Jarak Bentang Kabel dan Teknik Pemasangan Kabel

Khusus untuk cara melepaskan kunci peluru penarik muatan, di darat dapat langsung dilakukan di bawah kereta gantung namun untuk pengerukan lumpur penarikan kunci tidak dilakukan di air, karena itu penariknya diganti dengan kabel yang tergulung pada mesin drum atas. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6. X a b c Drum atas Gambar 6. a Penggunaan alat pelepas kunci saat di darat. b Posisi kabel pelepas kunci untuk di daerah perairan bertandaX yang pengendaliannya dilakukan di mesin. c Kabel bertanda x terhubung dengan drum atas.

B. Jarak Bentang Kabel dan Teknik Pemasangan Kabel

Panjang bentang daerah perairan yang diajadikan uji coba di Situ Salam UI Depok sekitar 100 m, dengan bentangan kabel utama ke belakang masing-masing 30 m dan 40 m. Di Situ Dongkal, panjang bentangan daerah perairan sejauh 155 m dengan bentangan ke belakang masing-masing sejauh 20 m dan 30 m. Secara teknis teknologi ini jauh lebih pendek dibanding operasi sistem kabel layang pada pengeluaran kayu yang jarak bentang kabel dapat mencapai 1,5 mil = 2.5 km Lloyd, 2007. Gambaran pemasangan kabel untuk uji coba disajikan seperti berikut Gambar 7. 166 hasil hutan Vol. 17 No. 2, Oktober 2011: 160 – 179 BULETIN 30 m di Situ Salam 20 m di Situ Dongkal 40 m di Situ Salam 20 m di Situ Dongkal 100 m di Situ Salam 155 m di Situ Dongkal Gambar 7. Skema teknis pemasangan jaringan kabel untuk pengerukan lumpur Kondisi Situ Salam cukup besar dan terpelihara dengan baik yang dimanfaatkan menjadi tempat rekreasi murah keluarga, misalnya untuk kegiatan memancing, jalan- jalan dan bersepeda melihat pemandangan di kawasan situ tersebut. Di Situ Dongkal, Cibubur, Jakarta Timur, keadaannya agak berbeda dan tampak kurang terawat, namun lokasi ini juga tempat yang cukup disukai para pehobi memancing ikan, sekalipun jumlahnya tidak banyak. Dari hasil pengukuran bentang perairan sepanjang 100 m Situ Salam dengan interval jarak 10m, kedalaman airnya antara 2-4 m, sedangkan ketebalan lumpur bervariasi antara 30-50 cm. Di Situ Dongkal, lumpurnya sangat tipis sedang kedalaman airnya sangat dangkal. Kedalaman air di Situ Dongkal sekitar 110 cm dan itupun letaknya ada di pinggir situ. Menurut keterangan masyarakat setempat, situ ini pernah dikeruk tapi itu hanya di bagian pinggirannya saja mengingat terbatasnya jangkauan alat. Ke arah tengah, kedalaman air lebih dangkal hanya berkisar 50-65 cm, sedang tebal lumpurnya antara 2-22 cm atau rata-rata 5,74 cm. Dengan penambahan dua drum baru, secara umum mesin modifikasi Expo- 2000 dapat berjalan cukup baik. Drum untuk mengangkat dan menarik alat keruk ini berdiameter poros 25 mm. Setelah dioperasikan sekitar 10 jam pada hari ke tiga, putarannya agak goyang sehingga mengganggu putaran rantai. Oleh karena itu poros drum perlu diperbaiki agar gerakan putaran menjadi normal lagi. Untuk melihat seberapa besar kemampuan mesin terkait dengan beban dalam upaya pengerukan lumpur, berikut dicoba disajikan kajian dengan analisisnya untuk tipe sayap dengan mengikuti arahan Rudenko 1996 sebagai berikut.

C. Kinerja Mesin dan Alat Keruk