Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap

5.3. Pembahasan Hasil Penelitian

5.3.1. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap

Profitabilitas Setelah melakukan tahapan first order confirmatory factor analysis mengenai variabel-variabel indikator mekanisme Good Corporate Governance yang terdiri dari ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, komisaris independen dan komite audit didapatkan 2 variabel indikator yang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan ROE, yaitu ukuran dewan direksi dan ukuran dewan komisaris. 1. Ukuran dewan direksi secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROE pada perusahaan BUMN di Indonesia. Hasil penelitian ini secara parsial sejalan dengan penelitian Setiawan, Bernik dan Sondari 2006 yang menunjukkan bahwa proporsi dewan direksi mempengaruhi profit secara signifikan. Besarnya ukuran dewan direksi yang ideal menurut Jensen 1993 adalah tujuh 7 orang sebab jika jumlah dewan direksi yang terlalu besar akan memberikan kesempatan kepada manajemen untuk melakukan manipulasi data. Semakin besarnya anggota dewan direksi dapat mempengaruhi kebijakan dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan kebenaran informasi keuangan, efektivitas dan efisiensi proses pengelolaan perusahaan, sehingga berpengaruh pada kinerja perusahaan khususnya pada profitabilitas perusahaan. 2. Ukuran dewan komisaris secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROE pada perusahaan BUMN di Indonesia. Hasil penelitian ini secara parsial sejalan dengan penelitian Universitas Sumatera Utara Yonnedi Sari 2009 yang menunjukkan terdapat hubungan yang positif signifikan mengenai pengaruh dewan komisaris terhadap ukuran kinerja perusahaan. Dewan komisaris memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kualitas informasi dalam laporan keuangan. Hal ini penting untuk manajemen dalam mempertimbangkan tindakan manajemen laba yang dapat mempengaruhi penurunan keyakinan investor dengan melihat profitabilitas perusahaan. Semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, semakin mudah untuk mengendalikan Chief Executives Officer CEO dan semakin efektif dalam memonitor aktivitas manajemen. 3. Komisaris independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROE pada perusahaan BUMN di Indonesia, hal ini dapat dilihat pada nilai T-statistik 1,96 yaitu 1,04. Hasil penelitian ini secara parsial sejalan dengan penelitian Yonnedi Sari 2009 yang menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap komposisi dewan komisaris komisaris independen terhadap Return on Equity dan Penjualan Rasio-Karyawan SER BUMN di Indonesia. Menurut Surya Yustiavandana 2008 komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan yang mengawasi pengelolaan perusahaan, maka komisaris independen tidak sepenuhnya berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan karena bukan pihak yang turut secara langsung dalam pengelolaan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 4. Komite audit secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROE pada perusahaan BUMN di Indonesia, hal ini dapat dilihat pada nilai T-statistik 1,96 yaitu 1,48. Hal ini karena masih banyaknya kendala-kendala dalam pembentukan komite audit dan banyak perusahaan yang memiliki komite audit tetapi tidak berfungsi secara efektif dikarenakan hanya sebatas untuk melengkapi prasyarat go public dengan demikian komite audit belum mampu sepenuhnya melaksanakan fungsinya dalam meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan. Pada hasil dari olahan data Laten Variabel Score mekanisme Good Corporate Governance yang didapat dari hasil outer model konstruk variabel- variabel indikator Mekanisme GCG menunjukkan bahwa mekanisme GCG secara keseluruhan berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan BUMN yang diukur dengan ROE. Perusahaan BUMN belum memberikan kontribusi yang optimal dikarenakan masih lemahnya penerapan Good Corporate Governance di dalam pengelolaan perusahaan tersebut. Perusahaan BUMN yang diprivatisasi dipasar modal memiliki rata-rata profitabilitas yang rendah, hal ini menunjukkan perusahaan BUMN belum mampu meningkatkan kinerjanya. Upaya yang dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan privatisasi terkait dengan kinerja BUMN antara lain adalah dengan menegakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan memberdayakan peran komisaris independen dan komite audit Avianti: 2006. Tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu sistem yang mengatur hubungan peran dewan komisaris, peran direksi, pemegang saham, dan pemangku Universitas Sumatera Utara kepentingan lainnya. Tata kelola perusahaan yang baik juga disebut sebagai suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaiannya dan penilaian kinerjanya.

5.3.2. Pengaruh Kepemilikan Pemerintah terhadap Profitabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating (Studi pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia)

5 95 103

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsbility Disclosure Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsbility Disclosure Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating.

0 3 13

Pengaruh Ukuran Dewan Direksi Terhadap Profitabilitas Perusahaan BUMN Di Indonesia Dengan Kepemilikan Pemerintah Sebagai Variabel Moderating

0 0 9

Good Corporate Governance Terhadap Return Saham dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening dan Moderating

0 0 32

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 0 11

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN DENGAN KOMISARIS INDEPENDEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia) TESIS

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Agency - Pengaruh Implementasi Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Bumn Di Indonesia Dengan Kepemilikan Pemerintah Sebagai Variabel Moderating

0 0 19

PENGARUH IMPLEMENTASI MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN BUMN DI INDONESIA DENGAN KEPEMILIKAN PEMERINTAH SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 0 12

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Perbanas Institutional Repository

0 0 18