DESKRIPSI RINGKAS PAKOBA Penyusutan Kering Oven

Sampai saat ini pohon pakoba belum dapat diketahui dengan pasti nama botanisnya, beberapa publikasi hanya menuliskan Demikian pula dengan pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal. Kayu pakoba sebatas hanya dimanfaatkan untuk kayu bakar dan arang, sedangkan buah pakoba oleh masyarakat secara tradisional dibuat untuk manisan, dodol, dan minuman. Oleh karena itu, segera perlu dilakukan upaya melalui kegiatan riset untuk dapat mengetahui taksonomi dan teknologi pengembangan pemanfaatan pohon pakoba tersebut. Pengembangan pohon pakoba di daerah asal sejauh ini masih sangat minim bahkan cenderung semakin berkurang potensinya karena banyak masyarakat telah menebangnya. Pemerintah Kota Tomohon telah menjadikan pohon pakoba ini sebagai maskot kota Tomohon yang berarti merupakan jenis unggulan setempat. Akan tetapi kegiatan-kegiatan dalam rangka pengembangan pohon pakoba masih belum nyata terlihat, sehingga masih perlu digalakkan lagi. Dalam sektor kehutanan pakoba telah diakui sebagai salah satu sumber komoditi hasil hutan bukan kayu HHBK potensial untuk dikembangkan. Strategi pengembangan untuk memperkuat eksistensi pohon pakoba sebagai pohon unggulan Propinsi Sulawesi Utara khususnya masyarakat Minahasa perlu segera dilakukan oleh berbagai pihak, baik melalui riset-riset maupun kegiatan-kegiatan sektoral lainnya. Diharapkan pohon jambu Minahasa ini menjadi jenis primadona spesifik yang tidak dimiliki daerah lainnya dan memberikan manfaat historis, ekologis dan ekonomis bagi masyarakat. Dengan demikian akan menghilangkan kesan bahwa keberadaan pohon pakoba tersebut terabaikan padahal masyarakat telah lama mengenalnya. Sehubungan dengan uraian di atas, tulisan ini menyajikan secara ringkas dan praktis mengenai keberadaan pakoba sebagai salah satu jenis HHBK potensial spesifik asal Sulawesi Utara. Menurut taksonomi tumbuhan pohon pakoba termasuk dalam family atau dikenal dengan suku jambu-jambuan. adalah salah satu nama marga tumbuhan berbunga, anggota suku tersebut. Marga ini beranggotakan sekitar 500 spesies, menyebar luas di wilayah tropis dan subtropis. Sebelumnya marga ini kerap kali dimasukkan sebagai bagian dari marga , akan tetapi penelitian yang dilakukan Schmid menunjukkan bahwa kedua genera itu berlainan Schmid, 1972. Pada umumnya anggota marga berbentuk pohon, atau perdu yang selalu hijau, tidak menggugurkan daun dan sebagian spesies memiliki banir atau akar tunjang. Ranting-ranting membulat atau persegi, dengan buku-buku yang menggembung ataupun tidak, ruas-ruas kerap melenting. Daun-daun terletak berhadapan, jarang tersebar atau berkarang. Tulang daun utama tenggelam atau beralur di sebelah atas, dengan 1-3 urat daun sejajar tepi, dan bintik-bintik kelenjar halus di sebelah bawah. Bunga-bunga dalam jumlah banyak tersusun dalam karangan berbentuk malai, tandan atau payung tambahan, Eugenia sp. Myrtaceae Syzygium Myrtaceae Eugenia Syzygium intramarginal

