bahwa anak yang diberi perlakuan bermain dengan flash card mempunyai kemampuan membaca yang lebih baik dari pada anak yang tidak diberi permainan tersebut.
Model flash card sekarang sudah berbagai macam dan sudah dikembangkan salah satunya sebagai media untuk belajar bahasa, hasil penelitian Silvie 2012
menunjukkan peningkatan hasil belajar bahasa Jepang siswa setelah menggunakan flash card dan berdasarkan angket yang diisi oleh siswa diperoleh bahwa siswa menyukai dan
merasa belajar lebih mudah dengan menggunakan flash card. Model lain dari pengembangan flash card adalah penggunaan flash card dalam
pelajaran matematika, berdasarkan hasil penelitian Mutiah 2012, penggunaan flash card matematika pada kelas eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang
materi pokok sudut pusat dan sudut keliling lingkaran dari pada kelas kontrol.
2.1.2. Penyuluhan dan Perubahan Perilaku
Proses perubahan perilaku akan menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap mental, sehingga mereka tahu, mau dan mampu melaksanakan perubahan-
perubahan dalam kehidupannya demi tercapainya perbaikan kesejahteraan keluarga yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan.
Menurut Green dalam Notoadmodjo 2007 bahwa faktor perilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu :
1. Faktor-faktor predisposisi predisposing factors, adalah faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain
pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor-faktor pemungkin enabling factors, adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan.
3. Faktor-faktor penguat reinforcing factors, adalah faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku
Berdasarkan teori Green tentang faktor yang menyebabkan perubahan perilaku, penyuluhan merupakan salah satu proses untuk meningkatkan faktor predisposisi
predisposing factors, yang termasuk pengetahuan dan sikap. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang
overt behavior. Notoatmodjo, 2007. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, sebab perilaku
ini terjadi akibat adanya paksaan atau aturan yang mengharuskan untuk berbuat. Sikap yang ditunjukkan bersifat subjektif karena sikap berasal dari diri individu,
Alport dalam Notoatmodjo 2010 menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen yaitu kepercayaan, kehidupan emosional, dan kecenderungan untuk bertindak. Ketiga
komponen tersebut bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude. Dengan adanya informasi yang diberikan, maka dapat mempengaruhi komponen kecenderungan
untuk bertindak karena telah diberikan pengetahuan yang sesuai untuk bertindak yang sesuai.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu penyuluhan yang menggunakan metode dan media yang tepat dan sesuai dengan sasaran dapat mempengaruhi pengetahuan individumasyarakat yang
dapat mempengaruhi sikap dan perilakunya. Beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa penyuluhan dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap antara lain penelitian
Khairunnisak 2008 tentang pengaruh penyuluhan sayur dan buah terhadap pengetahuan remaja putri SMAN 1 Julok Kabupaten Aceh Timur, menyimpulkan bahwa penyuluhan
dalam bentuk ceramah dengan memperlihatkan contoh sayur dan buah serta pemberian leaflet mampu meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang sayur dan buah.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Sitepu, A 2008 tentang efektivitas penyuluhan menggunakan metode ceramah disertai pemutaran VCD dan tanpa
pemutaran VCD dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang penyakit pneumonia pada balita di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, menyimpulkan bahwa
penyuluhan disertai pemutaran VCD memberikan dampak positif yang lebih nyata dibandingkan dengan metode ceramah tanpa disertai pemutaran VCD baik secara
pengetahuan maupun sikap. Penelitian yang dilakukan oleh Saragih, F 2010 yang menunjukkan bahwa
penyuluhan tentang makanan sehat dan gizi seimbang dengan metode ceramah dan pemberian leaflet meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu.
Demikian juga penelitian yang dilakukan Sari 2008 dengan judul pengaruh penyuluhan Kadarzi terhadap pengetahuan dan sikap tentang Kadarzi serta pola
konsumsi pangan pada ibu hamil di Nagari Cupak Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, menyimpulkan bahwa penyuluhan yang disertai dengan pemberian
Universitas Sumatera Utara
leaflet dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil.
2.2. Anak Kelas 1-3 Sekolah Dasar