagai berikut:
1. Bagian utara dilingkupi oleh pegunungan yang merupakan pertemuan antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi sendiri. Batas alam ini dibentuk dari
hulu Sungai Pepe di wilayah timur dan hulu Sungai Pabelan di wilayah barat. Secara adminitratif masuk dalam Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
2. Kaki gunung bagian timur dan selatan merupakan wilayah yang datar yang dan merupakan persawahan dengan kesuburan tanah yang tinggi. Bagian timur
ini membentang sampai bertemu dengan Sungai Bengawan Solo dan bagian selatan bertemu dengan hulu Sungai Dengkeng.
3. Hulu Sungai Progo menjadikan batas alam gunung di bagian barat.
3.3. Topografi
Secara topografi, kerucut cone Gunung Merapi berada pada ketinggian berkisar antara 50-2.968 m dpl. Dalam kerucut itu, Kabupaten Magelang berada
pada ketinggian 200–1.350 m dpl, Kabupaten Sleman berada pada ketinggian antara 100 –1.500 m dpl. Kabupaten Klaten terletak antara 50–1.000 m dpl, dan
Kabupaten Boyolali antara 400–1.500 m dpl. Ketinggian tempat di TN Gunung Merapi adalah antara 600–2.968 m dpl seperti disajikan pada Gambar 4.
Berdasarkan hasil analisis peta kemiringan lereng yang dilakukan oleh BKSDA DIY 2004 dapat diketahui bahwa kemiringan lereng kawasan Gunung Merapi
adalah seperti disajikan pada Tabel 3.
Gambar 4. Ketinggian tempat di TNGM Tabel 3. Luas wilayah berdasarkan kemiringan lereng tempat di TNGM TNGM
2011 Kemiringan
Kabupaten Total
ha Sleman
ha Magelang
ha Klaten
ha Boyolali
ha 8-15
1.623,93 2.664,89
- -
4.288,82 15-25.
- -
859,54 -
859,54 25- 40
- -
- 1.467,50 1.467,50
3.4. Geologi
Kawasan Gunung Merapi terletak pada potongan antara dua sesar, yaitu sesar transversal dan sesar longitudinal Pulau Jawa. Tubuh Gunung Merapi bagian
atas cukup dinamis. Gunung Merapi memiliki tipe batuan yang berasal dari aktivitas gunung api. Batuan yang ada di Gunung Merapi sebagian besar adalah
piroklastik basa dengan kandungan SiO
2
lebih dari 50. Batuan utama penyusun Gunung Merapi terdiri dari dua fase yaitu:
1. Endapan vulkanik Gunung Merapi Muda, yang tersusun oleh tufa, lahar, breksi dan lava andesitic hingga basalitis yang penyebarannya merata.
2. Endapan vulkanik kwarter tua terdapap pada topografi perbukitan kecil di sekitar Merapi Muda sebagai bagian dari aktivitas Merapi Tua, yaitu terdapat
di Bukit Gono, Turgo, Plawangan, Maron dan dinding timur terdapat Geger Boyo.
Berdasarkan peta tanah skala 1:250.000 tahun 2000, di wilayah Provinsi DIY memiliki jenis tanah regosol. Tanah ini berkembang pada fisiografi berupa
lereng vulkan. Bahan induk tanah adalah material vulkanis hasil dari aktivitas vulkanis Gunung Merapi. Tanah regosol merupakan tanah yang tergolong muda
sehingga belum mengalami perkembangan profil. Tanah ini dicirikan oleh warna tanah kelabu sampai kehitaman dengan tekstur tanah tergolong kasar, yaitu
pasiran. Adapun struktur tanah juga belum terbentuk sehingga termasuk tekstur granular. Jenis tanah yang dapat dijumpai di kawasan Gunung merapi adalah:
regosol, andosol, alluvial, dan litosol.
3.5. Iklim