Tanda-tanda umum bagi makanan yang tidak aman bagi kesehatan antara lain: berlendir, berjamur, aroma dan rasa atau warna makanan berubah. Khusus untuk
makanan olahan pabrik, bila melewati tanggal daluwarsa, atau terjadi karatkerusakan pada kemasan, makanan kaleng tersebut harus segera dimusnahkan. Tanda lain dari
makanan yang tidak memenuhi syarat aman, adalah bila dalam pengolahannya ditambahkan bahan tambahan berbahaya, seperti asam boraxbleng, formalin, zat
pewarna rhodamin B dan methanil yellow, seperti banyak dijumpai pada makanan jajanan pasar.
2.4. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian
Ket: = tidak diteliti
Menurut Green dalam Notoadmodjo 2007 bahwa faktor perilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu Faktor-faktor predisposisi predisposing factors,
INTERVENSI:
Penyuluhan menggunakan flash card
Faktor Predisposisi Predisposing factor
Proses perubahan Perilaku
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor pemungkin enabling factors, dan Faktor-faktor penguat reinforcing factors. Faktor – faktor predisposisi predisposing factors, adalah faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya. Untuk
memengaruhi faktor predisposisi adalah dengan melakukan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan. Oleh karena itu intervensi penyuluhan dengan menggunakan flash
card dilakukan untuk memengaruhi pengetahuan dan sikap anak kelas 1 – 3 Sekolah Dasar tentang makanan bergizi, beragam, berimbang, dan aman sehingga dapat
mengubah perilaku konsumsi sasaran. Pada penelitian ini, peneliti hanya meneliti pada perubahan pengetahuan dan sikap, tidak sampai pada perubahan perilaku.
2.5. Hipotesis
1. Ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan tentang makanan bergizi beragam berimbang dan aman.
2. Ada perbedaan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan tentang makanan
bergizi beragam berimbang dan aman
.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan menggunakan rancangan one group pre- and post- test, sesudah dilakukan observasi pertama pre-test yang
memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya perlakuan post-test Notoatmodjo, 2002. Rancangan ini dapat di gambarkan sebagai
berikut :
Pretest Perlakuan
Postest O1
X O2
Keterangan: O1
= Pretest sebelum diberi penyuluhan pada Anak usia Sekolah Dasar tentang makanan bergizi, beragam, berimbang, dan aman
O2 = Postest setelah diberi penyuluhan pada anak usia Sekolah Dasar tentang
makanan bergizi, beragam, berimbang, dan aman
X = Memberikan perlakuan dengan memberikan penyuluhan dengan media flash card
pada
anak usia Sekolah Dasar tentang makanan bergizi, beragam, berimbang, dan aman.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitan
Penelitian dilakukan di SD Islam Titi Berdikari Kecamatan Medan Labuhan karena berdasarkan survei dan pengukuran berat badan siswa kelas 1 sampai dengan
Universitas Sumatera Utara