1.5. Kerangka Pemikiran
Taman Nasional Gunung Merapi sebagai salah satu kawasan konservasi di Indonesia ditetapkan dengan fungsi perlindungan bagi flora dan fauna yang
terdapat di dalamnya. Salah satu satwaliar yang menghuni kawasan TNGM adalah monyet ekor panjang. Dalam perkembangan kawasan TNGM mengalami
gangguan baik oleh manusia maupun alam. Gangguan yang baru saja terjadi pada tahun 2010 adalah letusan Gunung Merapi yang mengakibatkan rusaknya habitat
yang selama ini menjadi habitat monyet ekor panjang. Kerusakan habitat akibat erupsi Gunung Merapi telah diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: a kerusakan
ringan, b sedang, dan c berat TNGM 2011b Kerusakan yang yang terjadi akibat erupsi Gunung Merapi secara langsung adalah matinya tumbuhan yang
menjadi habitat dan sumber pakan serta menyempitnya habitat monyet ekor panjang karena terfragmentasi akibat tertutupnya kawasan TNGM oleh pasir dan
batu. Perubahan habitat ini menyebabkan monyet ekor panjang berpindah dan
memilih daerah yang lebih aman untuk menyelamatkan diri dan bertahan hidup. Hal ini sesuai dengan pernyataan Alikodra 2010 bahwa satwaliar mempunyai
naluri mengetahui akan terjadinya suatu bencana alam sehingga satwaliar akan melarikan diri mencari daerah yang aman. Perubahan habitat yang terjadi diduga
mengakibatkan monyet ekor panjang mencari habitat yang sesuai untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya terutama pakan seperti yang terjadi pada
spesies primata colobus Colobus palliatus angolensis di Kenya Anderson et al. 2007. Selain itu perubahan habitat akibat fragmentasi diduga mempengaruhi
kelimpahan, pergerakan dan ketahanan monyet ekor panjang seperti halnya beberapa spesies primata di Amazon Brasil Michalski Peres 2005
. Karakteristik habitat dan sebaran monyet ekor panjang pasca erupsi Gunung
Merapi perlu diketahui untuk pembinaan habitat dan sumber informasi dalam perancangan pengelolaan habitat oleh pengelola TNGM. Pengumpulan data
sebaran dan habitat monyet ekor panjang dilakukan dengan survey lapangan menggunakan metode garis berpetak Indriyanto 2006, pencatatan titik kordinat
serta jumlah individu monyet ekor panjang. Kombinasi data dan informasi tentang karakteristik habitat dan sebaran monyet ekor panjang diharapkan dapat memberi
kontribusi terhadap rencana pengelolaan TNGM pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010.
Gambar 1. Kerangka pemikiran
Taman Nasional Gunung Merapi
Habitat monyet ekor panjang
Berat Kerusakan Habitat
Ringan Letusan Merapi
Sedang
Faktor-faktor dominan yang menentukan penggunaan
habitat Analisis Chi square
Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merapi
Sebaran monyet ekor panjang Karakteristik habitat
Survey lapangan
Perjumpaan Langsung
Perjumpaan tak Langsung
Peubah Abiotik Peubah Biotik
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persebaran Monyet Ekor Panjang