PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 September 2012 Tidak Diaudit dan 31 Desember 2011 Diaudit dan
Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011
Tidak Diaudit Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS September 30, 2012 Unaudited and
December 31, 2011 Audited and Nine Months Ended
September 30, 2012 and 2011 Unaudited
Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated
141
35. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN lanjutan 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES continued Risiko mata uang asing lanjutan
Foreign currency risk continued
Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran
mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf
sebelumnya, fluktuasi nilai tukar antara Rupiah dan Dolar AS menghasilkan lindung nilai natural untuk
laju nilai tukar Kelompok Usaha. The Group does not have any formal hedging
policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding
paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and US Dollar provide some
degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.
Pada tanggal 30 September 2012, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemahmenguat
sebanyak 10 dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak penghasilan untuk periode
sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 akan lebih rendahtinggi
sebesar Rp171.656, terutama sebagai akibat kerugiankeuntungan translasi kas dan setara kas,
piutang usaha, utang usaha dan, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga dalam Dolar AS.
As at September 30, 2012, had the exchange rate of Rupiah
against US Dollar depreciated appreciated by 10 with all other variables held
constant, income before income tax for the period ended September 30, 2012 would have been
Rp171,656 lowerhigher, mainly as a result of foreign exchange lossesgains on the translation of
cash and cash equivalents, accounts receivable - trade , interest-bearing loans and borrowings and
accounts payable - trade denominated in US Dollar.
Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan dan petani plasma. Kelompok Usaha menerapkan
kebijakan untuk
memastikan penjualan
produk hanya
dilakukan kepada
pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Kelompok
Usaha mengharuskan semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit melalui
prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Kelompok Usaha mengharuskan pembayaran pada
saat penyerahan dokumen kepemilikan. The Group is exposed to credit risk arising from the
credit granted to its customers and plasma farmers. The Group implements policies to ensure that sales
of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit
history. Group requires that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification
procedures. For export sales, the Group requires payment upon the presentation of title documents.
Untuk penjualan dalam negeri, Kelompok Usaha memberikan jangka waktu kredit sampai dengan
30 - 45 hari dari faktur yang diterbitkan. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan batas kredit untuk
pelanggan tertentu, seperti mengharuskan sub- distributor untuk memberikan jaminan bank.
Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan
piutang yang tidak tertagih. For domestic sales, the Group grants its
customers credit terms up to 30 - 45 days from the issuance of invoice. The Group has policies that
limit the amount of credit exposure to any particular customer, such as requiring sub-distributors to
provide bank guarantees. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to
reduce the Groups exposure to bad debts.