BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Statistik Deskriptif Data Penelitian
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian. Statistik deskriptif pada
penelitian ini difokuskan kepada nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi ditunjukkan Tabel 5.1:
Tabel 5.1. Hasil Deskripsi Variabel Penelitian
N Minimum
Maximum Mean
Std.Deviation Ukuran Dewan Direksi
110 3,0
11,0 6,86
2,143
Ukuran Dewan Komisaris
110 3,0
10,0 5,92
1,592
Komisaris Independen 110
20,0 71,5
41,72 10,917
Komite Audit
110 1
,76 ,427
LVs Mekanisme GCG 110
1,23 5,697
2,76 ,85086
Kepemilikan Pemerintah
110 14,29
99,12 61,90
18,331
Profitabilitas ROE 110
1,52 58,5
21,50 13,246
Valid N listwise
110
Sumber: Hasil Analisis Data, Lampiran 3 Sampel dalam penelitian ini adalah 11 perusahaan BUMN yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia dan memenuhi kriteria penelitian pada periode pengamatan tahun 2003 hingga 2012. Perusahaan sampel terdiri dari beberapa
sektor industri yaitu manufaktur, pertambangan, perbankan, telekomunikasi dan berbagai industri lainnya.
1. Ukuran dewan direksi merupakan dewan yang paling berperan penting dan
bertanggungjawab dalam pelaksanaan pertumbuhan perusahaan. Tabel 5.1 menunjukkan ukuran dewan direksi memiliki nilai minimum 3 anggota
dewan direksi yaitu terdapat pada Perusahaan Gas Negara Tbk. Nilai maksimum sebanyak 11 anggota dewan direksi terdapat pada Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Bank Mandiri Tbk dan Bank BRI Tbk. Rata-rata ukuran dewan direksi pada data penelitian ini berjumlah lebih dari 6 anggota dengan standar
deviasi sebesar 2,143. 2.
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa semua sampel perusahaan mengikuti UU Perseroan Terbatas tahun 2007 yang menyatakan setiap perusahaan
terdaftar di Indonesia harus memiliki minimal dua anggota dewan komisaris dan dipimpin oleh komisaris utama. Pada data penelitian
tersebut nilai minimum ukuran dewan komisaris sebesar 3 anggota dan ini terdapat pada PT.Timah Tbk dan PT.Kimia Farma Tbk. Nilai maksimum
sebanyak 10 anggota dewan komisaris yang terdapat pada PT.Indosat Tbk. Rata-rata jumlah anggota dewan komisaris adalah lebih dari 5 anggota
dengan standar deviasi sebesar 1,592. 3.
Aturan persyaratan minimum untuk komisaris independen adalah 20 dari keanggotaan dewan komisaris. Tabel 5.1 menunjukkan bahwa nilai
minimum komisaris independen adalah sebesar 20 yang terdapat pada PT.Bukit Asam Tbk dan PT.Semen Gresik Tbk. Nilai maksimum sebesar
71,5 yang terdapat pada PT. Bank Mandiri Tbk. Pada penelitian ini perusahaan memiliki komisaris independen rata-rata sebesar 41,72
dengan standar deviasi sebesar 10,917. 4.
BEI juga mewajibkan perusahaan tercatat wajib memiliki komite audit. Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa masih banyak perusahaan yang tidak
memiliki komite audit yaitu terdapat 6 perusahaan dari tahun 2003 hingga tahun 2006 dan ini diwakili oleh nilai minimum 0. Pada perusahaan
Universitas Sumatera Utara
sampel rata-rata komite audit mulai terbentuk dari tahun 2007 dengan standar deviasi sebesar 0,427.
5. Mekanisme GCG secara keseluruhan yang terdiri dari ukuran dewan
direksi dan ukuran dewan komisaris memiliki nilai minimum sebesar 1 anggota dewan dan nilai maksimum sebesar 5 anggota dewan serta rata-
rata sebesar lebih dari 2 anggota dewan dengan standar deviasi 0,85. 6.
Kepemilikan pemerintah memiliki nilai minimum sebesar 14,29 dan ini terdapat pada PT.Indosat Tbk. Nilai maksimumnya sebesar 99,12 dan ini
terdapat pada PT.BNI Tbk. Rata-rata 61,9 saham perusahaan dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia dengan standar deviasi sebesar
18,33. 7.
Profitabilitas perusahaan dari data sampel penelitian pada Tabel 5.1 menunjukkan bahwa nilai minimum ROE sebesar 1,52 yaitu terdapat
pada PT.Kimia Farma Tbk. Nilai maksimum ROE sebesar 58,5 terdapat pada PT. Aneka Tambang Tbk. Kemampuan perusahaan dalam mengelola
modal yang tersedia untuk mendapatkan laba bersih adalah rata-rata sebesar 21,5 dengan standar deviasi sebesar 13,246.
5.2. Hasil Pengujian Hipotesis