populasi tergantung besarnya satwa, semakin besar ruang yang dibutuhkan, jenis pakan, produktivitas dan keragaman habitat.
Habitat satwa sering secara sederhana diinterpretasikan sebagai tipe vegetasi karena umumnya syarat-syarat hidup suatu jenis satwa selalu melibatkan aspek
vegetasi Dasmann 1981. Bailey 1984 menyatakan bahwa tipe habitat dicirikan oleh vegetasi utama primarily vegetation yang merupakan faktor kesejahteraan
satwa. Vegetasi diartikan sebagai kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri atas beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Di dalam habitat
terdapat interaksi yang erat baik antara individu-individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan satwa yang hidup bersamanya sehingga merupakan suatu
ekosistem hidup yang dinamis Djuwantoko 1986. Habitat klasik monyet ekor panjang adalah hutan mangrove, tetapi dapat
juga dijumpai dalam hutan primer dan sekunder sampai ketinggian 2000 m dpl. Monyet ini sangat tertarik dengan daerah pemukiman karena mereka beradaptasi
dengan manusia. Di daerah pemukiman mereka mencari makan dengan mendatangi tempat-tempat sampah. Di Lopburi Thailand, sekelompok monyet
yang jumlahnya cukup besar hidup di pelataran candi. Mereka diberi makan oleh biarawan, orang-orang setempat dan wisatawan Lekagul McNeely 1977.
Menurut Galdikas 1978, monyet ekor panjang biasanya terdapat di sepanjang sungai-sungai dan rawa-rawa yang langsung berbatasan dengan sungai
serta hutan-hutan tanah kering. Di beberapa hutan monyet ekor panjang lebih banyak ditemukan di hutan-hutan sekunder, dan di kawasan hutan yang
berbatasan dengan tempat pemukiman Soutwick Cadigan 1972.
2.3. Teritori dan Wilayah Jelajah
Menurut Bolen Robinson 2003 yang dimaksud teritori adalah daerah yang ditempati satwa dan dipertahankan dari satwa lainnya dan biasanya
merupakan bagian dari unit yang lebih luas yang disebut home range. Bentuk teritori satwa bervariasi tergantung dari tujuan penggunaannya. Delany Whitten
1982, diacu dalam Alikodra 2002 menjelaskan bahwa daerah tempat satwa membuat sarang, tempat tidur, tempat istirahat dan mencari pakan disebut daerah
kekuasaan teritori. Teritori mempunyai luasan yang bervariasi dari beberapa
meter persegi sampai beberapa km persegi. Luas teritori juga dipengaruhi oleh jenis satwa dan keadaannya Bolen Robinson 2003.
Teritori merupakan salah satu kunci status kekeluargaan sehingga pertahanan terhadap teritori sangat penting karena teritori dapat menyediakan
tempat berbiak, perawatan anak, tempat pemeliharaan satwa muda, cadangan pakan, tempat bertahan dan berlindung dari predator Bailey 1984. Satwa akan
berjuang keras untuk mempertahankan daerah kekuasaan yang terbaik, jika seekor saingan masuk ke daerahnya satwa tersebut dihalau keluar teritori Bolen
Robinson 2003. Hal ini disebabkan terbatasnya wilayah dan pakan yang tersedia sehingga satwa tersebut harus mampu mempertahankan daerahnya agar tetap
hidup. Tuntutan daerah teritori jelas nampak pada monyet ekor panjang dan dalam mempertahankan daerah tersebut menjadi tugas monyet jantan dewasa, salah satu
cara mempertahankan adalah dengan mengeluarkan suara keras serta membesarkan diri agar nampak menakutkan dengan mengembangkan bulu-bulu
pada daerah tertentu Napier Napier 1985. Suatu daerah tertentu dimana satwa melakukan pergerakan normal dan
kegiatan hidupnya disebut wilayah jelajah atau home range Bailey 1984. Perbedaan home range dengan teritori adalah bahwa teritori dipertahankan dari
satwa lain tetapi tidak demikian dengan home range bahkan antar satwa liar dapat berbagi area home range Bolen Robinson 2003. Apabila home range-nya
telah dikenal dengan baik oleh individu yang tinggal didalamnya, maka individu tersebut akan mampu mendapatkan makanan dan menjauhi pemangsa yang berada
dalam area tersebut Napier Napier 1985. Home range luasannya bervariasi tergantung jenis satwa Sanderson 1966. Pada umumnya karnivora mempunyai
home range yang lebih lebih luas dari herbivora jika keduanya mempunyai ukuran tubuh yang sama begitu pula home range satwa jantan biasanya lebih luas
dibandingkan satwa betina pada spesies yang sama Bailey 1984. Home range untuk daerah yang kering seperti daerah gurun mempunyai
ukuran yang besar sedangkan untuk daerah hutan tropis mempunyai ukuran yang kecil. Perbedaan ukuran luas tersebut dikarenakan hutan tropis kaya akan jenis
pakan dan berbentuk seperti ruang tiga dimensi dimana pohon di hutan topis dapat mencapai ketinggian 80 m sehingga pergerakan harian satwa bisa secara vertikal
dan horisontal Napier Napier 1985. Home range monyet ekor panjang di beberapa tipe habitat disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Luas home range monyet ekor panjang
Daerah Home range ha
Sumber Hutan primer
Hutan bakau 10,00-80,00
125,00 Supriatna 2000
Supriatna 2000 CA Pangandaran
23,20 Mukhtar 1982
Hutan Jati Pasar Sore Cepu 46,50 – 89,20
Djuwantoko et al. 1993 CA Pangandaran
13,06 Hendratmoko 2009
2.4. Pakan