Menurut Tjiptono 2002:151 harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau pengguanaan suatu barang dan jasa. Selanjutnya Alma 2000:79 menyatakan harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan
uang.
2.1.2.2. Tujuan Penetapan Harga
Wijayanto 2012:291 menyatakan penetapan harga merupakan tahapan krusial dari pemasaran. Penetapan harga Pricing sebaiknya mengacu pada
pertimbangan internal dan eksternal perusahaan. Pada prinsipnya, harga tidak harus serendah mungkin, namun yang penting adalah reasonable price atau harga
yang dinilai wajar oleh konsumen dengan tetap memperhatikan harga yang berlaku di pasaran.
Tujuan penetapan harga menurut Tjiptono 2002, 152 - 154 adalah sebagai berikut:
1. Tujuan berorientasi pada laba.
Asumsi teori ekonomi menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi, tujuan ini dikenal dengan
istilah maksimisasi laba. 2.
Tujuan berorientasi pada volume. Selain tujuan berorientasi pada laba ada pula perusahaan yang menetapkan
harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu yang bisa dikenal dengan istilah volume pricing objectives.
Universitas Sumatera Utara
3. Tujuan berorientasi pada citra.
Citra image suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius. 4.
Tujuan stabilitas harga. Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan harga mereka.
5. Tujuan-tujuan lainnya.
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing. Mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau
menghindari campur tangan pemerintah. Tujuan-tujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap
strategi bersaing perusahaan tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan cara yang ditempuh perusahaan dalam menempatkan posisi relatifnya dalam
persaingan.
2.1.2.3. Metode Penetapan Harga
Wijayanto 2012 : 292 – 294 meyatakan metode penetapan harga dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan antara lain:
1. Pendekatan Penawaran – Permintaan
Pendekatan ekonomi yaitu penawaran dan permintaan dapat digunakan dalam penetapan harga untuk mendapatkan profit yang optimal. Dalam
hukum permintaan, kenaikan harga menyebabkan penurunan permintaan,
Universitas Sumatera Utara
dan sebaliknya pada hukum penawaran kenaikan harga menyebabkan kenaikan penawaran.
2. Pendekatan Biaya
Pada tataran praktis, sering kali sulit mendapatkan gambaran kurva permintaan dan penawaran secara akurat. Pendekatan alternatif lainnya
dapat menggunakan pendekatan biaya yaitu dengan markup. Secara umum rumus markup adalah
Harga jual = Harga pokok X 1 + markup. 3.
Analisis titik impas atau Break-even analysis Pendekatan alternatif lainnya dapat menggunakan break even BEP dengan
rumus: ��� ����� ���� =
����� ����� ����� ℎ���� − ����� ��������
4. Pendekatan Persepsi
Penetapan harga dapat dilakukan dengan pendekatan persepsi untuk mendapatkan tingkat harga yang pantas. Persepsi dapat berupa persepsi
penjual maupun persepsi konsumen. Persepsi konsumen dapat diketahui melalui penelitian pemasaran. Sedangkan persepsi penjual dilakukan dengan
intuisi bisnis yang dimiliki penjual. 5.
Kompetitor Pembanding Harga juga dapat ditetapkan dengan melihat strategi harga yang digunakan
kompetitor. Kejelian dapat menetapkan harga yang kompetitif akan menentukan keberhasilan setiap pelaku usaha dalam persaingan bisnis.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.4. Langkah – Langkah dalam Menetapkan Harga