X
2
[X = Kepemilikan Pemerintah
1
.X
2
β = koefisien regresi ] = Moderating Kepemilikan Pemerintah terhadap Profitabilitas ROE
ε = koefisien error
4.6.2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis ini diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 95. Kriteria dalam pengujian hipotesis yaitu dengan membandingkan uji T-Statistik
berdasarkan hasil path coefficient dengan signifikansi weight 1,96. Apabila T- Statistik yang dihasilkan 1,96, maka variabel independen secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, dan variabel moderating dapat memoderasi hubungan antara variabel independen terhadap variabel
dependen. Evaluasi model PLS berdasarkan pada orientasi prediksi yang mempunyai sifat non-parametrik. Model evaluasi PLS dilakukan dengan menilai
Outer Model dan Inner Model Ghazali dan Latan: 2012.
4.6.2.1. Analisis PLS Variabel Indikator Mekanisme GCG
Sebelum menganalisis variabel mekanisme GCG secara keseluruhan maka untuk menguji variabel – variabel indikator dari mekanisme GCG di evaluasi
dengan Model Pengukuran Outer Model. Evaluasi outer model pada variabel yang menggunakan indikator formatif yaitu indikator yang menjelaskan
karakteristik domain konstruknya dievaluasi melalui substantive content-nya yaitu dengan membandingkan besarnya relative weight dan melihat signifikansi dari
indikator konstruk tersebut Chin,1998 dalam Ghazali dan Latan: 2012. Untuk memperoleh signifikansi weight harus melalui prosedur resampling Jackknifing
Universitas Sumatera Utara
atau bootstrapping. Jika didapat nilai signifikansi weight T-Statistics 1.96 pada taraf level signifikansi 5 maka dapat disimpulkan bahwa variabel-
variabel indikator konstruk formatif adalah valid.
4.6.2.2.Analisis PLS Variabel Mekanisme GCG dan Kepemilikan Pemerintah dengan tambahan efek modarasi
Untuk memprediksi hubungan antar variabel maka dilakukan evaluasi model struktural Inner Model. Inner model dievaluasi dengan melihat besarnya
persentase variance yang dijelaskan yaitu dengan melihat R-Square untuk konstruk variabel dependen endogen Ghazali dan Latan: 2012. Dalam menilai
model struktural dengan PLS, kita mulai dengan melihat nilai R-Square yang merupakan efek utama dalam model interaksi untuk setiap variabel
endogendependen sebagai kekuatan prediksi dari model struktural. Interpretasinya sama dengan interpretasi pada OLS regresi. Nilai R-Square 0,75 ,
0,50 dan 0,25 dapat disimpulkan bahwa model kuat, moderate dan lemah. Hasil dari PLS R-Square merepresentasi jumlah variance dari konstruk yang dijelaskan
oleh model. Efek moderasi menunjukkan interaksi antara variabel independen
prediktor dengan variabel moderator dalam mempengaruhi variabel dependen. Terdapat empat cara yang dapat digunakan untuk menguji efek moderasi
menggunakan program SmartPLS 2.0 M3 yaitu product indicator approach, two- stage approach, the hybrid approach dan the orthogonalizing approach Ghazali
dan Latan: 2012. Pada penelitian ini untuk menguji efek moderasi yaitu dengan menggunakan Two Stage Approach yang merupakan metoda yang dikembangkan
oleh Hansaler dan Fassott 2010.
Universitas Sumatera Utara
Efek moderasi yaitu dengan melihat nilai effect size f
2
f yaitu 0,02 , 0,15
dan 0,35 ini menunjukkan bahwa model lemah, moderate dan kuat. Effect size untuk model moderating dapat dihitung dengan menggukan rumus :
2
=R
2
model with moderator – R
2
1- R
model without moderator
2
model with moderator
Chin et al, 2003 dalam Ghazali dan Latan: 2012 menyatakan bahwa jika effect size yang dihasilkan lemah maka tidak akan berpengaruh terhadap efek interaksi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Statistik Deskriptif Data Penelitian
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian. Statistik deskriptif pada
penelitian ini difokuskan kepada nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi ditunjukkan Tabel 5.1:
Tabel 5.1. Hasil Deskripsi Variabel Penelitian
N Minimum
Maximum Mean
Std.Deviation Ukuran Dewan Direksi
110 3,0
11,0 6,86
2,143
Ukuran Dewan Komisaris
110 3,0
10,0 5,92
1,592
Komisaris Independen 110
20,0 71,5
41,72 10,917
Komite Audit
110 1
,76 ,427
LVs Mekanisme GCG 110
1,23 5,697
2,76 ,85086
Kepemilikan Pemerintah
110 14,29
99,12 61,90
18,331
Profitabilitas ROE 110
1,52 58,5
21,50 13,246
Valid N listwise
110
Sumber: Hasil Analisis Data, Lampiran 3 Sampel dalam penelitian ini adalah 11 perusahaan BUMN yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia dan memenuhi kriteria penelitian pada periode pengamatan tahun 2003 hingga 2012. Perusahaan sampel terdiri dari beberapa
sektor industri yaitu manufaktur, pertambangan, perbankan, telekomunikasi dan berbagai industri lainnya.
1. Ukuran dewan direksi merupakan dewan yang paling berperan penting dan
bertanggungjawab dalam pelaksanaan pertumbuhan perusahaan. Tabel 5.1 menunjukkan ukuran dewan direksi memiliki nilai minimum 3 anggota
dewan direksi yaitu terdapat pada Perusahaan Gas Negara Tbk. Nilai maksimum sebanyak 11 anggota dewan direksi terdapat pada Perusahaan
Universitas Sumatera Utara