II. DESKRIPSI RINGKAS PAKOBA

143 Pakoba: HHBK Potensial Lokal Spesifik ..... Sentot Adi Sasmuko duduk atau bertangkai, berbilangan 4-5. Benang sari lepas-lepas, sering dalam jumlah banyak; bakal buah beruang 2, jarang 3-4. Buah buni beraneka bentuk dan warna, berdaging seperti spons, seperti kulit atau kering, sering bermahkotakan tabung kelopak atau daun-daun kelopak yang menetap. Biji 1-2, jarang lebih. Banyak spesiesnya yang menghasilkan buah yang disukai orang, memiliki penampakan indah sebagai pohon hias, atau menghasilkan komoditas industri yang penting seperti cengkeh. Karena jenis-jenis anggotanya, marga ini pantas dinamakan sebagai marga jambu atau jambu-jambuan. Beberapa contoh jenis dari anggota marga ini, di antaranya adalah : ; jambu air ; cengkeh ; jamblang, duwet, jambu keling ; jambu mawar ; jambu bol ; jambu air semarang, jambu semarang, jambu cincalo Untuk pohon pakoba sendiri masih memerlukan identifikasi ilmiah untuk memastikan nama spesies botaninya. Beberapa tulisan masih memakai atau terkadang , bahkan terdapat tulisan yang langsung memakai yang jelas tidak tepat. Syzygium aqueum Syzygium aromaticum Syzygium cumini Syzygium jambos Syzygium malaccense Syzygium samarangense Eugenia sp. Syzygium sp. Eugenia cumini Gambar 1. Pohon dan bunga pakoba di Daerah Tomohon 144 hasil hutan Vol. 17 No. 2, Oktober 2011: 142 – 149 BULETIN Secara masyarakat Minahasa, mereka mengenal pohon pakoba sebagai tumbuhan yang dikenal dengan sebutan atau . Dengan rasa buah agak manis kelat dan berair Gambar 2 mereka memanfaatkannya sebagai makanan asinan, dibuat dodol dan minuman jus. Kayunya mereka gunakan untuk bangunan rumah pakoba merah dan kayu bakar. Pohon ini menurut keterangan beberapa masyarakat sudah mulai jarang ditemukan karena banyak ditebang dan tidak diurus diabaikan, dan tidak jarang pula masyarakat bahkan belum mengenalnya. Masyarakat lebih senang saat ini memperhatikan jenis-jenis pohon seperti mahoni, nyatoh, dan cempaka yang bukan endemic di daerah tersebut. Agar supaya pakoba mendapatkan perhatian di hati masyarakat khususnya Minahasa, maka diperlukan upaya-upaya konkrit dari berbagai mulai dari sosialisasi, pengembangan tanaman sampai dengan teknologi pemanfaatan. Salah satu daerah yang menunjukkan perhatian lebih awal terhadap keberadaan tanaman pakoba adalah Pemerintah Daerah Pemda Kota Tomohon. Bahkan Pemda setempat memilih pakoba menjadi maskot daerah dan sebagai tanaman unggulan lokal setempat berdasarkan Surat Keputusan Walikota Tomohon No. 1522007 tanggal 11 Mei 2007 yang kemudian diluncurkan pada upacara puncak peringatan hari lingkungan hidup se dunia tahun 2007 tgl. 31 Juli 2007. Namun sampai sejauh ini menurut pengamatan yang ada, perhatian pemerintah Kota Tomohon terhadap pakoba ini lebih terkesan hanya klaim maskot dan sudah cukup merasa puas telah menunjuk flora unggulan sebagai maskot daerah. Bila ditinjau dari beberapa aspek, dasar pemilihan pakoba sebagai maskotpohon unggulan tersebut perlu mendapat dukungan. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa tanaman tersebut merupakan jenis endemik dan spesifik daerah setempat, mempunyai nilai historis, eksistensinya kurang diperhatikan lagi dan cenderung akan mengalami penurunan potensi, padahal masyarakat setempat telah memanfaatkan pakoba sebagai penyedia kayu, buahnya untuk bahan pangan dan industri makanan skala kecil, dan pohonnya dapat mempertahankan kesuburan tanah. Dilihat dari karakteristik tanaman yang selalu hijau dan sistem perakaran yang kuat, pakoba sesuai untuk merehabilitasi lahan dan konservasi tanahair. Oleh karena itu, pemilihan jenis untuk kegiatan-kegiatan bidang reboisasi, reklamasi, hutan tanaman rakyat, atau program silvikultur intensif dan kegiatan penanaman lainnya dapat menunjuk pakoba sebagai salah satu prioritasnya. Dengan demikian diharapkan pakoba akan benar-benar merasa diakui eksistensinya di daerah habitat aslinya untuk menjadi salah satu jenis unggulan yang potensial. cultural jambu minahasa Pakowa familiar stake holders

III. UNGGULAN DAERAH